Silahkan Anda Jelaskan dan Berikan Contoh 8 Ketrampilan Guru dalam Mengajar!
Silahkan Anda Jawab di Komentar dengan mencantumkan Identitas Lengkap.
Selamat Mengerjakan dan Terima Kasih.
Program ini dimulai sejak Tahun 2010 Situs ini dikelola oleh dosen bidang studi IPS ke SD an di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UBT sebagai sarana proses dalam berbagai informasi untuk guru SD dan mahasiswa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tugas Media Pembelajaran berbasis web
Silahkan berikan pendapat Anda, bagaimana menurut Anda mengenai media pembelajaran yang menggunakan blog? Bagaimana menurut pendapat Anda ...
-
Silahkan Anda Jelaskan dan Berikan Contoh 8 Ketrampilan Guru dalam Mengajar! Silahkan Anda Jawab di Komentar dengan mencantumkan Identitas...
-
Silahkan berikan pendapat Anda, bagaimana menurut Anda mengenai media pembelajaran yang menggunakan blog? Bagaimana menurut pendapat Anda ...
-
KISI-KISI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL/SEMESTER GENAP/ULANGAN KENAIKAN KELAS *) PROGRAM DIKLAT NORMATIF/ADAFTIP / PRODUKTIF TAHUN AJA...
SARITA CYNTIA ALJENA (1640605025) LOKAL B
BalasHapus1. KETERAMPILAN MEMBUKA
Menentukan acuan sebelum memulai materi agar siswa leluasa untuk beraktivitas tanpa keluar dari acuan yang telah guru tentukan.
Contoh: Guru mengucapkan salam, serentak siswa-siswi menjawab salam tersebut. Kemudian sebelum pelajaran dimulai, guru memberikan pengantar tentang pelajaran yang akan dibahas pada hari ini yaitu tentang “Menentukan Tokoh dan Watak Penokohan”
Hal. 62-64 belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
2. KETERAMPILAN BERTANYA
Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru. Untuk itu guru harus memiliki keterampilan bertanya lanjutan.
Contoh: guru bertanya kepada siswanya tentang materi pelajaran sebelumnya yaitu tentang “Tema dan Alur”
Hal. 74-80 belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
3. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Guru harus terampil menciptakan suasana belajar yang kondusif serta mampu menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal, meminimalisir gangguan yang akan terjadi selama pembelajaran sedang berlangsung
Contoh: bermain lempar bola salju atau snowball dalam bentuk gulungan kertas ketika salah satu siswa mengenai bola tersebut maka ia harus menjawab pertanyaan
4. KETERAMPILAN MEMVARIASIKAN METODE
Variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran serta variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Contoh: Saat menjelaskan guru memanggil dua siswanya untuk dijadikan contoh nyata dalam materi “Tokoh dan Watak Penokohan” tersebut dengan cara siswa 1 berperan sebagai antagonis sedangkan siswa 2 berperan sebagai protagonis
Hal. 69-73 belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
5. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Hal yang paling utama dalam menjelaskan materi untuk anak sekolah dasar adalah memberikan contoh secara nyata yang dapat dilihat dan di praktekkan sendiri oleh siswa.
Contoh: guru mulai menjelaskan pengertian dari “Tokoh dan Watak Penokohan” dengan singkat padat dan jelas yang dapat dimengerti oleh siswa serta menyuruh siswanya untuk mencatat hal-hal penting yang telah beliau jelaskan
Hal. 65-69 belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
6. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN BELAJAR SISWA
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan dengan kreativitasnya sendiri
Contoh: guru membagi kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian menugaskan setiap kelompok untuk tampil dalam mempraktekkan beberapa tokoh beserta wataknya dan mendemonstrasikannya di depan teman-teman sekelas mereka
Hal. 174 strategi belajar dan mengajar karya Supriyadi, M.Pd
7. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Pemberian hadiah merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang positif misal menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gurunya. Sedangkan pemberian hukuman merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang negatif seperti melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
Hal. 81-87 belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
8. KETERAMPILAN MENUTUP
• Mengkaji ulang
• Guru harus menilai proses belajar mengajar yang sudah berlangsung.
Contoh: Selama proses pembelajaran sedang berlangsung guru memperhatikan siswanya satu persatu apakah mereka telah memahami materi tersebut atau kurang memahami dengan cara mengadakan kuis.
Hal. 64-65 belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta, JS dan Yudha M. Saputra. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Bandung: Indonesia ALFABETA, cv
Supriyadi. 2013. STRATEGI BELAJAR & MENGAJAR. Yogyakarta: Indonesia DUA SATRIA OFFSET
Nama = margareta
HapusNpm = 1640 605062
Angkatan = 2016
Kelas = B ( pgsd)
Keahlian atau keterampilan yang harus dimiliki guru atau pendidik, yaitu:
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan pengantar mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal kegiatan. ( supriyadi, 2013 : 122 )
Cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah dengan :
1. Menarik perhatian siswa
2. Memotivasi siswa
3. Memberi acuan dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil
belajar, serta pokok persoalan yang akan dibahas, rancana kerja, dan pembagian waktu
4. Mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru
5. Menanggapi situasi kelas. ( supriyadi, 2013 : 123 )
Cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran antara lain :
1. Meninjau kembali
- Merangkum inti pelajaran
- Membuat ringkasan
2. Mengevaluasi
- mendemonstrasikan keterampilan
- mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
- mengekspresikan pendapat siswa sendiri
- soal-soal tertulis atau lisan
3. Memberi dorongan psikologi atau sosial. ( supriyadi, 2013 : 137, 138, 139 )
Contoh: ketika membuka dalam mata pelajaran bahasa indonesia " selamat pagi anak-anak, apa kabar pagi ini?" Guru menyapa dengan raut wajah senyum, ramah dan penuh kasih sayang. " baiklah, pagi ini kita akan belajar tentang cerita dongeng. Namun sebelumnya ibu ingin bertanya, siapa diantara kalian yang pernah dibacakan cerita sebelum tidur?....Baiklah, cerita apa yang kalian dengar?...misalnya siswa menjawab cerita malin kundang yang ia dengar. Guru berbicara " bagus, ternyata sudah pernah mendengarkan dongeng. Ibu ingin bertanya lagi, bagaimana sifat malin kundang dalam cerita tersebut?
Ketika membuka pelajaran guru harus menyampaikan judul materi yang akan dibahas agar mereka mengerti bagaimana jalannya pembelajaran tersebut dan tujuan pembelajaran yang diberikan. Ketika menutup pelajaran, guru memberikan pertanyaan lagi mengenai materi yang sudah dibahas untuk mengetahui sejauh manakah pemahaman mereka mengenai materi tersebut.
2. Keterampilan menjelaskan
Kegiatan menjelaskan merupakan aktivitas mengajar yang tidak dapat dihindari oleh guru. Penjelasan diperlukan karena tidak terdapat dalam buku, sehingga guru harus menuturkan secara lisan. Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran. ( supriyadi, 2013 : 141 )
Makna menjelaskan dapat dibedakan antara lain :
- menyampaikan informasi
- menerangkan
- menjelaskan
- memberi motivasi
- mengajukan pendapat pribadi. ( supriyadi, 2013: 142, 143 )
Contoh: pada saat menjelaskan, guru menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa agar apa yang mereka belum paham dengan materi dalam buku dapat mereka pahami dari penjelasan gurunya.
3. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan atau menggunakan tanya jawab.Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan dari orang lain. ( supriyadi, 2013 : 158 )
Jenis-jenis pertanyaan:
1. Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya
- pertanyaan permintaan
- pertanyaan retoris
- pertanyaan mengarahkan atau menuntut
- pertanyaan menggali
2. Jenis-jenis pertanyaan menurut taksonomi bloom
- pertanyaan pengetahuan
- pertanyaan pemahaman
- pertanyaan penerapan
- pertanyaan analisis
- pertanyaan sintesis
-pertanyaan evaluasi
3. Jenis-jenis pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran
A. Pertanyaan sempit
- pertanyaan sempit informasi langsung
- pertanyaan sempit memusat
B. Pertanyaan luas
Nama = margareta
HapusNpm = 1640 605062
(2)
B. Pertanyaan luas
- pertaaan luas terbuka
- pertanyaan luas menilai
Contoh: diawal, pertengahan maupun akhir pembelajaran guru harus mampu memberikan pertanyaan mengenai materi yang sudah disampaikan untuk mengukur sejauh mana pengetahuannya tentang materi tersebut, dan juga mampu memberi pertanyaan tanpa membingungkan siswanya karena sering terjadi ketika guru memberikan pertanyaan, siswa menjadi bingung dan gugup sehingga mereka tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Ketika pertanyaannya kurang tepat guru harus mampu membuat siswa tersebut mengerti.
4. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Mengaktifkan kegiatan belajar siswa berarti menuntut kreativitas dan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Cara mengaktifkan belajar siswa adalah dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan rangsangan tugas, tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perlu dilakukan sepanjang hayat. ( supriyadi, 2013: 174 )
Tipe belajar siswa :
1. Visual ; dimana dalam belajar, siswa tipe ini lebih mudah belajar dengan cara melihat
atau mengamati
2. Auditori ; dimana siswa lebih mudah belajar dengan mendengarkan
3. Kinestetik; dimana dalam pembelajaran siswa lebih mudah belajar dengan melakukan.
( supriyadi, 2013 : 175 )
Contoh: guru dapat membuat kelas menjadi aktif dengan melakukan kegiatan seperti membagi kelompok,tanya jawab maupun bermain agar kelas tidak hening dan proses belajar bisa berjalan dengan lancar dan tanpa ada rasa bosan.
5. Keterampilan memberi penguatan
Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa pemberian penguatan dapat memberikan pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pemberian hadiah dan hukuman disekolah merupakan respon positif dan negatif siswa kepada guru karena perbuatannya. Namun kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa. ( H.JS. Husdarta, Yhuda M.Saputra, 2013 : 81, 82 )
Contoh: ketika siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah, guru memberikan sanksi yang sesuai dengan perbuatannya yang dapat menimbulkan efek jera sehingga kedepannya siswa tersebut dapat mengerjakan pekerjaan rumahnya. Sebaliknya juga ketika siswanya mendapat nilai seratus, guru
Nama = margareta
HapusNpm = 1640 605062
(3)
Contoh: ketika siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah, guru memberikan sanksi yang sesuai dengan perbuatannya yang dapat menimbulkan efek jera sehingga kedepannya siswa tersebut dapat mengerjakan pekerjaan rumahnya. Sebaliknya juga ketika siswanya mendapat nilai seratus, guru memberikan hadiah ataupun pujian sehingga siswa tersebut lebih bersemangat lagi untuk belajar.
6. Keterampilan memvariasikan metode
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu: variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Apabila ketiga komponen ini dikombinasikan dalam pemakaiannya, maka perhatian siswa diharapkan dapat lebih bertambah. ( H.JS. Husdarta, Yhuda M. Saputra, 2013 : 69 )
Contoh: guru mengajar dengan berbagai macam metode yang sesuai dengan pembelajaran tersebut, agar siswa dapat memahami dengan mudah dan tanpa ada rasa bosan.
7. Keterampilan membimbing diskusi dan kelompok kecil
Diskusi dan kelompok kecil adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang formal dengan berbagai pengalaman atau informasi , pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah. ( Rusman, 2013 : 7 )
Contoh: ketika berdiskusi kelompok, guru memperhatikan bagaimana siswa tersebut dapat bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah. Guru mendamping siswanya agar proses belajar mengajar mencapai tujuan seperti yang diinginkan.
8. Keterampilan menggunakan media pembelajaran
Keterampilan ini merupakan usaha guru untuk menarik perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa dengan menggunakan sebuah media pembelajaran. ( Azhar Arsyad, 1997 : 29 )
Contoh: ketika guru mengajar materi alam alam semesta seperti planet-planet yang ada disistem tata surya, guru dapat menggunakan media seperti gambar ataupun media yang dibuat yang menyerupai planet dan menjelaskannya kepada siswa agar dapat dipahami dan mereka dapat membanyangkan dan mengetahui bagaimana bentuk planet yang ada disistem tatasurya kita.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar dan Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu
Husdarta, JS dan Yudha M. Saputra. 2013 : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: ALFABETA
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Bandung: Rajawali pers
Point 3 Ketrampilan Mengelola Kelas tidak ada sumbernya???
BalasHapusmaaf bapak ini sumbernya
Hapushal 130-131 Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi, M.Pd
ANGELIN LEONY PASHA ,1640605043, LOKAL B
BalasHapus1. Membuka Pembelajaran
Membuka pembelajaran adalah kegiatan seorang guru menyiapkan mental siswa dan kegiatan menarik perhatian siswa. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan pada saat pertama, namun dilakukan pada setiap awal pembelajaran.
Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar.Hal 121-128
Contoh :
Sudah sarapan anak-anak? atau siapa yang pergi sekolah berpamitan dengan orang tua?. Bernyanyi sebelum pembelajaran berkaitan dengan pembelajaran, misalnya menyanyikan lagu pelangi, karena yang ingin dibahas keindahan alam. Menanyakan mengapa teman kelas tidak hadir?
2. Menguasai Kelas
Menguasai kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk menjadi pusat perhatian siswa.Adanya variasi gerak dari guru menarik perhatian dari siswa, tidak hanya gerak namun intonasi suara.
Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.130-131
Contoh :
Pada saat di dalam kelas guru tidak hanya duduk melihat siswa nya namun berdiri atau berjalan menguasai kelas.Intonasi suara yang lucu, adanya interaksi antara siswa dan guru, adanya media atau model dari pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Menguasai Materi
Guru harus mengetahui pokok permasalahan dari pembelajaran dan langkah-langkah untuk menjelaskan materi.
Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.146
contoh:
Pada saat guru ingin menyampaikan atau menjelaskan materi mengenai bagian pada tubuh hewan, guru harus mengetahui dengan baik bagian tubuh hewan tersebut sehingga pada saat menjelaskan guru tidak akan kebingungan pada saat siswa bertanya.
4. Keterampilan Memvariasikan Metode
Variasi dalam pembelajaran yaitu variasi gaya mengajar guru,variasi dalam menggunakan media dan variasi interaksi antara guru dan siswa.
Husdarta dan Yudha M.Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal.69.
Contoh :
Guru dapat menarik perhatian siswa dengan menggunakan skema, surat kabar, atau bahan bekas atau bahan yang mudah di dapatkan di sekitar lingkungan sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
5. Menjelaskan
Guru dapat menyampaikan inforamsi, menerangkan tentang suatu hal, dan memberikan motivasi.
Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.141-157
Contoh :
Pada saat guru menjelaskan, guru harus semenarik mungkin. Tidak hanya menulis di papan tulis namun menjelaskan dengan menggunakan media seperti gambar, boneka ataupun video pembelajaran. Siswa menyukai sesuatu yang berwarna, karena mebuat siswa tidak bosan. Contoh yang dikaitkan dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
6. Bertanya
Keterampilan bertanya dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa
Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.158-171
Contoh:
a. Apakah ada yang ingin ditanyakan?
b. Bagaimana pendapat Nindy, apakah menjaga lingkungan itu sangat penting?
7. Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa
Mengaktifkan belajar siswa adalah salah satu kegiatan yang berfungsi untuk mengolah cara berpikir siswa.
Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.173-185
Contoh :
Guru dapat menyuruh siswa untuk menuliskan pertanyaan di selembar kertas kemudian dikumpulkan menjadi satu, kertas tersebut kemudian diacak dan dibacakan oleh beberapa murid dan ditanggapi kemudian di diskusikan bersama.
8. Menutup Pembelajaran
Menutup pembelajaran adalah kegiatan guru mengakhiri pelajaran dengan menyampaikan kembali hal pokok dan usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran tersebut.
Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.136-140
Contoh :
Guru dapat menyuruh siswa untuk membuat rangkuman baik individu maupun kelompok dengan menyampaikan secara lisan ataupun tulisan. Sehingga siswa dapat mengetahui gambaran pelajaran yang mereka dapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta dan Yudha M.Saputra.2013.BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung :Indonesia ALFABETA.
Supriyadi.2013.Strategi Belajar&Mengajar.Yogyakarta:Jaya Ilmu.
KHOIRIN NISA (1640605019) LOKAL A
BalasHapus1. KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN
Membuka pelajaran adalah kegiatan guru sebelum memulai aktivitas belajar mengajar untuk menciptakan siswa yang siap mental dan perhatian siswa terpusat pada pelajaran.
Contoh : mengucapkan salam sebelum memulai pelajaran, mengabsen dan apabila ada yang tidak hadir ditanyakan mengapa ? khusus untuk anak kelas 1 sampai 3 bisa dengan nyanyian yang berhubungan dengan materi ajar dan untuk kelas 4 sampai 6 bisa langsung masuk kepengantar untuk materi.
Hal. 62-64 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
2. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Menjelaskan kepada anak Sekolah Dasar dengan menyampaikan materi secara baik dan benar serta dapat menyajikan materi dalam bentuk teori maupun lisan yang dapat dilihat dan dicontoh oleh siswa.
Contoh : Guru menjelaskan melalui beberapa media seperti papan tulis dan benda-benda konkret lainnya. Seperti dalam pelajaran IPA mengenai pelangi, siswa diminta benyanyi lagu pelangi dan guru membawa gambar pelangi yang belum diwarnai untuk kemudian siswa diminta untuk mewarnainya.
Hal. 65-69 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
3. KETERAMPILAN BERTANYA
Adapun pertanyaan yang diberikan oleh guru harus berkaitan dengan mata pelajaran yang telah dijelaskan, memiliki relevansi dan membantu siswa dalam tujuan pelajaran. Oleh karena itu, siswa harus memiliki keterampilan bertanya dasar dan lanjutan.
Contoh : Setelah menjelaskan mengenai pelangi tadi, guru kemudian bertanya kepada siswanya apakah ada yang kurang dimengerti? Berapa warna pelangi yang telah ibu jelaskan tadi Ratna?
Hal. 74-80 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
4. KETERAMPILAN MENGUASAI KELAS
Dalam keterampilan menguasai kelas, guru akan menjadi pusat perhatian dari siswanya dalam proses pembelajaran.
Contoh : pada saat menjelaskan guru menjelaskan,tidak hanya berdiam didepan melainkan berjalan guna mengetahui apakah ada siswa yang tidak memperhatikan dan tertidur dikelas.
Hal. 130-131 “Strategi Belajar dan Mengajar” karya Supriyadi,M.Pd.
5. KETERAMPILAN MEMVARIASIKAN METODE
Keterampilan mengelolah kelas ini melalui proses belajar mengajar yaitu variasi gaya mengajar, menggunakan media dan bahan ajar dan interaksi antara guru dan siswa.
Contoh : guru membuat media pembelajaran yang lebih menarik sehingga minat belajar siswa lebih tinggi dan bahan media tersebut mudah dicari.
Hal. 69-73 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
6. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Pemberian hadiah sebagai respon positif dan hukuman sebagai respon negatif di sekolah kepada siswa sebagai repon guru terhadap siswanya yang tujuannya sama yaitu merubah perilaku siswa.
Contoh : memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi dan memberikan bintang pada setiap prestasi yang dicapai oleh siswa.
Hal. 81-87 “Belajar dan “Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
7. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN BELAJAR SISWA
Mengaktifkan belajar siswa adalah salah satu cara guru melihat kreativitas dari siswanya serta membuat siswa berfikir lebih kritis.
Contoh : guru membuat beberapa kelompok dengan materi yang berbeda, kemudian satu persatu dari kelompok tersebut maju dan kelompok yang menyimak membuat pertanyaan yang akan dijawab oleh kelompok yang sedang presentasi.
Hal. 173-185 “Strategi Belajar dan Mengajar” karya Supriyadi,M.Pd.
8. KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN
Sebelum menutup pelajaran sebaiknya guru mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting secara verbal atau peragaan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kesiswa.
Contoh :Guru memberikan pertanyaan seputar materi yang telah diberikan tadi dan siswa diminta untuk membuat rangkuman dari materi tersebut.
Hal. 64-65 “Belajar dan “Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
Dinah Ayu Purwanti (1640605068) Lokal: B 2016
BalasHapus1. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif,dan menarik.Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal kegiatan. Contoh:memberikan salam, menanyakan siswanya sebelum berangkat ke sekolah tadi sudah sarapan apa belum ? Sebelum kesekolah berpamitan dengan orangtuanya apa tidak ?
STRATEGI, Belajar&mengajar (Supriyadi, M.Pd, 2013: 121)
2. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Keterampilan menjelaskan merupakan aktivitas mengajar yang berarti guru dituntut mampu untuk menjelaskan.Contoh:Untuk membimbing pikiran siswanya dalam memahami konsep, prinsip, dalil, atau hukum-hukum yang menjadi bahan pelajaran dan untuk memperkuat struktur-struktur kognitif peserta didik yang berhubungan dengan bahan pelajaran.
STRATEGI, Belajar&mengajar (Supriyadi, M.Pd, 2013 : 141-145)
3 KETERAMPILAN BERTANYA
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan atau menggunakan tanya jawab. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan.
Contoh: gurunya harus bertanya kepada siswanya didalam proses pembelajaran? Guru harus bertanya kepada siswa tentang materi yang baru saja di bahas.
STRATEGI, Belajar&mengajar (Supriyadi, M.Pd, 2013: 158-159)
4. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN BELAJAR SISWA
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat dua kegiatan yang sinergis, guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Contoh: dimana dalam belajar, siswa tipe ini lebih mudah belajar dnegan cara melihat atau mengamati.dimana siswa lebih mudah belajar dengan mendengarkan.
STRATEGI, Belajar&mengajar (Supriyadi, M.Pd, 2013: 173-174)
5. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Contoh: guru harus bisa mengelola kelas, karna guru bisa mencakup ruangan kelas dengan mengajar berdiri didepan ruangan agar siswa yang dari depan dan dibelakang bisa melihat siswanya mendengarkan materi dari gurunya.
STRATEGI PEMBELAJARAN, Berorientasi standar proses pendidikan (Prof. Dr.H. Wina Sanjaya, M.Pd, 2006: 44-45)
6.KETERAMPILAN MEMVARIASIKAN METODE
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu; (a) variasi dalam gaya mengajar; (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran; dan (c) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan dalam pemakaiannya, maka perhatian siswa diharapkan dapat lebih bertambah.
Contoh: Meningkatkan perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar
Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. , Dr. Yudha M. Saputra, M.Pd 2013: 69-70)
7. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Pemberian hadiah dan hukuman disekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Contoh: Meningkatkan perhatian siswa, Memberi motivasi kepada siswa , Mengubah tingkah laku siswa dan bisa memberikan penerapan kepada siswanya.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. , Dr. Yudha M. Saputra, M.Pd 2013: 81-83)
8. KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
MEDIA PEMBELAJARAN (Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. 2016: 25)
Nurhalizah (1640605046) (Lokal B)
BalasHapus1. Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari.
(Prof. Dr.H.JS Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013: 62)
Contoh : guru mengucapkan salam terlebih dahulu “Selamat pagi anak- anak .?” kemudian melakukan berdoa , menanyakan kabar. selanjutnya dengan menanyakan mengenai materi yang di bahas kemarin jika pertemuan ke dua atau seterusnya .
2. Keterampilan Mengelola kelas
Guru memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang menarik dan kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
(Dr. Dimyati & Drs. Mudjion.2009 : 3)
Contoh : guru dapat membuat kelompok untuk melakukan permainan kecil di dalam kelas yang membuat siswa antusias dalam belajar. Guru dapat berdiri ketika mengajar agar dapat mengawasi setiap kegiatan yang siswa lakukan.
3. Keterampilan bertanya
Guru dalam bertanya harus mengarah pada mata pelajaran, memiliki relavansi dengan mata pelajaran dan membantu siswa dalam tujuan pelajaran tersebut.
(Prof. Dr.H.JS Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed .2013 : 74)
Contoh : seorang guru sebaiknya bertanya mengenai masalah- masalah yang dihadapi oleh siswanya dalam proses belajar dikelas.
4. Keterampilan Menjelaskan
Guru dapat menyampaikan materi secara baik dan benar. Dalam menyajikan materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskannya secara lisan didalam proses belajar mengajar.
(Prof. Dr.H.JS Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed .2013 : 66)
Contoh : . guru menjelaskan materi dengan singkat dan jelas dengan mengunakan bahasa yang mudah dipahami khususnya di kelas 1,2,dan 3.
5. Keterampilan Memberi Penguatan
Guru dapat berikan pujian sebagaia respon yang bersifat positif dan hukuman sebagai respon negatif tetapi membangun .(Prof. Dr.H.JS Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed .2013 : 81-84)
Contoh : guru dapat memberi sedikit pujian kepada siswanya kamu pintar yah?, kamu rajin yah? Sebaliknya guru dapat menegur siswanya yang bolos dalam pelajaran.
6. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah komponen penting sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa dalam belajar. (Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. 2016: 4&29 )
Contoh : guru menyajikan materi dengan mengunakan media belajar yang menarik dan unik untuk meningkatkan antusias belajar siswa. Seperti dalam pelajaran IPA mengenai kerangka tubuh sebaiknya media nya kerangka tubuh replika.
7. Keterampilan penilaian
Guru harus juga menilai proses belajar mengajar yang sudah berlangsung penilaian terbagai menjadi 3: kognitif, afektif dan psikomotor.
Prof. Dr.H.JS Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013 : 64-65
Contoh: guru menilai seorang siswa dari tingkah laku siswa didalam kelas. Selain itu, dari tugas yang telah di berikan gurunya apakah sudah mencapai nilai ketuntasan dan dari keaktifan siswa .
8. Keterampilan menutup
Keterampilan menutup adalah tindakan mengakhiri kegiatan inti pelajaran oleh guru. Menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting baik secara verbal atau peragaan.
(Prof. Dr.H.JS Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013 : 64-65)
Contoh : guru biasanya menutup pelajaran dengan membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari kemudian menanyakan kembali apa ada yang kurang dipahami.?.
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta dan Yudha M.Saputra.2013.BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung :ALFABETA.
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. 2016.Media pembelajaran.jakarta :PT rajawali pers
Dr. Dimyati & Drs. Mudjion.2009. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Jakarta : Rineka cipta
MARDIANA RISNAWATI (1640605072) LOKAL A
BalasHapus1.Keterampilan Membuka Pelajaran
Untuk membuka pelajaran guru harus mempunyai cara untuk bisa menarik perhatian siswa dan guru memberikan acuan untuk menentukan batas-batas tugas siswa yang harus dilakukan.
Contoh:Pertama kali masuk guru harus mengucapkan salam kepada siswa, dan memulai pelajaran dengan berdoa. Untuk kelas rendah guru bisa juga mengawali pelajaran dengan cara bernyanyi.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. (Hal: 62-64)
2.Keterampilan Memvariasikan Metode
Guru harus mempunyai keterampilan dalam memvariasikan metode dalam pengajaran seperti variasi gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan ajar, variasi dalam interaksi guru dan siswa.
Contoh:ketika pelajaran matematika membahas tentang pembagian, pertambahan dan pengurangan, guru bisa membawa alat media berupa benda-benda konkrit seperti:stik es krim,kelereng,permen,dll. Kemudian guru meminta beberapa siswanya untuk maju kedepan kelas untuk mengaplikasikan media tersebut dalam pembelajaran yang sedang dibahas.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. (Hal: 69-73)
3.Keterampilan Menjelaskan
Guru harus mempunyai keterampilan menjelaskan. Keberhasilan guru menjelaskan materi pelajaran dapat di tentukan oleh tingkat pemahaman yang ditunjukkan siswa.
Contoh:Guru menjelaskan tentang Perkembangbiakkan Makhluk hidup,guru harus bisa mengambil point atau inti dari materi yang dia jelaskan, dan menyuruh siswa untuk mencatat hal pokok atau penting yang ada di materi tersebut. Guru juga bisa menampilkan materi yang dia ajarkan dalam bentuk power point atau video agar terlihat lebih menarik.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. (Hal: 65-69)
4.Keterampilan Bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru, pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
Contoh:ketika guru selesai menyampaikan materi pelajaran , guru bertanya kepada siswanya 1.apakah ada yang belum mengerti dari materi yang ibu sampaikan ?
2.apakah ada yang ingin ditanyakan dari materi yang telah ibu jelaskan ?
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. (Hal: 74-80)
5.Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa
Guru harus mempunyai keterampilan mengaktifkan belajar siswa dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya.
Contoh:Guru memberikan contoh kasus atau masalah kepada siswa, kemudian siswa tersebut diminta untuk mencari solusi dari kasus atau permasalahn tersebut dengan berdiskusi atau berkelompok.
STRATEGI Belajar & Mengajar karya Supriyadi,M.Pd. (Hal: 173-185)
BalasHapus6.Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan pemberi penguatan oleh guru kepada siswa sangat penting terutama untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat .
Contohnya:ketika ada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru,atau berhasil mendapatkan nilai tertinggi ketika ulangan guru bisa memberikan reward atau hadiah kepada siswa tersebut. Dan memberikan motivasi kepada siswa lain jika ingin seperti temannya yang berhasil mendapatkan nilai tinggi maka mereka harus lebih giat belajar.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. (Hal: 81-87)
7.Keterampilan Mengelola Kelas
Guru harus mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas karena guru menjadi pusat perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
Contoh:ketika sudah memasuki kelas guru tidak hanya duduk diam di dalam kelas tetapi dia juga harus berjalan keliling kelas untuk mengontrol atau mengamati siswa-siswanya, dan membuat siswanya menjadi aktif dengan pertanyaan – pertanyaan.
STRATEGI Belajar & Mengajar karya Supriyadi,M.Pd. (Hal: 130-131)
8.Keterampilan Menutup Pelajaran
Guru harus mempunyai keterampilan dalam menutup pelajaran, ketika menutup pelajaran guru sebaiknya mengulang kembali hal-hal yang di anggap peting selama proses pembelajaran.
Contoh:guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah di sampaikan tadi. Guru juga bisa memberikan kuis kepada siswa, jika ada yang bisa menjawab dengan cepat maka siswa tersebut akan mendapat hadiah.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. (Hal: 64-65)
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta, JS dan Yudha M. Saputra. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Bandung: Indonesia Alfabeta
Supriyadi.2013.Strategi Belajar&Mengajar.Yogyakarta:Jaya Ilmu.
MITHA ANGGARA SARASWATI, 1640605058 , LOKAL B
BalasHapus1. Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Supriyadi,M.pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal 122-133
Contoh : Menimbulkan rasa ingin tahu kepada siswa contohnya membawa gambar gajah dengan ikan kenapa gajah hidup di darat dan ikan hidup di laut.
2. Pengelolaan Kelas
Usaha pembelajaran dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses pembelajaran. Dr.H.Martinis Yamin,M.Pd. Paradigma Baru Pembelajaran. Hal 36-43
Contoh : Kondisi dan situasi pembelajaran pengaturan tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka agar guru dapat mengontrol tingkah laku peserta didik
3. Menjelaskan
Menjelaskan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran. Supriyadi,M.pd. STRATEGI Belajar dan Mengajar. Hal 141-144
Contoh : Misal arti pengertian dari tumbuhan adalah. Guru menjelaskan tentang mengapa bunga raflesia mengeluarkan bau busuk.
4. . Bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pelajarannya selalu menggunakan tanya jawab. Supriyadi,M.pd. STRATEGI Belajar dan Mengajar. Hal 158-172
Contoh : memilih salah satu murid untuk menjawab pertanyaan tersebut misal sebutkan makanan yang mengandung karbohidrat
5. Mengaktifkan Belajar Siswa
Siswa akan belajar secara aktif kalau rancangan pembelajaran yang disusun guru mengharuskan siswa untuk menuntut siswa melakukan kegiatan belajar.. Supriyadi,M.pd. STRATEGI Belajar dan Mengajar. Hal 173-185
Contoh : Membuat kelompok 3-4 orang siswa dan diberikan tugas untuk masing-masing kelompok misal guru memberikan tugas untuk mengamati pertumbuhan kecambah lalu setiap kelompok mengadakan diskusi dan salah satu anggota kelompok menjelaskan dari hasil yang di dapat dari diskusi tersebut
6. Memvariasikan Metode
Keterampilan memvariasikan ada variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Prof.Dr.H.JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal 70-73
Contoh : Guru bisa menjelaskan kepada siswa dengan memakai lcd memutar video kepada siswa mengenalkan beranekaragam suku dan budaya yang ada di Indonesia
7. Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa. Prof.Dr.H.JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal 81-84
Contoh : Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melukis dan memberikan pujian kepada siswa bahwa gambarannya indah, cantik dan bagus.
8. . Menutup Pelajaran
Menutup Pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran. Supriyadi,M.pd. STRATEGI Belajar dan Mengajar. Hal 136-140
Contoh :. Memberikan soal tertulis atau lisan guru bisa bertanya kepada siswa tentang materi yang dijelaskan untuk mengetahui apakah siswa itu sudah memahami atau belum misalnya perbedaan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
Daftar Pustaka :
Husdarta dan Yudha M.Saputra.2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung:ALFABETA
Supriyadi.2013.STRATEGI Belajar dan Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu
Yamin Martinis.2011.PARADIGMA BARU PEMBELAJARAN.Jakarta:Gaung Persada
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Anggia Putri Puspita Sari ( 1640605010 ) Lokal B 2016
BalasHapus1. Keterampilan Dalam Membuka Pelajaraan
Keberhasilan suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh keterampilan guru pada saat membuka pelajaran. Keterampilan ini harus sangat dikuasai oleh calon guru agar dapat mencapai tujuan yang efektif dan menarik. Tidak semua siswa akan senang pada pembelajaran yang akan dilaksanakan. Keterampilan membuka pelajaran yaitu dimana seorang guru yang harus pertama kali dilakukan adalah dengan cara:
a. Memberi salam : “assalamualaikum wr.wb “
b. Menanyakan kabar : “ gimana kabarnya? , gimana liburan kemarin apakah menyenangkan? “
c. Menanyakan materi yang sudah diajarkan pada pertemuan yang lalu : “sampai dimana pembahasan kita minggu lalu? “
d. Menarik perhatian : contohnya dengan mengubah cara mengajar guru dengan menggunakan media pembelajaran agar siswa lebih tertarik pada saat jam belajar tersebut.
Supriyadi,M.Pd. Strategi Belajar dan Mengajar.Hal 121-122
2. Kemampuan Menguasai Kelas
Seorang guru harus mampu mengelola kelasnya agar siswanya tidak merasakan kejenuhan pada saat jam pelajaran berlangsung. Maka dari itu guru harus merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Rancangan pembelajaran aktif tersebut perlu didukung oleh kemampuan guru dalam memfasilitasi kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sangatlah penting, karena tidak semua siswa memiliki gaya dalam belajar yang sama. Guru harus dapat mengetahui tipe belajar pada siswanya agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efisien dan efektif. Contohnya saja pada saat guru menjelaskan materi didepan kelas guru harus mampu menguasai kelas agar didalam proses pembelajaran tidak ada siswa yang merasakan kejenuhan,ada banyak cara yang dapat dilakukan misalnya dengan memakai media pembelajaran yang menarik, atau jika guru menggunakan metode ceramah bisa saja guru memberikan kalimat-kalimat lucu agar suasana kelas tidak tegang.
Supriyadi,M.Pd. Strategi Belajar dan Mengajar.Hal 173
3. Keterampilan Bertanya
Pada umumnya guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan bertanya guru dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Oleh karena itu guru harus menguasai keterampilan bertanya untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Guru harus memiliki keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan. Contohnya saja pada saat guru bertanya kepada siswa, pertanyaan dari guru tersebut harus mendapatkan perhatian dari siswanya dengan cara siswa diminta untuk merespon pertanyaan yang telah diberikan. Jika tidak ada yang merespon pertanyaannya, guru dapat menunjuk atau memanggil nama salah satu siswa tersebut untuk menanggapi pertanyaannya.
Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr.Yudha M.Saputra,M.Ed. Belajar dan Pembelajaran.Hal 74
4. Kemampuan Menjelaskan
Pada dasarnya semua guru harus dapat menjelaskan materi-materi apa saja yang akan dipelajari oleh siswanya. Ini berarti guru harus dituntut untuk memiliki keterampilan menjelaskan ini agar bahan ajar yang disampaikan itu berkaitan dengan hubungan antarkonsep. Contohnya pada saat menjelaskan materi ketika berbicara guru tersebut tidak terbata-bata, tidak kebanyakan diam karena lupa akan materi apa yang ingin disampaikan. Guru juga dapat menggunakan media belajar yang menarik.
Supriyadi,M.Pd. Strategi Belajar dan Mengajar.Hal 141
5. Keterampilan Memvariasikan Metode
BalasHapusKeterampilan ini meliputi dua aspek :
a. Variasi dalam gaya mengajar : variasi ini meliputi, yang pertama suara yang dimana suara seorang guru dalam mengajar harus nyaring, jelas, dan kecepatan dalam menyampaikan materi harus stabil. Kedua,kontak pandang dimana guru harus mengarahkan pandangan matanya kepada semua siswa agar siswa dapat mendapatkan informasi dan tertarik dalam pembelajaran tersebut.
b. Variasi Media dan Bahan Ajar : Kebanyakan siswa akan tertarik dalam belajar jika guru tersebut membawakan media pembelajaran atau alat peraga sebagai bahan bantu guru saat mengajar. Siswa akan lebih memahami apa yang dijelaskan guru dan siswa juga lebih semangat dalam belajar ketika guru menggunakan media pembelajaran .
Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr.Yudha M.Saputra,M.Ed. Belajar dan Pembelajaran.Hal 69-72
6. Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian hadiah dan hukuman kepada siswa merupakan respon guru kepada siswa atas perbuatannya. Pada keterampilan memberi penguatan ini guru harus yakin bahwa siswanya telah menghargainya dan merespon apa saja yang telah diberikan kepada siswanya. Contohnya saja pada saat siswa memperhatikan guru, siswa berusaha menyelesikan tugas yang telah diberikan dan lain-lain.
Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr.Yudha M.Saputra,M.Ed. Belajar dan Pembelajaran.Hal 81
7. Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil
Dalam keterampilan ini guru harus mampu membimbing siswa dalam diskusi kelompok kecil. Dalam pembagian kelompok diskusi kecil ini seorang guru harus memahami beberapa karakteristik kelompok agar kegiatan proses belajar mengajar jadi lebih bermanfaat baik sebagaianggota individu maupun sebagai anggota kelompok. Contohnya pada saat ada diskusi kelompok, guru harus memperatikan mana saja siswa yang berpartisipasi dan aktif dalam kelompok tersebut dan mana saja siswa yang hanya bermain-main.
Supriyadi,M.Pd. Strategi Belajar dan Mengajar.Hal 70
8. Keterampilan Menutup Pelajaran
Di keterampilan menutup pelajaran ini, guru tidak hanya bisa dalam mengucapkan hamdallah atau doa-doa pada akhir dari pembelajaran, melainkan guru juga harus mampu dalam keterampilan lain dalam menutup pelajaran.
Adapun keterampilan menutup pelajaran yaitu :
a. Meninjau kembali : ini dapat dilakukan dengan cara membuat rangkuman atau merangkum inti dari pokok pembahasan yang telah dilaksanakan. Contohnya seperti guru menunjuk salah satu siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang tadi dilaksanakan kemudian disempurnakan lagi oleh guru.
b. Mengevaluasi : dengan cara mengekspresikan pendapat siswa sendiri. Contohnya siswa diminta untuk menyebutkan ciri-ciri dari gajah .
c. Memberikan dorongan psikologi atau sosial : ini dapat dilakukan oleh seorang guru pada saat diakhir pelajaran. Contohnya dengan cara memberikan pujian kepada siswa ” wah ternyata murid ibu pandai-pandai semua yaa, aktif semuanya”
d. Memberi salam : “ ya, sekian yang dapat ibu sampaikan pada pertemuan hari ini, sampai ketemu di pertemuan selanjutnya. Wassalamualaikum wr.wb”
Supriyadi,M.Pd. Strategi Belajar dan Mengajar.Hal 136-140
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta dan Yudha M.Saputra.2013.BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung: Indonesia ALFABETA.
Supriyadi.2013.Strategi Belajar & Mengajar
Tugas Belajar dan Pembelajaran
BalasHapusNama : Andriani Putri Lestari
NPM : 1640605034
Kelas : Lokal B PGSD 2016
8 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
1. Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru yang menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar berpusat pada apa yang dipelajari (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: 2013 halaman 62). Fungsi dari keterampilan membuka pelajaran ini adalah antara lain memberi perhatian dan menimbulkan motivasi dan mememberi acuan serta membuat acuan (belajar dan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan:2013 halaman 63-64). Contoh dari keterampilan membuka pelajaran yaitu seperti memberikan salam, menanyakan kabar, menceritakan hal yang menarik dari pelajaran materi yang akan di ajarkan agar siswa memiliki semangat untuk belajar.
2. Keterampilan menutup pelajaran
Keterampilan menutup pelajaran adalah tindak mengakhiri kegiatan inti pelajaran yang dilakukan oleh seorang guru (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: 2013 halaman 65). Fungsinya untuk mengkaji ulang pelajaran yang telah disampaikan dan menilai proses belajar mengajar (Husdarta dan Yudha M. Saputra BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: 2013 halaman 64-65). Contoh dalam keterampilan menutup yaitu membacakan kesimpulan dari pelajaran yang telah disampaikan dan memberikan salam penutup.
3. Keterampilan menjelaskan
Keberhasilan guru dalam menjelaskan materi pelajaran ditentukan oleh tingkat pemahaman yang ditunjukkan siswa. Apabila siswa menunjukkan tingkat pemahaman yang cepat dan tepat berarti guru mampu menjelaskan materi dengan baik. Namun sebaliknya, apabila siswa sulit memahami informasi yang guru sampaikan berarti penjelasan guru belum atau terlalu sukar untuk dipahami siswa (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: 2013 halaman 66). Contoh dari keterampilan menjelaskan yaitu guru menjelaskan suatu materi kepada siswa mengenai anatomi tubuh, guru menggunakan media atau objek yang nyata yang dapat dilihat oleh siswanya sehingga siswa dapat mengerti tentang apa yang dijelaskan.
4. Ketereampilan memvariasikan metode
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar dan mengajar meliputi 3 aspek, yaitu a) Variasi dalam gaya mengajar (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan:2013 halaman 69) yaitu kemampuan guru merubah perilaku yang disesuaikan dengan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan:2013 halaman 70). Contohnya seperti guru akan merubah gaya bicara dalam pelajaran tertentu, bicara guru dalam pelajaran kesenian akan lebih santai, sedangkan untuk guru matematika intonasi suara akan lebih menekan karena merupakan pelajaran dengan konsenterasi yang tinggi. b) Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran (Husdarta dan Yudha M. SAPUTRA BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan:2013 halaman 69). Contohnya yaitu dalam setiap pelajaran, guru menggunakan media dan bahan pengajaran yang berbeda berdasarkan tema-tema pembelajaran hingga siswa akan lebih mengerti mengenai pembelajaran tersebut. c) Variasi dalam interaksi antara guru dan siswa (Husdarta dan Yudha M. Saputra BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: 2013 halaman 69) Contohnya, guru akan menjelaskan materi pembelajaran dengan metode yang berbeda-bedaseperti misalnya satu materi akan dijelaskan metode diskusi ataupun metode ceramah dan lain sebagainya.
5. Keterampilan bertanya
BalasHapusKeterampilan bertanya ini sangat penting dimiliki oleh seorang guru karena dengan bertanya, guru akann membantu siswa belajar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan:2013 halaman 74). Contohnya yaitu guru akan menanyakan hal-hal yang akan dipelajari terlebih dahulu, kemudian siswa akan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Dalam mencari jawaban,siswa dapat sekaligus belajar kemudian guru akan memperjelas jawaban yang siswa tersebut sudah dapatkan.
6. Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan memberi penguatan ini salah satunya bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: 2013 halaman 82). Seperti guru memberikan kata-kata atau cerita yang dapat membuat siswa merasa bahwa mereka juga dapat melakukan hal-hal positif dari cerita atau kata kata motivasi yang diberikan. Selain itu dapat juga berupa hal-hal kecil seperti pujian yang berupa kata-kata bagus, baik, benar, tepat sekali, cantik, indah, rajin sekali dan lain-lain (Husdarta dan Yudha M. Saputra. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan:2013 halaman 84). Bahkan juga dapat berupa pemberian suatu hadiah yang dapat digunakan sebagai penghargaan yang telah didapat.
7. Penguasaan materi
Pada keahlian ini, maka guru harus menyiapkan perencanaan mengenai isi penjelasan yang akan disampaikan. Kemudian, bagaimanananti materi atau penyampaian itu disampaikan (Supriyadi M.Pd STRATEGI Belajar & Mengajar: 2013 halaman 146).
8. Penguasaan kelas
Pada keahlian ini, guru dituntut agar dapat menguasai kelas dengan cara seperti berdiri ditengah kemudian berjalan kebelakang atau samping dengan memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasa. Sehingga secaratidak langsung, guru akan melihat semua aktifitas yang dilakukan oleh siswanya (Supriyadi M.Pd STRATEGI Belajar & Mengajar: 2013 halaman 130).
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar & Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu.
Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Indonesia ALFABETA
TEGUH KURNIA (1640605074) LOKAL A
BalasHapus1. Keterampilan Bertanya
Pertanyaan yang ditanyakan oleh guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
Hal. 62-64 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M.Saputra, M.Ed.
Contohnya: guru bertanya kepada siswa mengenai materi pelajaran yang sebelumnya diajarkan .
2. Keterampilan Mengelola Kelas
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk menjadi pusat perhatian siswa.
Contoh: guru menggunakan metode bermain hitung. Jika ada salah satu siswa mendapatkan angaka yang ditujuh maka siswa tersebut harus menjawab soal yang guru berikan.
Hal.130-131 Strategi Belajar dan Mengajar karya Suryadi,M.Pd.
3. Keterampilan Menjelaskan
Guru harus bisa menjelaskan materi kepada anak sekolah dasar harus dengan bukti-bukti yang nyata agar siswa dapat mengerti dan menanggapi materi tersebut.
Contoh: guru menjelaskan materi mengenai IPA SD mengenai pertumbuhan manusia, semakin bertambahnya umur atau usia manusia maka pertumbuhan yang terdiri dari berat badan, tinggi manusia tersebut akan naik pula.
Hal. 56-59 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M.Saputra, M.Ed.
4. Keterampilan Memvariasikan Metode
Variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran serta variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Contoh: guru menyediakan beberapa kertas di atas meja yang telah diisi surah-surah pendek. Kemudian guru menyuruh beberapa siswa untuk maju kedepan mengambil kertas tersebut, lalu menyuruh siswa untuk membacakan surah tersebut.
Hal. 69-73 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M.Saputra, M.Ed.
5. Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan dengan kreativitasnya sendiri
Contoh: guru membagi beberapa kelompok siswa, lalu memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk berdiskusi membahas permasalahan yang di berikan oleh guru.
Hal. 174 Strategi Belajar dan Mengajar karya Suryadi,M.Pd.
6. Keterampilan Bemberi Penguatan
Guru harus bisa memberi penguatan kepada siswanya, karena dengan adanya motivasi siswa bisa menjadi lebih percaya diri, dan lebih semangat untuk belajar.
Contoh: ketika siswa mendapatkan peringkat satu guru memberikan hadiah kepada siswa tersebut.
Hal. 81-87 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M.Saputra, M.Ed.
7. Keterampilan Membuka Kelas
guru harus bisa menarik perhatian siswa sebelum membuka kelas. Guru menetukan acuan sebelum memulai materi agar siswa leluasa untuk beraktivitas tanpa keluar dari acuan yang telah guru tentukan.
Contoh : guru memberika salam dan siswa bersama-sama menjawab salam guru, sebelum memulai pelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tersebut bisa fokus untuk memulai pelajaran.
Hal. 62-64 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M.Saputra, M.Ed.
8. Keterampilan Menutup Kelas
Menutup pelajaran merupakan kegiatan guru mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan kembali materi yang sudah dijelaskan.
Contoh: guru memberikan kesimpulan materi yang telah diajarkan kepada para siswa atau guru mengambil poin atau inti dari materi yang telah disampaikan.
Hal. 64-65 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M.Saputra, M.Ed.
Daftar Pustaka
Husdarta, J.s dan Yudha M. Sputra. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Bandung: Indonesia ALFABETA, CV
Supriyadi.2013.Strategi Belajar&Mengajar.Yogyakarta:Jaya Ilmu.
Milka (1640605047)LOKAL B
BalasHapus8 Kompetensi Keahlian Guru
1. Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. (Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd ,2016:42)
Contoh: Ketika seorang guru masuk kedalam kelas maka guru itu harus menarik perhatian peserta didik seperti member salam, kemudian mengajak siswa untuk berdoa dan setelah itu membangun suasana akrab, mengaitkan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan dibahas.
2. Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. (Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd, 2016:44).
Contoh: Ketika pelajaran baru akan berlangsung maka seorang guru harus menyampaikan kepada siswa mengenai aturan-aturan dan tata tertib yang akan berlaku dalam kelas. Kemudian guru dapat mengatur tempat duduk para siswa agar pandangan guru dapat mengarah pada semua siswa dan juga guru harus lebih banyak berdiri agar dapat melihat aktivitas siswa.
3. Keterampilan bertanya
Merupakan keterampilan seorang guru dalam menyampaikan pertanyaan. Dengan memiliki keterampilan ini guru dapat membuat kelas menjadi lebih hidup. (Prof.Dr.H.JS.Husdarta,M.Pd dan Dr.Yudha M.Saputra,M.Ed,2013:81).
Contoh: Ketika seorang guru menjelaskan materi maka disela-sela penjelasan guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diberikan hanyalah pertanyaan yang sederhana yang tidak menyulitkan para siswa. Kemudian pertanyaan yang diberikan mengarah untuk seluruh siswa ehingga semua murid memfokuskan perhatiannya.
4. Keterampilan dasar memberikan penguatan.
adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responsnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi. (Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd ,2006:37).
Contoh: Guru dapat memberikan pertanyaan ditengah-tengah pelajaran dan para siswa dapat menjawab dengan benar, maka seorang guru dapat memuji para siswa dengan tepuk tangan atau dengan berkata "tepat sekali". Atau pada saat pelajaran berlangsung seorang guru berusaha untuk memuji ide-ide mereka .
5. Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan materi pelajaran ditentukan oleh tingkat pemahaman yang ditunjukkan siswa. Apabila siswa menunjukkan tingkat pemahaman yang cepat dan tepat berarti guru mampu menjelaskan materi pelajarn dengan baik. Namun, sebaliknya apabila siswa sulit memahami informasi yang guru sampaikan berarti penjelasan guru belum atau terlalu sukar untuk dipahami siswa. (Prof.Dr.H.JS.Husdarta,M.Pd dan Dr.Yudha M.Saputra,M.Ed ,2013:66)
Contoh:Dalam menjelaskan pelajaran guru dapat menggunakan kata-kata yang sederhana yang dapat dimengerti oleh siswa dan harus menghindari kata-kata yang berlebihan yang dapat membuat siswa menjadi lebih bingung.
6. keterampilan menggunakan media pembelajaran
BalasHapusMerupakan keterampilan seorang guru dalam menggunakan media pembelajaran sebagai sarana yang dapat membuat siswa lebih memahami pelajaran.
Contoh: Dalam proses pembelajaran seorang guru dapat menggunakan beberapa media yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dipelajari. Seperti pada pelajaran matematika yang kompetensi dasarnya mengelompokkan bangun datar maka seorang guru dapat menggunakan media dari karton yang telah dibentuk berbagai jenis bangun datar.
7. keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Dengan keterampilan ini guru dapat memimpin dan memfasilitasi jalannya proses diskusi agar diskusi dapat berjalan dengan baik karena melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka. (Drs.Ahmad Rohani HM,M.Pd.,2004:240).
Contoh: Seorang guru membuat beberapa kelompok kecil dalam kelas yang terdiri dari 4-5 orang. Kemudian guru tersebut memberikan suatu masalah yang harus mereka diskusikan bersama hingga menemukan penyelesaiannya. Kemudian guru dapat mengawasi dan sedikit membantu memecahkan masalah pada diskusi.
8. Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta terkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. (Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd ,2016:43).
Contoh: Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari hanya pada pokok-pokok yang penting saja. Kemudian guru dapat memberikan tugas tambahan yaitu pekerjaan rumah (PR) setelah itu memotivasi para siswa.
Daftar Pustaka:
Anurrahman. (2009).Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.
Rohani,Ahmad.(2004).Pengelolaan Pengajaran.Jakarta:Rineka Cipta.
Sanjaya,Wina.(2006).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.
Husdarta &Yudha M.Saputra.(2013).Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabet.
Nama: Desinita Sari, NPM: 1640605049, Lokal: B 2016
BalasHapus8 keahlian/kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang pendidik/guru:
1. Keahlian membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka diawal pembelajaran merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada apa yang akan dipelajari. Keterampilan menutup pelajaran adalah tindakan mengakhiri kegiatan inti pelajaran oleh guru.
(Husdarta dan M. Saputra Yudha 2013 Hal 62)
Contoh: saat seorang guru memasuki kelas, guru tersebut mengucapkan salam seperti Asalamualaikum atau selamat pagi, kemudian untuk mengawali mata pelajaran guru mengajak semua siswa di kelas untuk berdoa. Kemudian saat pelajaran selesai guru meminta salah satu siwa untuk menjelaskan sedikit tentang materi yang telah disampaikan.
2. Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengenggu suasana pembelajaran.
(H.Wina Sanjaya 2006 Hal 44-47)
Contoh: jika di dalam kelas saat guru sedang memberikan materi dan ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan karena sedang bermain, bosan atau merasa telah paham terhadap materi pelajaran yang diberikan, maka guru tersebut memberikan teguran dan penguatan untuk memusatkan kembali perhatian siswa pada materi yang diberikan.
3. Kemampuan bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru. Dengan bertanya guru membantu siswa belajar untuk meningktkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor.
Husdarta dan M. Saputra Yudha 2013 Hal 74-81)
Contoh: saat materi pelajaran telah selesai disampaikan guru memberikan pertanyaan seperti, siapakah nama tokoh pahlawan yang telah kita pelajari tadi? Mengapa ia bisa menjadi pahlawan apa yang telah ia lakukan?
4. Menguasai/menjelaskan materi
Untuk dapat menyampaikan materi secara baik dan benar, maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang disajikannya.
(Husdarta dan M. Saputra Yudha 2013 Hal 65-69)
Contoh: saat guru menjelaskan materi dan ada siswa yang tidak paham dan bertanya, guru tersebut bisa menjelaskan kembali materi atau memberikan contoh supaya siswa tersebut bisa lebih paham.
5. Keterampilan memberi penguatan
Pemberian hadiah dan hukuman disekolah merupakan respon guru kepada siswa karena perbuatannya. Pemeberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa.
(Husdarta dan M. Saputra Yudha 2013:81-87)
contoh: jika ada siswa yang mendapat nilai baik atau perilakunya yang baik maka guru bisa memberinya hadiah sebagai penguatan, sebelumnya sudah ada kesepakatan guru dan murid bahwa siapa yang mendapat nilai baik atau perilaku yang baik akan diberi hadiah.
6. Keterampilan menggunakan media pembelajaran
BalasHapusketerampilan menggunakan media pembelajaran yaitu sebagai contoh atau sarana yang dapat digunakan guru dalam menjelaskan materi suapaya siswa lebih mudah paham.
(Husdarta dan M. Saputra Yudha 2013 Hal 73)
Contoh: dalam menyampaikan materi IPA guru bisa membawa para siswa untuk memasuki laboratorium dan mengenalkan mereka alat-alat yang da di laboratorium.
7. Keterampilan mengajar perorangan dalam kelompok kecil
Keterampilan ini merupakan dimana seorang guru dapat membuat kelompok kecil atau sistem pembelajaran dalam kelas, supaya guru bisa mengenali atau memperhatikan masing-masing siswa dalam kelompok tersebut.
(Ahmad Rohani 2004 Hal 240)
Contoh: dalam satu kelas guru membentuk beberapa kelompok, dalam satu kelompok terdiri dari 3-4 orang. Dari sini guru bisa menilai dan memperhatikan yang mana murid aktif dan pasif.
8. Keterampilan membuat kesimpulan
Agar penyajian pelajaran dapat diserap dengan mudah oleh siswa maka guru harus memiliki keterampilan membuat kesimpulan dari pelajaran itu secara jelas, tegas, terarah dan logis.
(Husdarta dan M. Saputra Yudha 2013:88-89)
Contoh: Di akhir pelajaran guru membuat kesimpulan dari semua materi yang telah disampaikannya secara jelas, tegas terarah dan logis sehingga para siswa lebih mudah untuk memahaminya.
Daftar pustaka
Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. ALFABETA:Bandung
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.2006. STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN. KENCANA PRENADA MEDIA GRUP:Jakarta
Drs. Ahmad Rohani HM. M.Pd.2004.PENGELOLAAN PENGAJARAN.PT RINEKA CIPTA:Jakarta
Nama : Dita rahmaningtyas
BalasHapusNpm : 1640605057
Lokal B PGSD 2016
8 keahlian yang harus dimilki guru
1.Keahlian membuka pelajaran :
Keahlian membuka pelajaran adalah keahlian dasar mengajar yang harus di kuasai dan dilahtikan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien, dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan penganta/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Serta membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana ‘siap mental’ dan ‘menimbulkan perhatian’ siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari.
Contoh : Saat kelas akan dimulai, guru harus sebisa mungkin menarik perhatian siswanya. guru akan berdiri di depan kelas dan mengucapkan salam , menanyakan kabar para siswa, serta menyampaikan pengantar dan tujuan tentang materi yang akan di ajarkan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan cara yang menyenangkan (tidak membosankan).
Supriyadi,M.pd. STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR. Hal 121 dan 122
2.Keahlian menjelaskan
Kegiatan menjelaskan merupakan aktivitas mengajar yang tidak dapat dihindari oleh guru. Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang di sampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran. Melaui penjelasan, siswa dapat memahami hubungan sebab akibat, memahami prosedur, memahami prinsip, atau membuat analogi. Ditinjau dari isi yang disampaikan oleh guru kepada siswa, makna menjelaskan dapat dibedakan antara lain : (1) menyampaikan informasi (2) menerangkan (3) menjelaskan (4) memberi motivasi (5) mengajukan pendapat pribadi.
Contoh : Guru akan menjelaskan mata pelajaran kesenian tentang seni rupa, guru akan menjelaskan pada siswanya apa itu seni rupa, hal-hal yang meliputi seni rupa, cara membuat seni rupa, dan lain-lainnya yang berhubugan dengan seni rupa tersebut.
Supriyadi,M.pd. STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR. Hal 141
3.Keahlian bertanya
Keahlian bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Contoh : guru akan memberikan pertanyan untuk meningkatkan partisipasi murid, seperti saat akan belajar tentang pedagogik, guru akan menanyai siswanya apa ada yang tahu tentang apa itu pedagogik. Menanyakan tentang apa yang telah dijelaskan sebelumnya, bertujuan untuk menguji konsentrasi siswa, dan guru akan menanyai materi yang diajarkan minggu lalu.
Supriyadi,M.pd. STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR. Hal 158
4.Keahlian mengaktifkan belajar siswa
Guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Siswa akan belajar secara aktif kalau rancangan pembelajaran yang disusun guru, mengharuskan siswa baik secara sukarela maupun terpaksa, menuntut siswa melakukan kegiatan belajar.
Contoh : saat pelajaran kesenian tentang seni drama, guru akan menciptkan proses belajar yang menyenangkan dengan cara menyuruh siswanya untuk membentuk beberapa kelompok, guru akan meminta siswanya menyiapkan drama pendek untuk ditampilkan di depan kelas.
Supriyadi,M.pd. STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR. Hal 173
5.keahlian memberi penguatan
BalasHapuspemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa.
Contoh : guru akan memberikan apresiasi pada siswanya berupa hadiah jika siswanya mendapatkan prestasi yang baik, agar siswanya senang dan semakin berusaha, begitupun sebaliknya saat siswa membuat kenakalan, guru akan memberikan sanksi agar siswa tersebut berubah lebih baik.
Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN hal 81
6.keahlian memvariasikan metode
keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu :
(a) variasi dalam gaya mengajar (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran dan (c) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Apabila ketiga komponen ini dikombinasikan dalam pemakaiannya, maka perhatian siswa diharapkan dapat lebih bertambah.
Contoh : Guru akan memvariasikan/menggabungkan metode agar pelajaran menjadi lebih menyenangkan, contohnya guru akan menjelaskan tentang pecahan, kemudian guru memberikan media seperti buah-buahan dan melakukan interaksi dengan siswanya seperti tanya jawab, sehingga pembelajaran berlangsung efektif.
Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN hal 69
7.Keahlian pengelolaan kelas
Usaha pembelajar dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila : pertama, diketahui secara cepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses pembelajaran, kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan biasanya timbul dan dapat merusak iklim pembelajaran, ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan. Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, dan mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi , kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar setiap pembelajaran akan dapat mengelola proses pembelajaran secara lebih baik. Kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat utama bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
Contoh : Di dalam kelas yang banyak siswanya, seorang guru mampu menangani keseluruhan siswa tersebut dengan baik agar tercipta suasana yang baik untuk berlangsungnya proses pembelajaran, mampu memantau dan mengatasi keseluruhan gerak -gerik siswanya, serta memastikan interakasi berjalan lancar dengan semua siswa.
Dr.H.Martinis Yamin. M.Pd. PRADIGMA BARU PEMBELAJARAN HAL 36
8.Keahlian menutup pelajaran
Keahlian menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal kegiatan. Keterampilan ini sangat penting dalam membantu siswa menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum, atau prosedur dari inti pokok bahasan yang telah di pelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.
Contoh : Saat menutup pelajaran, Guru akan merangkum kembali, atau menarik kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari, jika tidak ada yang bertanya, guru akan menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Supriyadi,M.pd. STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR. Hal 122 dan 136
Nama : Eka Putri Pratiwi
BalasHapusNpm : 1640605039
LOKAL B, PGSD 16
8 Keterampilan guru dalam mengajar :
1. Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan pengantar atau pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya.
Contohnya : sebelum memulai aktivitas belajar-mengajar antara guru dan siswa ada baiknya dimulai dengan aktivitas yang bermanfaat seperti halnya, berdoa menurut kepercayaan masing-masing dan memulainya dengan pengantar yang membuat siswa senang dan nyaman diawal pelajaran.
Supriyadi M.Pd, STRATEGI Belajar dan Mengajar, Hal. 122
2. Keterampilan menjelaskan
Kegiatan menjelaskan merupakan aktivitas mengajar yang tidak dapat dihindari oleh guru, penjelasan diperlukan karena tidak terdapat dalam buku, sehingga guru harus menuturkan secara lisan.
Contohnya : dalam kegiatan belajar mengajar tidak selalunya hanya terpacu dengan dengan buku paket, guru juga berperan untuk menjelaskan kepada siswa, karena jika materi deijelaskan secara langsung kepada siswa, siswa akan lebih memahaminya. Seperti halnya menjelaskan proses terjadinya hujan, siswa lebih memahminya dan menarik minat belajar siswa jika dijelaskan langsung oleh guru dengan bahasa yang mudah dipahami daripada harus membaca penjelasanya sendiri di buku paket.
Supriyadi M.Pd, STRATEGI Belajar dan Mengajar, Hal. 141
3. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan dari orang lain.
Contohnya : setelah menjelaskan, biasanya guru bertanya kepada muridnya “apakah sudah mengerti?” “apakah ada yang ditanyakan?” agar menimbulkan rasa ingin tau yang lebih pada siswa, adapun siswa yang beratanya pada guru jika masih tidak mengerti materi yang dijelaskan.
Supriyadi M.Pd, STRATEGI Belajar dan Mengajar, Hal. 158
4. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Mengaktifkan kegiatan belajar siswa berarti menuntut kreativitas dan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Contohnya : guru dapat melatih keaktifan siswa dengan cara membuat diskusi kelompok bagi siswa dan memberikan masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh kelompok tersebut. Jadi, didalam kelompok tersebut dapat melatih keaktifan siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dan melatih kerjasama.
Supriyadi M.Pd, STRATEGI Belajar dan Mengajar, Hal. 174
5. Keterampilan memvariasikan metode
BalasHapusKeterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu: (a) variasi dalam gaya mengajar (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan (c) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Contohnya : guru dapat mengaplikasikan metode mana yang cocok untuk digunakan di pelajaran tersebut, tidak hanya terpacu dalam satu metode. Karena masing-masing materi memiliki metode ajar yang berbeda-beda.
Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. , Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Hal. 69
6. Keterampilan memberi penguatan
Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa pemberian penguatan dapat memberikan pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Contohnya : pada saat siswa mendapatkan prestasi, guru dapat mengapresiasikan dengan memberi penghargaan untuk siswa tersebut, sedangkan jika siswa itu melakukan pelanggaran dapat diberi hukuman dengan tujuan agar siswa tersebut lebih baik kedepannya.
Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. , Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Hal. 82
7. Keterampilan pengelolaan kelas
Mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas dan mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar setiap pembelajaran akan dapat mengelola proses pembelajaran secara lebih baik.
Contohnya : guru dapat mengendalikan suasana kelas, agar siswa terasa nyaman dalam belajar dan mampu mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, serta dapat memperhatikan gerak-gerik siswa yang tidak fokus kepelajaran.
Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd. , Paradigma Baru Pembelajaran, Hal.36
8. Keterampilan menutup pelajaran
Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.
Contohnya : setelah diakhir pelajaran, guru dapat mereview kembali daya ingat siswa, apakah siswa sudah benar-benar mengerti pelajaran yang disampaikan dari awal. Serta, meminta siswa untuk memberi kesimpulan yang didapatnya dalam materi tersebut.
Supriyadi M.Pd, STRATEGI Belajar dan Mengajar, Hal. 136-137
Nama: Nurandini , 1640605055 , Lokal B
BalasHapus8 Keterampilan Guru dalam Mengajar :
1. MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
a. Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana 'siap mental' dan 'menimbulkan perhatian' siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap awal pelajaran, tetapi pada setiap awal dan akhir pelajaran atau setiap kali beralih ke hal atau topik baru.Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Contoh : Guru memberikan salam "Assalamualaikum anak-anak, bagaimana kabar kalian pagi ini?
b. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.
contoh : Guru meminta muridnya untuk merangkum inti pelajaran ciri-ciri bangun ruang kubus.
(SUPRIYADI, M.Pd. 2015:122,124,136)
2. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Keterampilan menjelaskan merupakan dasar keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran.
(Supriyadi, M.Pd 2015:141)
Contoh : Guru menjelaskan dengan memberikan keterangan secukupnya terhadap pelajaran yang akan dibawa misalnya pelajaran ips " Di pegunungan, banyak sekali pepohonan, penduduknya sedikit dan udaranya segar, sedangkan di Jakarta pepohonan sedikit, penduduknya banyak dan udaranya kotor karena mobil-mobil dan mesin pabrik mengeluarkan udara kotornya. Sehingga udara terasa semakin panas dan kita menghirup udara kotor yang bisa menyesakkan pernapasan.
3. KETERAMPILAN BERTANYA
Keterampian bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan/menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain.
(Supriyadi, M.Pd 2015:158)
Contoh : Guru bertanya kepada siswanya " Setelah kita membaca cerita dongeng Si Malin Kundang, kesimpulan apa yang kita dapatkan?
4. KETERAMPILAN MEMBERI KEKUATAN
Pemberian hadiah dan hukuman kepada siswa merupakan respon guru kepada siswa atas perbuatannya.Pada keterampilan memberi penguatan ini guru harus yakin bahwa siswanya telah menghargainya dan merespon apa saja yang telah diberikan kepada siswanya. Keterampilan pemberi penguatan oleh guru kepada siswa sangat penting terutama untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat.
( Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr.Yudha M.Saputra, M.Ed. 2013:81-87)
Contoh : Pada saat belajar tentang pemuaian, guru meminta siswanya untuk menyebutkan aplikasi konsep pemuaian di kehidupan sehari-hari. Salah satu siswa menyebutkan, "Penyambungan rel kereta api,Bu!!" Guru menanggap balik, "Tepat sekali. Kamu memang pintar, Nak!!"
5. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI METODE
Keterampilan mengolah kelas ini melalui proses belajar mengajar yaitu variasi gaya mengajar, menggunakan media dan bahan ajar dan interaksi antara guru dan siswa.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr.Yudha M.Saputra, M.Ed. 2013:69-73)
Contoh : Guru dapat menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar misalnya menggunakan media LCD dalam pembelajaran misalnya IPA menampilkan lingkungan hidup.
6. KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI dan KELOMPOK KECIL
BalasHapusDiskusi dan kelompok kecil adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang formal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dibawah bimbingan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
(Dr. Rusman, M.Pd 2013:7)
Contoh : Siswa dibagi menjadi 6 kelompok oleh guru untuk berdiskusi 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
7. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Guru memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang menarik dan kondusif sehingga siswa dapat berlajar dengan baik.
(Dr. Dimyati & Drs. Mudjion. 2009:3)
Contoh : Saat pelajaran PPKN yaitu demokrasi , guru ingin agar siswa berani mengeluarkan pendapat seperti apa yang mereka pelajari.
8. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN KEGIATAN BELAJAR SISWA (active learning)
Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Cara lain mengaktifkan belajar siswa adalah dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan rangsangan tugas, tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perlu dilakukan sepanjang hayat.
(Supriyadi, M.Pd 2015:174)
Contoh :
1. Guru membagi bahan belajar dan meminta siswa belajar berpasangan.
2. Siswa diminta membuat pertanyaan dari hal yang bekum dimengerti.
3. Kumpulkan semua pertanyaan dan kelompokkan jenisnya.
4. Mulailah menjawab dari hal yang mereka tanyakan.
DAFTAR PUSTAKA :
Supriyadi. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Husdarta, M.Saputra, Yudha. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Bndung: Indonesia Alfabeta
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Professional Guru. Bandung: Rajawali Pers
Riska Putri Sari, 1640605066, LOKAL B 2016
BalasHapus8 Kompetensi yang harus dimiliki guru beserta contohnya :
1. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
a. Membuka Pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
(Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:42)
Contohnya: Guru terlebih dahulu mengucapkan salam "Assalammuallaikum", kemudian menyuruh siswa untuk berdoa (ayo anak-anak sebelum belajar kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing), setelah itu guru menanyakan kabar (bagaimana kabar kalian hari ini), kemudian guru juga dapat menanyakan peljaran apa yang kemarin di bahas? ada yang masih ingat?
b. Menutup Pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa mempeloreh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.
(Supriyadi, M.Pd.2015:136)
cotohnya: siswa dapat merangkum inti pelajaran pada akhir setiap kegiatan pembelajaran atau dapat dikatan apa yang dapat di simpulkan siswa dalam materi hari ini.
2. KETERAMPILAN MENEJELASKAN
Menjelaskan merupakan menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran.
(Supriyadi, M.Pd. 2015:141)
Contohnya: Pada saat pembelajaan Ilmu Pengetahuan Alam, dimana guru tersebut harus mampu menjelaskan dan harus menguasai materi tentang proses terjadinya pelangi dengan bahasa yang mudah di pahami oleh siswa.
3. KETERAMPILAN BERTANYA
keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sndiri, sebab pada umunya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan atau menggunakan tanya jawab.
(Supriyadi, M.pd. 2015:158)
Contohnya: Pada saat pelajaran pendidikan agama guru dapat bertanya kepada siswa "mengapa kita harus beriman kepada malaikat akan berdampak positif bagi kehidupan kita sehari-hari?" lalu siswa menjawab "saya bu, karena dengan mengingat adanya malaikat kita akan menyadari bahwa kehidupan di dunia ini ternyta ada yang mengawasi setiap apa yang kita lakukan"
4. KETERAMPILAN MEMBERI KEKUATAN
Keterampilan memberi penguatan adalah pemberian hadiah(respon positif) dan hukuman(respon negatif) kepada siswa merupakan respon guru kepada siswa atas perbuatannya.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr.Yudha M.Saputra, M.Ed. 2013:81)
Contohnya: Pada saat guru bertanya kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan ibu dengan benar akan mendapatkan hadiah,
sehingga siswa memiliki semangat dalam proses pembelajran. Namun pada saat siswa terlambat masuk kelas, siswa tersebut akan dikenakan hukuman. Dari situ siswa akan berusaha agar tidak mengulanginya lagi agar tidak terkena hukuman.
5. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI METODE
BalasHapusKeterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu: variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa .
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. Dr.Yudha M.Saputra, M.Ed. 2013:69-70)
Contohnya: Pada saat pembelajaran matematika, dan materi tersebut yaitu tentang bangun datar. Dimana guru dapat membawakan media ke pada anak-anak sehingga anak SD lebih mudah memahami apa yang di terangkan. Salah satunya guru membawa kotak kecil yang bersegi 4, kemudian guru memberitahu bahwa kotak ini memiliki 4 sisi dan 4 sudut. Dengan adanya alat peraga siswa lebih mudah memahi daripada harus menggambarkannya di papan tulis.
6. KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI, DAN KELOMPOK KECIL.
Diskusi dan kelompok kecil adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam intersksi tatap muka yang formal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompokkecil di bawah bimbingan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
(Dr. Usman, M.Pd. 2013:7)
Contohnys: Guru dapat memberikan tugas kepada siswa dengan pembagikan kelompok kecil. Dari tugas yang di berikan oleh guru, dari kelompok tersebut siswa dapat mengajukan gagasannya. kegiatan
7. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
(prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:44)
Contohnya: Biasanya anak sd kalau semangat belajar mulai menurun siswa menjadi asik sendiri, tidur dalam kelas. nah disini peran guru sanagat dibutuhkan, guru harus pandai menguasai kelas. Jika siswa mulai jenuh, guru harus menghidupkan suasana kelas yang ceria, membuat siswa tertawa, penjelasan yang santai namun serius. Sehingga siswa tidak akan jenuh dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan diskusi merupakan salah satu contoh penerapan demokrasi daalam pembelajaran.
8. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN KEGIATAN BELAJAR SISWA (ACTIVE LEARNING)
Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih momori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Dengan kata lain mengaktifkan belajar siswa adalah dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan rangsangan tugas, tantangan, memecahkan masalah, atau pengembangan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perlu dilakukan sepenuh hayat.
(Supriyadi, M.Pd 2015:174)
Contohnya: guru meminta siswa untuk membentuk 2 kelompok, lalu siswa di minta menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru di jawab secara tertulis. kemudian minta mereka menjelaskan dan mendiskusikan jawaban baru, kemudian siswa dapat membandingkan jawabannya dengan antar kelompok, setelah itu klasifikasikan dan simpulkan agar siswa memperoleh pemahaman yang utuh.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya Wina. 2006. STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKA.Jakarta:Kencana.
Supriyadi. 2015. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. Yogyakarta:DUA SATRIA OFFSET.
Husdarta, M.Saputra, Yudha. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Bandung:Indonesia ALFABET, cv
Usman. 2013. MODE-MODEL PEMBELAJARAN MENGEMBANGKAN PROFESIONAL GURU. Bandung:Rajawali Pers.
Tarakan, 8 September 2017
BalasHapusNama : Muvidah
NPM : 1640605065
Lokal : B
Angkatan : 2016
Keterampilan Dasar Seorang Pengajar ada 8 yaitu :
1. Bertanya, Mengajukan pertanyaan
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan melaksanakan tes. Dimana guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi yang baru dipelajari siswa dan mengetahui apakah siswa sudah belajar atau tidak. Ada dua jenis pertanyaan yang dapat diajukan oleh seorang guru , yaitu pertanyaan dasar dan pertanyaan lanjutan. Agar suatu pertanyaan dasar efektif, maka sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yaitu :
a. Pertanyaan yang jelas dan singkat.
b. Memberikan acuan atau penjelasan singkat.
c. Memusatkan perhatian.
d. Memberikan giliran dan menyebarkan pertanyaan.
e. Memberikan kesempatan berpikir.
Adapun tujuan guru terhadap siswa terkait hal-hal berikut.
1) Mengetahui tingkat kemampuan siswa.
2) Menignkatkan minat belajar siswa.
3) Meningkatkan perhatian siswa terhadap suatu permasalahan.
4) Mengembangkan pembelajaran aktif.
5) Mendiagnosis kesulitan belajar.
6) Memberikan kesempatan kepada kepada belajar.
7) Membangun suasana demokratis.
Hal. 213-215 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menjelaskan suatu tempat di pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian guru tersebut memberikan suatu pertanyaan seperti “ kita belajar di...”. lalu guru tersebut meminta salah satu siswa untuk menjawab.
2. Menjelaskan dan Menerangkan
Menjelaskan, menerangkan atau memberikan informasi sama dengan memberi ceramah dengan menyampaikan wacana yang umum. Ceramah dapat digolongkan dengan menampilkan model. Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan kaidah dan aturan yang berlaku.
Guru dapat saja sebagai motivator, tetapi tidak lepas dari fungsinya sebagai explainer (pemberi penjelasan).
Hal. 215-216 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menjelaskan suatu tempat di pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian guru menjelaskan satu persatu hal – hal yang bersangkutan dengan materi yang akan dijelaskan seperti “ ayah kerja di kantor “.
3. Modeling
Dalam modeling guru mengajar dengan bantuan model – model. Model tersebut dapat berupa gambar, foto, grafik, peta, denah, skema dan sebagainya.
Hal. 220 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menjelaskan bangun datar di pembelajaran Matematika. Kemudian guru tersebut menjelaskan benda – benda yang ada di sekitarnya seperti pintu berbentu persegi panjang.
4. Demonstrasi
Demonstrasi artinya guru menunjukkan perilaku dan mencoba sesuatu di hadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siswa untuk mencobanya sendiri.
Hal. 220 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menjelaskan cara berlari di pembelajaran Penjaskes. Kemudian guru tersebut menjelaskan cara – cara sebelum berlari dan siswa tersebut akan mengikuti awal yang baik dalam berlari.
5. Membangun Kolaborasi ( Collaborating )
BalasHapusDiskusi dalam kelompok kecil yang dapat berbentuk setengah lingkaran , kelompok tatap muka empat empat dobel setengah lingkaran dimana siswa aktif dengan komunikasi selama pembelajaran kolabiratif.
Hal. 221-222 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menjelaskan uatu tumbuhan di sekitanya dalam pembelajaran IPA. Kemudian guru tersebut meminta siswa untuk membuat kelompok dimana setisap kelompok untuk menyebutkan apa saja yang dapat dilihat dari tanaman tersebut seperti bunga mawar.
6. Memberikan Penguatan
Guru harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Pada apersepsi guru menjelaskan berbagai manfaat yang dapat diraih siswa dari aspek karier dan pengembangan profesi.
Tujuan pemberian penguatan antara lain :
a. Meningkatkan perhatian siswa
b. Melancarkan atau memudahkan proses belajar
c. Membangkitkan dan mempertahankan motivasi
d. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar
e. Mengarahkan kepada cara berpikir yang baik
Hal. 226-227 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menjelaskan pancasila dalam pembelajaran PPKN. Kemudian guru tersebut meminta seorang siswa untuk menyebutkan salah satu teks pancasila. Jika jawaban dari siswa tersebut benar maka guru tersebut memberikan point atau bintang kepada siswa tersebut.
7. Memberikan Variasi
Melihat dari sebagian siswa tidak lagi memberikan perhatian bahkan ada siswa yang berkali – kali melihat jam di dinding kelas atau jam tangan. Walaupun belum waktunya berakhir. Dimana siswa merasa dan menganggap pembelajaran tersebut sangat membosankan. Menggunakan variasi diartikan sebagai aktivitas dalam konteks pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswanya.
Variasi dalam pembelajaran yaitu :
a. Meningkatkan asensi peserta didik
b. Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik dengan berbagai gaya belajar masing – masing untuk terikat dalam pembelajaran.
c. Meningkatkan perilaku positif peserta didik.
Hal. 228 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menjelaskan tentang cara raut wajah saat tersenyum dan sedih dalam pembelajaran kesenian. Dimana dalam pembelajaran tersebut peserta didik meneliti apakah raut wajah temannya sudah benar atau tidak.
8. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Membuka pembelajaran terkait dengan pemberian motivasi dan menarik atensi siswa tentang manfaat yang akan diperoleh dari pembelajaran pokok bahasan yang akan digeluti bersama. Sedangkan keterampilan menutup pembelajaran merupaka upaya untuk melakukan refleksi terhadap apa – apa saja yang baru dipelajari.
Hal. 233 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S Tahun 2016
Contoh :
Seorang guru menanyakan apakah materi tersebut sudah paham atau tidak dan jika tidak ada tanggapan lagi dari peserta didik, maka guru akan menutup pembelajaran dengan salam.
DAFTAR PUSTAKA
Suyono dan Hariyanto.2016.Belajar Dan Pembelajaran.Bandung;Remaja Rosdakarya Offset
Nama: Veby Donari ,Npm: 1640605037 ,Jurusan: PGSD 2016 lokal B
BalasHapus8 KETERAMPILAN DASAR SEORANG GURU
Berikut ini adalah keterampilan dasar seorang guru:
1. Bertanya Dan Mengajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan dan mengajukan pertanyaan atau ujian memiliki kemiripan. Dalam hal ini guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa saja yang baru dipelajarisiswa,untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar atau sudah memperoleh hikmah pembelajaran .
Agar suatu pertanyaan dasar efektif,maka sebaiknya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
(1). Memberikan pertanyaan yang jelas dan singkat
(2). Memberikan acuan,berupa pertanyaanatau penjelasan singkat berisi informasi yang sesuai dengan jawaban yang di harapkan
(3). Memusatkan perhatian, pertanyaan digunakan untuk memuasatkan perhatian mereka
(4). Memberi giliran dan menyebarkan pertanyaan
(5). Memberikan kesempatan untuk berfikir
Hal. 213 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contonya:
Dalam proses pembelajaran matematika guru sedang membuat soal dan guru meminta muridnya untuk menjawab soal yang dibuat oleh guru tersebut.
2. Menjelaskan, Menerangkan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta,dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum,prinsip,konsep,kaidan aturan yang berlaku.menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dikuasai guru,karena pembelajaran apapun baik bersifat konvensional maupun penerapan pembelajaran kolaboratifselalu memerlukan penjeasan guru. Kemampuan guru dalam menjelaskan sesuatu pokok bahasan atau konsep tertentu secara jelas ,jernih,teratur,sistematis,menarik perhatian,sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa, sehingga mampu diterima oleh iswanya dengan baik.
Hal. 215 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contohnya:
Guru akan menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan, guru harus menjelaskan materi tersebut dengan rinci menggunakan metode yang di kuasai guru atau memberikan contoh-contoh yang menarik sesuai dengan konteks pelajaran , agar penjelasan dapat mudah dimegerti oleh murid-muridnya.
3 Modeling
Dalam modeling guru mengajar dengan bantuan model-model. Model-model guru dapat merupaka alat peraga dua dimensi seperti gambar,foto,grafik,peta,denah,skema,coretan peta pikiran,dan sebagainya atau merupakan alat peraga tiga dimensi . model baru akan bermakna bila guru mampu mengirinya dengan komunikasi metode ceramah yang diperlukan atau dan komunikasi non-verbal yang diperlukan ( menunjuk,atau melingkarkan jari telunjuk, melukiskan bulatan atau bentuk tiga dimens ilain dengan dua tangan dan sebagainya)
Hal. 220 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contoh
Saat guru sedang menjelaskan tentang peta dan ingin memberitahukan letak daerah kaliamantan, lalu guru menunjuk letak kalimantan pada peta tersebut agar lebih jelas.
4 Demonstrasi
demostrasi artinya guru menunjukkan prilaku dan sifat-sifat sesuatu,mencoba sesuatu dihadapan siswa tanpa tanpa ada keharusan siswa harus mencoba sendiri. Demostrasi dapat dilakukan guru dalam kelas, didalam labolatorium atau bahkan diluar kelas, dibawah udara terbuka,ditaman dikebun dan lain sebagainya. Demonstrasi dapat dilakukan dengan atau tanpa alat peraga.
Demonstrasi dengan alat peraga banyak sekali macamnya,sedangkan demonstrasi tanpa alat peraga bisanya menggunakan bahasa tubuh atau gerakan tubuh tertentu.
Hal.220 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contoh
Guru membawa alat untuk didemonstrasikan seperti ,bila guru ingi menjelaskan tengtang sesuatu dan guru membawa alat peraga yang sesuai guru harus bisa mendemonstrasikan alat peraga yang dimilikinya dengan menarik dan mudah di pahami, bisa juga dengan memeberikan contoh pada benda sekitar yang ada dalam kelas misalnya.
BalasHapus5 Membangun Kolaborasi
diskusi dalam kelompok kecil terbukti sebagai cara pembelajaran yang paling efektif. Inti pelaksanaan pembelajaran kolaboratif tentu saja harus terjadi diskusi,kontak langsungantara orang perorangdan masing-masing individu diberikan kesempatan yang sama utuk mengutarakan gagasan dan pendapat, dan pada akhirnya mereka diwajibkan untuk mengambil kesimpulan atau memecahkan masalah sesuai dengan tugas yg diberikan.
Hal. 221 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contoh
Misalnya guru ingin membentuk kelompok diskusi dalam proses belajar, guru meminta murid untuk membuat kelompok yang terdiri dari 4 orang.lalu guru memberi sebuah masalah yang harus di bahas, lalu meminta murid untuk mendiskusikannya setelah itu murid diminta untuk membacakan hasil diskusi mereka.
6 Memberikan Penguatan
guru harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik.hal ini misalnya dapat dilakukan guru pada awal pembelajaran terkait dengan apresiasi atau pada saat menjelang akhir pembelajaran terkait dengan refleksi.
Tujuan pembertn penguatan antara lain:
(1) meningkatkan perhatian siswa
(2) melancarkan atau memudahkanproses belajar
(3) membangkitkan dan mempertahankan motivasi
(4) mengontrol dan mengubah sikap yang pengganggu menjadi tingkah laku belajar yang produktif
(5) mengenbangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar
(6) mengarahkan kepada cara berfikir yang baik dan inisiatif pribadi.
Hal. 226 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contoh
Guru bertanya kembali pada murid tentang pelajaran yang baru di bahas,untuk mengetahui siswa tersebut siswa sudah faham atau masih kurang faham.
7 Memberikan Variasi
menggunakan variasi di artikan sebagai aktivitas guru dalam konteks proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa selalu menunjukkan ketekunan, perhatian,keantusiasan,motivasi yang tinggi dan kesediaan berperan secara aktif.
Variasi dalam pembelajaran antara lain bertujuan untuk:
(1) meningkatkan atensi peserta didik terhadap materi pembelajaran.
(2) Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik dengan berbagai gaya belajar masing-masing untukterikat dengan pembelajaran
(3) Meningkatkan prilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran
(4) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan potensi kognitifnya masing-masing
(5) Membuka kemungkinan bagi pelayanan terhadap siswa secara individual sehingga setiap siswa merasa diperhatiakn oleh guru
(6) Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi rasa ingin tahu melalui kegiatan observasi,investigasi,dan eksplorasi karena pengembangan inkuiri
Hal. 228 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contoh
Memberikan variasai misalnya guru mengajak muridnya untuk praktik atau belajar diluar kelas untuk mengamati lingkumgan sekitar.
8 Keterampilan Membuka Dan Menutup Pembelajaran
kecakapan guru dalam membuka dan menutup pelajaran amatlah penting.
Membuka pelajaran terkaitengan pemberianmotivasi dan menarik atensi siswa tentang manfaat yang akan diperolehdari pembelajaran pokok bahasan yang digeluti bersama.
Keterampilam menutup pembelajaran adalah upaya utuk melakukan refleksi terhadap apa saja yang baru di pelajari,manfaat yang didapat,dan faedahnyabagi pemecahan masalah keseharian serta hal-hal yang patut diingat untuk menuju pembelajaran berikutnya.
Hal. 233 belajar dan pembelajaran karya Prof.Dr.Suyono dan Drs.Hariyanto,M.S, Tahun 2016
Contoh
Keterampilan membuka, , seperti bertanya kabar, memberi salam, bisa juga guru menanyakan kembali apa yang sudah di pelajari pada hari sebelumnya.
Keterampilan menutup, yaitu menayakan kembali atau mengevaluasi pelajaran yang sudah di pelajari pada hari itu .
Daftar Pustaka
Suyono dan Hariyanto.2016.Belajar Dan Pembelajaran.Bandung;Remaja Rosdakarya Offset
Nama: Hasmayanti
BalasHapusNpm: 1640605028
PGSD Local B 2016
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
1. KETERAMPILAN MEMBUKA
Membuka pelajaran dapat diartikan dengan aktivitas guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan atensi siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari.
(233,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh: seorang guru sebelum memulai pelajaran yang pertama harus mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswanya sehingga siswa tidak takut dan tegang.
2. KETERAMPILAN BERTANYA
Biasanya guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa saja yang telah dipelajari dan seberapa paham siswa tersebut tentang pelajaran tersebut.
(213,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh: seorang guru mengajukan pertanyaa kepada muridnya tentang pelajaran kemarin atau yang sudah di pelajari sebelumnya untuk mengetahui apa siswa tersebut memahami pelajaran tersebut.
3. KETERAMPLAN MENJELASKAN
Guru mendeskripsikan secara lisan tentang suatu pelajaran atau informasi dengan baik dan benar sesuai dengan kebenaran fakta dan data yang ada.
(215,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh: seorang guru sejarah menjelaskan kepada siswa tentang sejarah sesuai dengan kebenarannya.
4. KETERAMPILAN MEMBERIKAN VARIASI
Menggunakan variasi diartikan sebagai aktivitas guru dalam kontek proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa terhadap pembelajaran.
(228,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh: seorang guru sejarah menjelaskan kepada siswanya dengan berbagai metode. Bukan hanya dengan metode ceramah saja, tetapi dapat di selingi dengan bermain games.
5. KETERAMPILAN MODELING
Dalam modeling guru mengajar dengan bantuan model-model seperti alat peraga, gambar, foto, grafik, dan lain-lain.
(220,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh: guru sejarah menjelaskan tentang provinsi Kalimantan kepada siswanya setra menunjukan bentuk Kalimantan menggunkan peta.
6. KETERAMPILAN DEMONSTRASI
Demonstrasi guru menunjukan perilaku dan sifat-sifat sesuatu, mencoba sesuatu di hadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siwa untuk mencobanya sendiri.
(220,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh: guru seni mencontohkan berbagai ekspresi kepada siswanya bagaimana ekspresi marah, sedih, gembira.
7. KETEAMPILAN PENGUTAN
Seorang guru dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk dapat belajar dengan baik.
(226,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh:seorang guru memberikan semangat kepada siswanya yang berperstasi dengan memberikan hadiah atau penghargaan kepada siswanya serta memberikan semangat kepada siswa yang lain juga agar mereka lebih giat belajar.
8. KETERAMPIALN MENUTUP
Menutup pelajaran adalah aktivitas guru mengakhiri inti pelajaran.
(233,Belajar dan Pembelajaran, Prof.Dr.Suyono,M.pd dan Drs.Hariyanto,M.S)
Contoh: setelah jam pelajaran berakhir guru mengevaluasi kembali sambil bertanya sesuai dengan pelajaran yang telah di pelari tetapi dengan santai dan setelah itu memberi salam.
Daftar Pustaka
Suyono dan Hariyanto.2016.Belajar Dan Pembelajaran.Bandung;Remaja Rosdakarya Offset
VANI ANGGRAINI (1640605040) LOKAL A
BalasHapus8 kompetensi yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran beserta contohya
1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Sebagai seorang guru harus memiliki keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam membuka pelajaran diharapkan para siswa siap untuk memulai pelajaran. Dalam menutup pelajaran agar siswa dapat menguasai materi yang telah dijelaskan oleh guru .
Contohnya : dalam membuka pelajaran guru bisa memulai dengan mengucapkan salam dan bertanya tentang pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam menutup pelajaran guru bisa meninjau ulang terkait pelajaran yang sudah diajarkan. Guru juga dapat memberikan beberapa tugas kepada siswa kemudian menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed Hal 62-65)
2. Keterampilan menjelasakan
Sebagai seorang guru harus memiliki keterampilan menjelaskan agar proses pembelajaran bisa berlansung dengan lancar. Jika guru mampu menjelaskan dengan lancar akan berdampak baik kepada siswa. Siswa akan cepat menangkap pelajaran yang dijelaskan oleh sang guru.
Contohnya : guru memberikan informasi dengan jelas sehingga siswa dapat paham dengan yang telah dijelaskan. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed Hal 65-69)
3. Keterampilan memvariasikan
Seorang guru harus memiliki keterampilan memvariasiakan agar siswa tidak mudah bosan pada saat pelajaran berlangsung.
Contohnya : dengan menggunakan media pada saat proses pelajaran berlangsung serta dapat mengguankan metode bermain. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed Hal 69-73)
4. Keterampilan Bertanya.
Seoarang guru harus memiliki keterampilan bertanya, keterampilan bertanya ini sangat penting dimiliki oleh guru agar dapat mengetahui siswa yang belum paham atau mengerti pelajaran yang telah disampaikan atau di jelaskan oleh guru.
Contohnya : di tengah pelajaran berlangsung atau pada saat jam pelajaran akan segera berakhir guru bisa memberi beberapa pertanyaan kepada siswa. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed Hal 74-81)
5. Keterampilan memberi penguatan
BalasHapusSeorang guru harus memiliki keterampilan memberi penguatan agar para siswa semangat pada saat proses pelajaran berlangsung
Contohnya : dengan memberikan motivasi kepada siswa serta memberikan pujian kepada siswa yang telah melakukan kebaikan atau mendapatkan nilai yang baik. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed 81-87)
6. keterampilan menguasai kelas
Seorang guru harus memiliki keterampilan penguasaan kelas agar menciptakan kelas yang kondusif dan dapat mengendalikan kelas jika terjadi gangguan
Contohnya : guru mengajar sambil bediri atau sambil berjalan ke arah para siswa dapat memperhatikan pelajaran dengan baik (Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi,M.Pd. Hal 130-131)
7. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Seorang guru harus memiliki keterampilan mengaktifkan belajar siswa agar guru bisa melihat kreativitas yang dimiliki siswa serta guru bisa membuat siswa berpikir kritis
Contohnya : guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk memecahakan sebuah masalah dengan cara ini siswa dapat berpikir secara kritis. (Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi,M.Pd. Hal 173-185)
8. Keterampilan membimbing kelompok kecil
Dalam keterampilan mengajar dalam kelompok kecil ini guru dan siswa bisa menjadi lebih dekat keterampilan ini bermanfaat dekat serta guru bisa mengetahui siswa yang aktif atau yang tidak aktif
Contohnya : guru membuat beberapa kelompok kecil kemudian guru memberi masalah yang akan diselesaikan kemudian mempresentasikan di depan kelas disini guru bisa melihat siswa yang aktif dan tidak aktif. (Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi,M.Pd. Hal 70)
WIRDANIANTI (1640605014) LOKAL A
BalasHapus8 Keterampilan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran :
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran
Setiap guru atau pengajar harus memiliki keterampilan untuk membuka dan menutup pembelajaran . untuk keterampilan membuka pembelajaran disisni agar anak didik kita lebih bersemangat dalam proses pembelajaran apalagi jika kita mengajar anak SD ( Sekolah Dasar )pada saat kita baru memulai susatu proses pembelajaran alangkah baiknya kita menyampaikan suatau kata atau kata- kata motivasi untuk memotivasi siswa.
Untuk menutup proses pembelajaran kita juga harus bisa dan pada saat menutup proses pembelajaran alangkah baiknya kita memberika kesimpulan tentang mereri yang kita pelajari tadi.
Contohnya : Untuk membuka proses pembelajaran pada saat memulai suatu pembelajaran kita terlebih dahulu berdoa menurut agama/kepercanyaan kita masing-masing dan sebelum kita memulai alahkah baiknya kita menanyakan materi atau pelajaran yang kita jelaskan atau pelajari pada minggu sebelumnya.
Untuk menutup proses pembelajaran pada saat akan mengakhiri proses pembelajaran kita sebaiknya harus memberikan kesimpulan tentang apa yang kita bahas atau apa yang kita pelajari tadi, dan menutup pembelajaran dengan mengucap salam. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Karya Prof. Dr.H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M,Ed Hal 62-65 )
2. Keterampilan menguasai kelas
Setiap guru itu harus bisa mengusai kelas, atau menguasai kaadaan yang ada di kelas tersebut dan guru memiliki cara yang berbeda-beda untuk menguasai kelas. kita harus dapat menangani kelas tersebut yang terkadang murid-muridnya ribut
Contohnya : Kita harus bisa menenangkan kelas yang ribut, kita juga harus memperhatikan siswa kita baik-baik apakah mereka mendengarkan atau memperhatikan ketika kita sedang menjelaskan. ( Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi, M.Pd hal 130-131)
3. Keterampilan penguasaan materi
kemampuan ini juga sangat penting dalam sebuah proses pembelajaran, sebelum kita melakukan pembelajaran kita harus menguasai materi yang akan kita bahas di kelas dan pada saat proses pembelajaran kita harus lantang dalam menjelaskan meteri.
Contohnya : kita besok akan mengajarkan materi tentang LITERASI maka kita harus menguasai materi tersebut, dan jika nantinya murid kita menanyakan apa yang mereka tidak mengerti maka kita bisa menjawabnya pertanyaan dari siswa kita tersebut. ( Neni Novitasari Keterampilan Dasar Mengajar 1 )
4. Keterampilan menvariasikan
Keterampilan ini juga sangat di perluakan dalam proses pembelajaran agar siswa kita tidak cepat bosan dengan pelajaran yang kita ajarkan.
Contohnya : Pada proses pembelajaran MATEMATIKA pada anak SD ( Sekolah Dasar ) kita seharusnya tidak hanya menjelaskan meteri materi dan meteri saja tetapi harus di selipkan dengan bernyanyi dan bermain yang berkaitan dengan pembelajaran yang kita ajarkan. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Karya Prof. Dr.H. JS. Husdarta, Mp.d dan Dr. Yudha M. Saputra, M,Ed Hal 69-73 )
5. Keterampilan Mengaktifkan Belajar siswa
BalasHapusPada keterampilan ini kita sebagai guru harus bisa mengaktifkan belajar siswa tersebut.
Contohnya : Kita membuat suatu kelompok yang terdiri dari beberapa siswa, lalu memberikan tugas kelompok untuk di presentasikan. Jika nanti di persentasikan maka kelompok lain bertugas untuk mengajukan pertanyaan yang mereka tidak mengerti . ( Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi, M.Pd hal 173-185 )
6. Keterampilan untuk bertanya
Keterampilan ini juga sangat penting dalam proses pembelajaran .
Contohnya : Pada saat kita menjelaskan suatu materi kita bisa menanyakan kepada siswa tentang apa yang kita jelaskan tadi agar siswa kita tau dan bisa lebih memperhatikan jika kita menjelaskan meteri, kerena mereka tau jika seesai menjelaskan aka nada sesi Tanya jawab . (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Karya Prof. Dr.H. JS. Husdarta, Mp.d dan Dr. Yudha M. Saputra, M,Ed Hal 74-81 )
7. Keterampilan memberikan penguatan
Memberikan penguatan bukan hanya memberikan pengetahuan seperti menjelaskan meteri kepada siswa, tetapi bisa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dan yang bisa menjawab nantinya akan mendapatkan hadiah atau bingkisan berupa snack atau makanan . (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Karya Prof. Dr.H. JS. Husdarta, Mp.d dan Dr. Yudha M. Saputra, M,Ed Hal 81-87 )
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil atau perorangan
Keterampilan ini bisa dilakukan guru dengan membuat suatu kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 siswa yang nantinya kita akan memberikan tugas kelompok dan kita akan tau mana siswa yang aktif dan yang pasif. ( Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi, M.Pd hal 70 )
Nama : febryani wulandari (1640605032)
BalasHapusLokal A 2016
8 kompetinsi guru dalam pembelajaran
1. Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari.
Contoh : pertama kali guru masuk ke kelas mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar siswa.
Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 62-64.
2. Keterampilan menutup pelajaran
Keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Contoh : memberikan pertanyaan dan meminta untuk siswa menjawab. Guru juga bisa mengulang kembali hal-hal yang dianggap penting.
Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 64-65
3. Keterampilan menjelaskan
Dalam menyajikan materi teori maupun praktik, guru dapat menjelaskan secara lisan dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan guru menjelaskan materi pelajaran ditentukan oleh tingkat pemahaman yang ditunjukka siswa. Komponen menjelaskan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis dan perencanaan menjelaskan serta penyajian keterampilan menjelaskan.
Contoh : guru bicara dengan jelas agar siswanya dapat mengerti, guru juga bisa memberikan contoh-contoh pada saat menjelaskan agar siswanya dapat mengerti.
Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 65-69
4. Keterampilan memvariasikan metode
Variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu :
1) Variasi gaya mengajar
Variasi gaya mengajar merupakan kemampuan guru merubah perilakunya disesuaikan dengan aktivitas siswa dalam proses belajar dan mengajar.
2) Variasi media dan bahan ajar
Masing-masing siswa memiliki kemampuan pendengaran, penglihatan, maupun fisik yang tidak sama. Untuk menarik perhatian siswa, guru bisa memulai dengan berbicara lebih dulu , kemudia memberikan peragaan.
3) Variasi interaksi
Variasi ini merupakan pola interaksi antara guru dengan siswa didalam kelas maupun diluar atau lapangan.
Contoh : guru dapat mengubah suaranya menjadi lucu agar mendapat perhatian siswa, guru juga bisa menggunakan media yang menarik agar siswa bisa dapat lebih memperhatikan.
Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 69-73
DIANA PERMINAS (1640605060) LOKAL A
BalasHapus8 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
1. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN
a. Keterampilan membuka pelajaran.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam memulai pelajarannya sehingga membuat siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran tersebut.
Contohnya : dalam memulai pembelajaran guru mengajak siswa nya untuk berbincang – bincang terlebih dahulu mengenai pelajaran yang akan mereka bahas nanti, supaya siswa merasa tertarik dan focus dalam mengikuti pembelajaran serta peduli dengan apa yang akan dipelajarinya.
b. Keterampilan menutup pelajaran.
Keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan menutup pelajaran dilakukan untuk memeriksa apakah siswa sudah menerima pelajaran dengan baik.
Contohnya : guru mengulang kembali hal – hal yang dianggap penting dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dan siswa diminta untuk menjawabnya, dengan itu guru dapat menilai apakah siswa sudah menerima pelajaran dengan baik.
“Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed (Hal 62-65)
2. KETERAMPILAN MENGUASAI KELAS
Keterampilan menguasai kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam memelihara kondisi belajar dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.
Contohnya : guru memperhatikan semua siswanya supaya tidak ada satupun siswa yang tidak memperhatikan dan mengganggu proses pembelajaran. Misalnya menegur siswa yang mengobrol agar tidak mengganggu siswa yang lain yang sedang belajar.
“Strategi Belajar dan Mengajar” Karya Supriyadi, M.Pd (Hal 130-131)
3. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam memberikan pengetahuan kepada siswanya. Guru dituntut untuk menguasai materi terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi secara baik dan benar.
Contohnya : jika siswa menunjukan tingkat pemahaman yang cepat berarti guru sudah mampu menjelaskan materi pembelajaran itu dengan tepat dan baik.
“Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed (Hal 65-69)
4. KETERAMPILAN MEMVARIASIKAN METODE
Keterampilan memvariasikan metode merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran agar siswanya tidak mudah bosan. Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Contohnya : guru menyediakan media pembelajaran agar siswa merasa tertarik untuk memperhatikan pelajaran dan tidak mudah bosan.
“Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed (Hal 69-73)
5. Keterampilan bertanya
BalasHapusKeterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru, pada umumnya guru akan selalu bertanya kepada siswanya. Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan yang akan ditetapkan oleh guru.
Contoh : guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah mengerti yang ia jelaskan dan bertanya apa materi yang baru saja guru jelaskan
Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 74-81.
6. Keterampilan memberi penguatan
Pemberian penguatan dapat memberikan pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perlakuan siswa.
Contoh : guru memberikan pujian bila ada siswa yang peringkat dikelasnya dan jika ada siswa yang nakal berikan hukuman efek jera kepada anak tersebut.
Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 81-87
7. Kemampuan membimbing kelompok kecil atau perseorangan
Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik(materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Contoh : mengadakan kedekatan secara pribadi kepada setiap siswa dan membimbing serta memudahkan siswa dalam pelajaran.
Strategi belajar & mengajar, Supriyadi, M.Pd. Hal 70
8. Keterampilan mengelola kelas atau menghandle kelas
Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas , guru perlu memperhatikan komponen keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
Contoh : guru dapat berdiri pada saat pelajaran agar dapat melihat semua situasi kelas dan bisa melakukan tatap muka guru dengan siswa.
Strategi belajar & mengajar, Supriyadi, M.Pd. Hal 130-131
5. KETERAMPILAN BERTANYA
BalasHapusKeterampilan bertanya merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam proses pembelajaran, dengan tujuan untuk membangkitkan siswa untuk terus belajar.
Contohnya : guru memberikan pertanyaan menyangkut materi pembelajaran sehingga membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
“Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed (Hal 74-81)
6. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Keterampilan memberi penguatan dilakukan dalam upaya untuk merubah perilaku siswa. Pemberian hadiah atau hukuman merupakan respon guru kepada siswa karena perbuatan siswa. Pemberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan hukuman merupakan respon negative. Respon positif dimaksudkan agar siswa mau menjadi lebih baik lagi, sedangkan respon negative dimaksudkan agar siswa mau memperbaiki atau mengurangi tingkah laku yang kurang baik.
Contohnya : jika siswa berprestasi guru memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi dan memberi penguatan agar siswa mau menjadi lebih baik lagi.
“Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed (Hal 81-87)
7. KETERAMPILAN MEMBIMBING KELOMPOK KECIL
Keterampilan membimbing kelompok kecil harus dimiliki oleh guru supaya mampu membimbing siswa dalam diskusi kelompok kecil.
Contohnya : saat diskusi kelompok guru memperhatikan mana siswa yang aktif dalam diskusi dan mana yang tidak aktif, kemudian guru lebih memberi kesempatan kepada siswa yang tidak aktif untuk lebih banyak berdiskusi.
“Strategi Belajar dan Mengajar” Karya Supriyadi, M.Pd (Hal 70)
8. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN BELAJAR SISWA
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
Contohnya : guru memberi suatu permasalahan, kemudian menyuruh siswa untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut baik secara individu maupun diskusi kelompok.
“Strategi Belajar dan Mengajar” Karya Supriyadi, M.Pd (Hal 173-185)
mailinda(1640605038) lokal A
BalasHapus8 kompetensi yang harus dimiliki seorang guru untuk proses pembelajaran :
1.keahlian membuka pembelajaran
Komponen keterampilan yang harus dikuasai oleh guru dalam membuka pembelajaran, yaitu :
-menarik perhatian dan menimbulkan keterampilan
menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan mengubah gaya mengajar oleh guru. Guru dapat menggunakan gaya mengajar komando diubah dengan gaya mengajar eksplorasi. Penggunaan suara pelan dapat diganti dengan bunyi peluit.
Contoh; seorang guru harus mampu menarik perhatian siswa selalu fokus terhadap pembelajaran yaitu dengan membuka proses belajar mengajar dan berdoa, juga dengan bertanya kepada siswa apakah masih mengigat materi yg sudah diberikan.
Husdarta dan Yudha.Belajar Dan Pembelajaran pendidikan jesmani dan kesehatan. (hal 62-62)
2.Keterampilan menutup pelajaran
Komponen keterampilan yang harus guru kuasai dalam menutup pelajaran, yaitu :
-mengkaji ulang
Menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting baik secara verbal atau peragaan.
Contoh; guru sebelum menutup pembelajaran yaitu menyampaikan inti materi yang disampaikan pada hari itu dan menyampaikan pelajaran yang akan diajarkan dipertemuan berikutnya dan menyampaikan kepada siswa untuk rajin belajar dirumah.
Husdarta dan Yudha.Belajar Dan Pembelajaran pendidikan jesmani dan kesehatan. (hal 64-65)
3. Keterampilan menjelaskan
Guru untuk dapat menyampaikan materi secara baik dan benar, maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikan. Dalam menyajikan materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskan secara lisan didalam proses belajar mengajar.
Contoh; guru menjelaskan materi yang disampaikan kepada siswa untuk membantu siswa memahami pelajaran dan membantu siswa memahami materi yang belum dipahami.
Husdarta dan Yudha.Belajar Dan Pembelajaran pendidikan jesmani dan kesehatan. (hal 65-67)
4.Keterampilan memvariasikan metode
Keterampilan memvariasi metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu; (a) variasi dalam gaya mengajar ; (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran ; dan (c) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa . Apabila ketiga komponen ini dikombinasikan dalam pemakaiannya, maka perhatian siswa diharapkan lebih bertambah. Dalam mengaplikasikan keterampilan memvariasikan metode ini.
Contoh ; seorang guru memiliki ketiga komponen diatas agar siswa tidak merasa bosan dengan metode yang ada,dengan adanya pengabungan metode diatas siswa lebih gampang memahami isi materi.
Husdarta dan Yudha.Belajar Dan Pembelajaran pendidikan jesmani dan kesehatan. (hal 69)
5.Keterampilan memberi penguatan
BalasHapusPemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa.
contoh ; siswa yang memiliki perilaku yang baik dan juga pintar mendapatkan hadiah dari guru sebagai motivasi siswa tersebut untuk tetap semangat dan siswa yang memiliki perilaku yang tak sesuai terhadap aturan mendapat hukuman ,hukuman disini bukan sekedar memberi efek jara namun untuk memberi pemahaman kepada siswa agar mengubah perilaku negatif menjadi perilaku positif dan sesuai aturan.
Husdarta dan Yudha.Belajar Dan Pembelajaran pendidikan jesmani dan kesehatan. (hal 81)
6.Keterampilan bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru termasuk guru pendidikan jesmani dan kesehatan di SMP. Pada umumnya guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswa.pertanyaan itu dapat ditujukan untuk lingkup individu,kelompok atau kelas.
Contoh; guru bertanya kepada siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa terhadap materi yang sudah disampaikan, bertanya juga membantu siswa untuk aktif dikelas.
Husdarta dan Yudha.Belajar Dan Pembelajaran pendidikan jesmani dan kesehatan. (hal 74)
7.Keterampilan membimbing kelompok kecil
Keterampilan membimbing kelompok kecil harus dimiliki oleh guru supaya mampu membimbing siswa dalam diskusi kelompok kecil.
Contoh ; guru membimbing siswa untuk mendiskusikan materi kelompoknya, bimbinggan kelompok juga membantu siswa untuk menyampaikan pendapatnya dan menganalisis pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.
Supriyadi,M.pd. Strategi belajar dan mengajar. (hal 81)
8.Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Guru harus mempunyai keterampilan mengaktifkan belajar siswa dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya.
Contoh; disini guru memberikan siswanya pertanyaan dan pertanyaan tersebut didiskusikan siswa kepada kelompoknya.
Strategi belajar mengajar & karya Supriadi,M.Pd. (hal 173 - 185)
BalasHapusSRI HERDIANA 1640605002 LOKAL A PGSD 2016
1. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran.
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari. Sedangkan keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. (Husdarta dan Yudha, 2013:62)
Contoh :
Yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam membuka pelajaran bisa dengan cara meyapa dan menanyakan kabar siswanya, kemudian memberikan semangat kepada siswanya seperti “semangat pagi” dan beberapa kata motivasi dengan suara yang lantang sehingga menarik perhatian siswanya agar menjadi fokus dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum prinsip, konsep, kaidah dan aturan yang berlaku. (Suyono dan Haryanto, 2015:215)
Contoh :
Guru memberi penjelasan kepada siswanya dengan penekanan dan menyusun bahan pelajaran dari yang termudah hingga yang tersukar. Misalnya, pada pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan untuk pokok bahasan bola voli pass bawah. Siswa dibimbing dari gerakan pertama berupa sikap kaki, kedua sikap tangan, ketiga sikap mendorong bola ke atas. Selain itu juga harus ada umpan balik antara siswa dan guru. Misalnya, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperagakan kembali materi yang telah disajikan.
3. Kemampuan Memvariasikan Metode
Menggunakan variasi diartikan sebgai aktivitas guru dalam konteks proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses beajar siswa selalu menunjukkan ketekunan, perhatian, keatusiasan, motivasi yang tinggi dan kesediaan berperan serta secara aktif. (Suyono dan Haryanto, 2015:228)
Contoh :
Guru dapat melakukan beberapa variasi mengajar. Seperti variasi suara yaitu keras-lembut, cepat-lambat ataupun besar kecilnya volume suara saat menjelaskan. Selain itu masih terdapat beberapa variasi lagi yang bisa dilakukan seperti pemusatan perhatian, kontak pandang, gerakan tubuh dan juga kesenyapan. kesenyapan ini dilakukan terutama jika anak-anak mulai bising, dan hingar-bingar, tidak terkendali, guru dapat berdiri diam tanpa suara untuk beberapa saat sampai anak-anak hening kembali.
4. Keterampilan Memberikan Penguatan
Pemberian hadiah dan hukuman disekolah merupakan respon siwa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupak respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negative. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa. (Husdarta dan Yudha, 2013:81)
Contoh :
Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berprestasi dengan cara memberikan hadiah supaya lebih giat lagi belajar. Selain itu juga guru memberikan sanksi atau hukuman yang mendidik tetapi menimbulkan efek jera kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu yang diberikan oleh gurunya.
5. Keterampilan Mengelola Kelas
BalasHapusPada situasi pembelajaran guru akan menghadapi berbagai keragaman. Keragaman itu dapat meliputi keragaman latar budaya, ras, suku, agama, etnik, jenis kelamin, tingkat ekonomi dan banyak hal lagi. (Suyono dan Haryanto, 2015:236)
Contoh :
Pada proses belajar mengajar dalam mengelola kelas guru dapat menciptakan ruang kelas yang multidimensial selain itu juga dapat mengelompokkan basis kemampuannya.
6. Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan dengan kretivitsnya sendiri. (Supriyadi, 2013:174)
Contoh :
Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode diskusi dan membagi siswanya menjadi beberapa kelompok dan materi yang akan didiskusikan. Setelah itu siswanya menjelaskan materinya kepada teman-temannya sehigga pada proses pembelajaran siswa bisa lebih aktif.
7. Keterampilan Menguasai Kelas
Dalam keterampilan menguasi kelas, guru akan menjadi pusat perhatian dari siswanya dalam proses pembelajaran. (Supriyadi, 2013:130)
Contoh :
Pada saat mennyampaikan dan menjelaskan materi kepada siswanya guru tidak hanya berdiri di satu titik akan tetapi juga berjalan menguasi ruangan kelas sehingga siswanya juga bisa fokus, karena jika guru hanya duduk saat menjelaskan siswa yang tidur atau bermain dibelakang tidak akan terlihat. Selain itu pandangan mata guru pada saat menjelaskan tidak hanya bepatok pada siswa yang dudk di depan tapi juga di belakang, kiri dan kanan.
8. Keterampilan Bertanya
Bertanya adalah bahasa verbal untuk meminta respon siswa baik berupa pengetahuan, pendapat ataupun sekedar mengembalikan kosentrasi siwa.
Contoh :
Guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa-apa yang baru dipelajari siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar atau sudah memperoleh hikmah pembelajaran. (Suyono dan Haryanto, 2015:213)
Nama: Siska Ghodlif Robert, Npm: 1640605031, Lokal: B PGSD, 2016
BalasHapus8 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru:
1.Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah suatu aktivitas yang harus dilakukan oleh guru. Dalam membuka pelajaran, guru juga dapat memberi gambaran yang nyata terhadap siswa agar mental dan pusat perhatian yang disertai motivasi siswa dapat tertuju dengan pelajaran yang akan dilaksanakan. (Husdarta dan M.Saputra Yudha 2013:62)
Contoh: Pada saat guru masuk dalam kelas, harus diawali dengan mengucapkan salam. Kemudian, dilanjuti dengan mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Setelah itu, guru akan melanjuti proses kegiatan belajar-mengajar.
2.Keterampilan Menutup pelajaran
Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri suatu pelajaran. Adapun komponen keterampilan menutup pelajaran dimulai dengan mengevaluasi kembali dan menilai siswa untuk mengetahui apakah tujuan yang ingindicapai oleh siswa dinyatakan berhasil melalui pembelajaran. (Husdarta dan M.Saputra Yudha 2013:62)
Contoh: Dalam pembahasan, guru menyampaikan suatu kesimpulan dari apa yang telah dibahas dari materi yang sudah diajarkan. Setelah itu,dilakukan evaluasi untuk mengetahui sampai dimana pemahaman siswa akan suatu materi yang telah diajarkan.
3.Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam belajar- mengajar adalah guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas dan secara lisan. Melalui penjelasan yang disampaikan sistematis, tingkat pemahaman siswa akan jauh lebih kreatif terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Guru dapat memberikan penjelasan sesuai urutan tata yang terencana sebelumnya atau apabila siswa mengajukan pertanyaan kepada gurunya. (Prof.Dr.H.JS.Husdarta,M.Pd dan Dr.Yudha M.Saputra,M.Ed, 2013:66)
Contoh : Secara sederhana, dalam konteks pembelajaran guru harus menjelaskan kepada siswa tentang pengertian-pengertian dasar tentang suatu materi. Dan guru juga dapat memberikan penjelasan apabila ada pertanyaan dari siswa itu sendiri.
4.Keterampilan Memvariasikan Metode
Penggunaan variasi metode dapat meningkatkan keminatan dan kemampuan belajar siswa itu sendiri. Dalam memvariasikan metode, guru dituntut untuk menguasai bagaimana cara menggunakan media dalam kelas dengan bertujuan untuk menyenangkan hati semua siswa dan menciptakan lingkungan suasanan kelas yang mendukung siswa untuk aktif dalam belajar. (Dr.Aunurrahman, M.Pd, 2009:112)
Contoh: Menggunakan variasi dalam bentuk interaksi antara guru dan siswa. Misalkan, guru berbicara dengan muridnya secara individu dan mengajukan beberapa pertanyaan yang mudah dipahami oleh muridnya sehingga murid itu dapat bertukar pendapat melalui penampilan dirinya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSATRIANI (1640605003) LOKAL A
BalasHapus8 keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran dapat diartikan dengan aktivitas guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan atensi siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari (Suyono dan Harianto,2011:233) Jadi Dalam hal ini guru harus terampil dalam membuka pelajaran untuk menciptakan siap mental siswa dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari nantinya. contohnya
- Seorang guru dalam membuka pembelajaran dapat memulai dengan mengucapkan salam pembuka, bertanya kabar dari para siswa dan memberi informasi tentang materi yang akan dipelajari.
- Sedangkan untuk menutup pembelajaran seorang guru dapat melakukan beberapa hal seperti memberikan mamfaat dari hasil belajar, mengevaluasi kembali materi yangtelah disampaikan kepada siswa dan hal – hal yang harus diingat untuk pembelajaran selanjutnya serta mengakhiri proses pembelajaran.
2. Pengelolaan kelas/penguasaan ruangan
Dalam hal ini guru terampil dalam mengelola kelas agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. contohnya
Dalam proses pembelajatran guru dapat membentuk kelompok – kelompok terhadap siswa agar guru dapat menguasai kelas dengan baik. Selain itu, siswa juga mendapat perhatian yang sama serta lebih efisien menerima pembelajaran dengan baik. ( Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi,M.Pd Hal 130-131)
3. Kemampuan bertanya
Dalam hal ini guru harus terampil bertanya agar mampu meningkatkan dan memusatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa pada masalah tertentu, mengembangkan belajar aktif siswa serta merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri. contohnya
Dalam proses pembelajaran IPA guru bertanya kepada siswa mengapa tumbuhan dapat membuat makanan sendiri?. Dari pertanyaan tersebut maka timbul rasa ingin tahu siswa yang dalam hingga merangsang siswa untuk bertanya lebih aktif.( Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi,M.Pd Hal 74-81)
4. Penguasaan materi
Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat menguasai materi yang akan diajarkan dalam proses pembelajaran dan pandai dalam menyampaikan materi tersebut kepada siswa. contohnya
Pada saat pembelajaran matematika berlangsung guru terlebih dahulu sudah memahami dan megetahui materi yang akan diajarkan kepada siswa sehingga pembelajaran tersebut berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan guru dan siswa. (Neni Novitasari.Keterampilan Dasar Mengajar 1)
5. keterampilan menjelaskan
BalasHapusKeterampilan membaca sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru kepada siswa mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa sebuah penjelasan maka dalam menjelaskan suatu materi erat kaitannya dengan bahasa lisan. contohnya
Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu penjelasan muncul dari siswa misalnya siswa mengajukan suatu pertanyaan yang memerlukan penjelasan. . (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Karya Prof. Dr.H.JS Husdarta,M.Pd dan Dr.Yudha M Saputra,M.Ed hal 65-69)
6. Mengadakan Variasi belajar
Dalam hal ini guru dituntut mengadakan Variasi pembelajaran yang dapat menghilangkan kebosanan, meningkatakan minat dan ke ingintahuan siswa serta meningkatkan keaktifan siswa. contohnya
Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model dan strategi pembelajran yang kreatif misalnya belajar sambil bermain. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Karya Prof. Dr.H.JS Husdarta,M.Pd dan Dr.Yudha M Saputra,M.Ed hal 69-73)
7. Memberikan penguataan/motivasi
Penguatan yang diberikan oleh guru harus membuat siswa terdorong untuk mengulangi dan meningkatkan perilaku yang baik tersebut. Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, menumbuhkan rasa percaya diri serta memberikan respon terhadap perilaku siswa yang baik. contohnya
Dalam prosese pembelajaran guru memberikan penguatan kepada siswa tentang perlunya menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu guru juga dapat memberikan penguatan berupa kata-kata atau kalimat yang membuat siswa bangga seperti kata pintar, 100 buat kamu dll. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Karya Prof. Dr.H.JS Husdarta,M.Pd dan Dr.Yudha M Saputra,M.Ed hal 81-87)
8. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Kelompok kecil dan perorangan yang dimaksud disini adalah bahwa dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks yang mudah namun bukan berarti siswa secara terus menerus belajar dalam kelompok kecil ataupun perorangan. contohnya
Guru harus berperan sebagai sumber informasi bagi siswa, penyedia materi dan pemberi kesempatan belajar kepada siswa serta terjadinya hubungan yang akrab dan sehat diantara guru-siswa dan siswa-siswa. (Neni Novitasari.Keterampilan Dasar Mengajar 1)
MAYANG SARI(1640605052) LOKAL B
BalasHapusA. Keterampilan Membuka (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. & Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.) HAL 62
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari.
Menarik perhatian dan menimbulkan motivasi. Contoh,guru mengubah gaya mengajarnya. Guru biasa menggunakan gaya komando diubah dengan gaya mengajar eksplorasi. Untuk membangkitkan rasa keingin tahu siswa,guru dapat bercerita/ memberikan motivasi kepada siswa misalkan guru pernah mengikuti kegiatan lomba cerdas cermat. Menciptakan rasa ingin tahu ini akan menimbulkan perhatian.
B. Keterampilan menutup pelajaran (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. & Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.) Hal 64
keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Mengkaji ulang: Contoh,menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting baik secara verbal atau peragaan,dengan mengaju beberapa pertanyaan,siswa diminta untuk menjawab dan memperagakan kembali materi yang sudah diterimanya.
C. Keterampilan menjelaskan (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. & Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.)Hal 65
Untuk dapat menyampaikan materi secara baIk dan benar,maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikannya. Contoh menjelaskan materi tentang pelajaran penjaskes dimana diuraikan oleh guru dan sekaligus memperaktekannya.
D. Keterampilan memvariasikan metode (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. & Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.)Hal 69
1. Penggunaan di lapangan,proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan,guru dapat memperlihatkan adanya perubahan dalam gaya mengajar,pemakaian media ajar, dan juga pola intaraksi dengan siswa. Contoh gaya guru mengajar di ruang kelas dan diluar kelas itu berbeda,dilapangan guru langsung mempraktekan cara nya dan memperkenalkan media ajar kepada siswa.
2. Komponen variasi: Gaya mengajar,merupakan kemampuan guru merubah perilakunya disesuaikan dengan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
E. Keterampilan memberi penguatan (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. & Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.)Hal 81
Pemberian hadiah dan hukuman disekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif,sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Contoh seorang siswa tidak mengerjakan tugas sekolah atau Pr dirumah, guru memberi hukuman kepada siswa agar siswa tersebut merasakan akibat dari perilaku nya yang tidak dapat menyelesaikan tugas dirumah. Namun fungsi dari pemberian hukuman ini bertujuan agar siswa tidak mengulangi perbuatannya lagi dan mau mengerjakan tugas dirumah.
F. Keterampilan bertanya (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. & Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.) Hal 74
Kelancaran bertanya secara logis dan relavan diajukan guru kepada siswa didalam kelas atau dilapangan. Contoh guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah di bahas,bertujuan untuk meningkatkan daya ingat seorang siswa.
G. Keterampilan mengolah kelas (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd) Hal 44.
Pengolahan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat menganggu suasana pembelajaran. Contoh,tidak adanya perhatian atau siswa tidak memerhatikan gurunya sedang menjelaskan materi yang diberikan atau yang sedang berlangsung. Guru juga dapat;
1. Menciptakan kondisi belajar yang optimal
2. Menunjukkan sikap tanggap.
H. Keterampilan menggunakan media pembelajaran (Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A.) Hal 4
BalasHapusMedia pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri antara lain buku,video recorder,gambar,slide,film,dan bahkan menggunakan media yang dibuat/disediahkan guru untuk bahan ajar dan lain sebagainya. Contoh,guru menjelaskan materi tentang kerusakan alam dimuka bumi,selain menjelaskan dari buku guru juga dapat memperlihatkan contoh gambar-gambar kerusakan alam dengan menggunakan media gambar,bahakan film kerusakan alam sekaligus.
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta dan Yudha M.Saputra.2013.BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung :ALFABETA
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006.STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A.2016.Media pembelajaran.Jakarta :PT rajawali pers
NAMA : Desi octafiani
BalasHapusNPM : 1640605004
LOKAL : A (PGSD- 2016)
MATA KULIAH : Belajar dan Pembelajaran
TUGAS INDIVIDU
8 Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yaitu sebagai berikut :
1.) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran yaitu perbuatan guru untuk menciptakan agar siswa siap secara mental dan peduli dengan apa yang akan dipelajari. Contohnya : memberi salam dan berdoa sebelum pelajaran berlangsung
Keterampilan menutup pelajaran yaitu tindakan yang mengakhiri kegiatan inti pelajaran oleh guru. Contohnya : guru harus mengkaji ulang atau mengulangi kembali hal-hal yang sudah disampaikan yang dianggap penting baik secar verbal atau peragaan dengan mengajukan pertanyaan serta diminta untuk menjawab dan memperagakan kembali materi yang sudah diterimanya dan guru juga harus menilai proses belajar mengajar yang sudah berlangsung dalam penilainnyanya siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan dua teknik yang baru saja dilakukannya, siswa diminta untuk menjelaskan pendapat sendiri.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr.H.JS Hustarda ,M.Pd dan Dr, Yudha M, Saputra, M,Pd. Hal. 62-63.
2.) Keterampilan menjelaskan
Hal yang utama dalam menjelaskan khususnya disekolah dasar itu memberikan contoh yang nyata serta dapat dilihat secara langsung oleh mereka.
Contohnya: guru menjelaskan materi IPA mengenai tentang tumbuhan yang berakar serabut dan tunggal guru membawakan 1 akar serabut dan 1 akar tunggal itu yang seperti apa setelah dilihatkan oleh siswa guru menjelaskan secara singkat dan padat dengan bahasa yang sederhana agar siswanya mudah mengerti.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr.H.JS Hustarda ,M.pd dan Dr, Yudha M, Saputra, M,Pd. Hal. 65-69.
3.) Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya ini harus dimiliki seorang guru, sebelum memulai pelajaran guru akan selalu bertanya kepada siswanya, pertanyaan dapt diberikan pada setiap siswa dengan adanya pertanyaan itu siswa dapat mengingat dan makin cerdas dikelas. Contohnya : guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang guru jelaskan mengenai kompetensi guru, kemudian tersebut menunjukkan siswa atau siswa yang mengajukan tangannya dan menjawab pertanyaan kompetensi setelah siswanya menjawab baik itu benar maupun tidak atau mendekati dari jawaban tersebut, guru harus menjelaskan lagi mengenai kompetensi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr.H.JS Hustarda ,M.pd dan Dr, Yudha M, Saputra, M,Pd. Hal.74
4.) Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Dalam keterampilan ini memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengoptimalisasikan daya piker bekerja secara maksimal dan memberikan kesempatan utnuk mengungkapkan pendapat dengan bahasanya dan melakukan secara kreativitas sendiri.
Contohnya : guru membagikan kelompok yang masing-masing 1 kelompok itu terdiri dari 3 orang, kemudian setiap kelompok maju kedepan untuk memaparkan materinya didepan kelas mereka.
Strategi belajar dan pembelajaran karya Supriyadi M,Pd. Hal. 174.
5.) Keterampilan memberikan penguatan
BalasHapusKeterampilan ini merupakan suatu respon dari perilaku siswa tersebut, memberikan penguatan ini sangat memotivasi siswa karena dengan adanya keterampilan ini membuat anak-anak semakin berfikir yang lebih kritis dan kreatif agar dapat meningkatnya kegiatan pembelajaran dan apat percaya diri bagi siswa yang tingkah laku pola yang baik.
Contohmya: sebelum guru bertanya guru harus melakukan penguatan mendekati siswa, sentuhan atau tanda penghargaan dan sebagainya yang berkaitan dengan pelajaran guru harus memperagakan sesuatu aktivitas dan adanya belajar kegiatan akan menjadi semangat dan kuat dalam proses pembelajaran.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr.H.JS Hustarda ,M.pd dan Dr, Yudha M, Saputra, M,Pd. Hal. 81.
6.) Keterampilan penguasaan kelas
Keterampilan ini harus bisa guru kuasai dalam proses pembelajaran dimulai, contohnya pada saat guru menjelaskan materi guru tidak hanya duduk ditempat melainkan sambil berdiri agar guru bisa memperhatikan siswanya mana yang serius belajar dan tidak dan guru juga tidak terpaku pada satu siswa melain semua siswa yang ada dikelas serta guru juga harus menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa serta guru juga harus bisa memahami karakter siswanya.
7.) Keterampilan menguasai materi
Keterampilan ini pada proses pembelajaran dilangsungkan akan terlebih dahulu guru harus membaca dan memahami materi yang ingin disampaikannya dan guru juga perlu belajar memaknai materi, guru harus paham tentang materinya sebelum guru menyampaikan kepada siswa, dan jika siswanya bertanya guru harus siap menjawab pertanyaan siswanya.
Contohnya ; pada saat pelajaran IPS guru akan terlebih dahulu membaca dan memahami mengenai IPS itu apa dan apa saja yang tercakup dalam ilmu pengetahuan social, Ketika siswanya bertanya guru harus bisa menjawabnya.
8.) Keterampilan memvariasikan metode
Keterampilan ini guru membuat suatu variasi dalam proses gaya belajar, menggunakan media dan bahan pengajaran serta variasi dalam berinteraksi antara guru dan siswanya
contohnya : pada saat proses pratikum IPA guru menyediakan materi dalam bentuk PPT dan membawa bahan-bahan praktik yang disampaikan serta berinteraksi dengan siswanya. Dan gurunya dapat memperlihatkan perubahan dalam gaya mengajar, pemakaian media ajar dan juga pola interaksi dengan siswa.
Belajar dan pembelajaran karya Prof. Dr.H.JS Hustarda ,M.pd dan Dr, Yudha M, Saputra, M,Pd. Hal. 69.
5.Keterampilan Bertanya
BalasHapusKeterampilan bertanya dalam mengajukan pertanyan-pertanyaan berkaitan dengan bahan materi yang di bahas dan sudah dimiliki siswa serta mengharapkan jawaban dari setiap siswa itu sendiri. Memberi pertanyaan terhadap siswa itu sangatlah penting, sehingga dapat membantu banyak siswa untuk memotivasi minat belajar siswa. (Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd. 2006:37)
Contoh: Pada saat guru selesai menjelaskan materi, guru memberi pertanyaan kepada siswanya sesuai dengan kata-kata yang mudah dipahamioleh siswa kemudian siswa akan menjawab pertanyaaan dari guru tersebut.
6.Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan memberi penguatan adalah dimaksudkan sebagai memberi tanggapan atau perbuatan baikyang ditujukan kepada siswa sebagai upaya untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. Peran ini sangat penting dilakukan oleh untuk meningkatkan proses hasil belajar. (Moedjiono dan M.Dimyati, 1991:68)
Contoh: Guru menyampaikan materi secara lisan, setelah itu guru akan memberi tugas mengenai proses pembelajaran yang sudah dibahas. Siswa mengerjakan tugasnya, dan ketika tugas itu sudah dikerjakan dengan benar oleh siswa dan dilihat oleh gurunya maka diberilah pujian yang bersifat positif. Dan siswa itupun dapat mengetahui sampai dimana kemampuannya bahwa tugas yang sudah diberikan oleh guru sudah dinyatakan benar.
7.Keterampilan Mengaktifkan Pembelajaran
Pada dasarnya proses pembelajaran adalah proses belajar yang aktif dan dirancang oleh guru untuk semua siswa dengan bertujuan untuk memperbanyak aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Strategi atau cara bagi siswa ini sangatlah penting untuk mendorong siswa agar lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari. (Dimyati dan Mudjiono, 2006:17)
Contoh: Pada saat guru telah selesai menjelaskan materi, guru dapat membantu siswa untuk membuat kelompok bersama teman lainnya, agar siswa lainnya dapat mengenal temannya satu sama lainnya dengan menciptakan semangat kerjasama dalam satu kelompok. Karena misalkan, ada suatu permasalahan dalam belajar yang ingin diselesaikan akan mudah dibantu dan dapat dikerjakan secara bersama-sama.
8.Keterampilan Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk menjaga ketertiban suasana kelas. Dalam mengelola kelas, guru harus memiliki tujuan yang jelas sehingga dalam pelaksanaan mengelola kelas dapat terlaksana dengan baik. (H.Wina Sanjaya 2006:44-47)
Contoh: Ketika guru menjelaskan didepan kelas dan ada siswa yang yang bertingkah laku dan menganggu teman sekelasnya, hendaknya guru memberi peringatan kepada siswa itu untuk tetap memperhatikan pelajaran dan tidak menganggui temannya pada saat belajar.
-NAMA : FLORA GHODLIF ROBERT -NPM : 1640605030 -LOKAL : A (PGSD-2016)
BalasHapus-MATA KULIAH : Belajar Dan Pembelajaran -HARI/TANGGAL : Senin / 04-September-2017 -PERTEMUAN : 1
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1. Keterampilan Membuka Pelajaran
Pada saat membuka pelajaran, kita harus mengaplikasikan secara nyata, agar siswa tersebut mengikuti apa yang harus di ikuti oleh gurunya tersebut. Keterampilan yang wajib dikuasai oleh guru dalam membuka pelajaran, yaitu Menarik perhatian dan menimbulkan motivasi . Contoh : Memberi Salam seperti (Selamat Pagi Anak-anak) dan siswa-siswa tersebut pun akan mengikuti (Selamat Pagi Bu Guru!), apa yang dilakukan oleh gurunya. Setelah memberi salam, guru juga harus mengadakan kuiz sebelum membuka pelajaran, agar siswa tersebut lebih semangat untuk mengikuti pelajaran.
2. Keterampilan Menutup Pelajaran
Keterampilan Menutup Pelajaran merupakan suatu kegiatan yang mengakhiri dari pelajaran tersebut. Pada saat mau mengakhiri, guru harus di tuntut untuk mengevaluasi lagi kembali apa yang sudah diterangkan dari materi-materi itu, agar siswa-siswa ini bisa mengetahui apa yang sudah gurunya menjelaskan dari materi pembelajaran tersebut. Contoh : Sebelum guru mengakhiri pelajaran, Guru menanyakan tersebut “Ada yang sudah mengerti dari bapak yang sudah jelaskan tentang . . . ?” kalau ada yang sudah di mengerti, berarti siswa berhasil dari apa yang sudah di capainya tersebut, kalau ada yang belum, berarti Guru harus menjelaskan dari siswa yang belum mengetahui materi pembelajaran tersebut, setelah itu, baru lah Gurunya mengakhiri pelajaran dengan memberi salam kepada siswanya begitu juga dengan sebaliknya. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. “Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. 2013:62-65)
3. Keterampilan Menjelaskan
Dalam penyampaian materi, guru harus menjelaskan materi dengan baik dan benar. Pada saat di pelajaran baru, guru harus membuat pelajaran yang baru dengan pelajaran sebelumnya yang sudah dikenali dari siswa tersebut, lalu kaitkan pelajaran yang baru dengan pelajaran yang lama agar siswa tersebut dapat memahami apa yang sudah guru jelaskan kepada siswa tersebut. Contohnya pelajaran matematika, bilangan penambahan angka, siswa sudah tahu, apabila di kaitkan dengan pelajaran baru bilangan perkalian dalam bentuk pecahan sederhana, akan membentuk bilangan yang baru. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. “Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. 2013:66)
4. Keterampilan memvariasikan metode
Keterampilan variasi di dalam kelas ini dapat meningkatkan motivasi para siswa dan mengurangi kejenuhan dari siswa tersebut, dengan adanya variasi metode ini siswa akan tertarik dengan sesuatu hal-hal yang baru dari variasi metode tersebut. Contoh : Sebelum menjelaskan, guru harus mempersiapkan dari segala sesuatunya seperti mengadakan kuiz yang berkaitan pembelajaran ataupun menggunakan media atau alat peraga. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013. “Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. 2013:69)
5. Keterampilan Bertanya
BalasHapusKeterampilan bertanya ini harus di miliki oleh setiap guru, sebelum memulai pelajaran guru ini akan selalu bertanya kepada siswanya. Pertanyaan ini dapat di berikan untuk setiap perorangan , kelompok maupun kelas. Dengan adanya pertanyaan ini dapat membantu siswa belajar dengan daya ingatannya yang makin cerdas. Contohnya guru memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa tersebut, Bagaimana, Apa, Mengapa, yang jelas guru harus memberikan pertanyaan yang lebih mudah di pahami bagi siswa tersebut agar siswa ini tidak membingungkan pada saat mereka di tanya, apabila mereka tidak tahu atau tidak mengingat , guru harus mengingatkan kepada mereka lagi ataupun di saat jawaban dari siswa-siswa lain menjawab berulang-ulang kali, guru harus juga memberikan jawaban dan alas an yang tepat bagi siswa agar siswa ini dapat mengerti dari apa yang sudah guru mengingatkan bagi mereka. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. “Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. 2013:74)
6. Keterampilan Mengaktifkan Pembelajaran
Dalam mengaktifkan Pembelajaran ini, merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa yang berperan aktif dalam suatu pelajaran. Siswa yang memiliki semangatbuntuk mengetahui dari hal-hal yang ingin dia ketahui untuk menyelesaikannya. Contoh : Pada saat proses pembelajaran, ada siswa yang aktif dan ada juga yang pasif, seperti siswa yang pasif guru harus mendekati dan membangkitkan siswa untuk lebih mengetahui bagaimana siswa tersebut bisa mengendalikan diri untuk menjadi siswa yang aktif agar siswa-siswa ini mendorong untuk lebih tercapainya dari keberhasilan mereka. (Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Depdikbud, 2009:111)
7. Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan Penguatan merupakan suatu respon dari perilaku siswa tersebut. memberi penguatan ini sangat memotivasi untuk siswa karena dengan adanya keterampilan ini membuat anak-anak semakin berfikir yang lebih berkritis dan kreatif agar dapat meningkatnya kegiatan pembelajaran dan dapat lebih percaya diri bagi siswa dalam tingkah laku pola yang baik. Contohnya, Sebelum guru bertanya guru harus melakukan sebuah penguatan mendekati siswa, sentuhan(menepuk bahu dan mengusap kepala) ataupun tanda(penghargaan) dan sebagainya yang berkaitan dengan pembelajaran, maupun guru harus memperagakan sesuatu ataupun aktivitas yang lainnya agar bentuk kegiatan ini akan menjadi semangat dan kuat dalam proses pembelajarannya di kelas. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. “Belajar dan Pembelajaran” Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. 2013:81)
8. Keterampilan Pengelolaan Kelas
Keterampilan pengelolaan kelas merupakan keterampilan untuk mengontrol kelas. Di dalam kelas, guru harus menciptakan kondisi belajar agar anak-anak bisa focus dalam pembelajarannya. Contoh : membuat kesepakatan bersama atau di saat menjelaskan, tidak hanya pada satu arah melainkan mengelilingi dari tempat siswa ke tempat siswa lain tersebut. (Ahmad Susanto . Teori Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2. 2013:117)
LILI RAHMAWATI (16.406050.16)
BalasHapusLokal A
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1. KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN
Yaitu kemampuan yang dimiliki oleh guru untuk menciptakan agar siswa tersebut siap secara mental dan peduli dengan apa yang akan dipelajari nantinya.
Contoh : Guru mengucapkan salam sebelum memulai pelajaran, guru menyuruh siswa untuk berdoa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar siswa, mengabsen satu persatu murid dan apabila ada yang tidak hadir ditanyakan mengapa tidak hadir?
Hal. 62-64 “Belajar dan Pembelajaran” karya prof. Dr. H. JS.
Husdarta dan Dr.Yudha M. Saputra, M.Ed.
2. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Guru menjelaskan materi kepada peserta didik secara baik dan benar, serta guru dapat menyajikan materi tersebut dalam bentuk teori maupun praktek.
Contoh : Guru menjelaskan bahan materi yang akan diajarkan dengan rinci yang dapat mudah dimengerti oleh peserta didik dan menyuruh untuk mencatat hal-hal penting.
Hal. 65-69 “Belajar dan Pembelajaran” karya prof. Dr. H. JS.
Husdarta dan Dr.Yudha M. Saputra, M.Ed.
3. KETERAMPILAN BERTANYA
Pertanyaan yang diajukan oleh guru harus diarahkan pada mata pelajaran
yang memiliki relevasi degan materi pelajaran dan bisa membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang ditetapan oleh guru tersebut. Oleh karena itu guru tersebut harus memiliki keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
Contoh : Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi pembelajaran sebelumnya.
Hal. 70-80 “Belajar dan Pembelajaran” karya prof. Dr. H. JS.
Husdarta dan Dr.Yudha M. Saputra, M.Ed.
4. KETERAMPILAN MENGUASAI KELAS
Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk menciptakan suasana kelas dalam pembelajaran yang kondusif serta mampu mengembalikan kondisi belajar secara optimal, disini guru akan menjadi pusat perhatian dalam proses pembelajaran.
Contoh : pada proses belajar mengajar guru berjalan guna ketika ia menyampaikan materi bisa di dengar dengan siswa yang lain dan bisa memperhatikan mana siswa yg mendengarkan dan tidak.
Hal. 130-131 “Srategi Belajar dan Mengajar” karya Supriyadi, M.Pd.
LILI RAHMAWATI (16.406050.16)
BalasHapusLokal A
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
5. KETERAMPILAN MEMVARIASIKAN METODE
Keterampilan dalam memvariasikan metode ini dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa variasi diantaranya; variasi gaya mengajar, menggunakan media serta bahan pengajaran, dan interaksi antara guru dan peserta didik tersebut, menggunakan variasi diartikan sebagai aktivitas guru dalam konteks proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam proses belajar selalu menunjukkan ketekunan, keantusiasan, pertahian serta motivasi dalam belajar.
Contoh : saat dalam proses menjelasakan guru memperlihatkan contoh konkret dari materi yang disampaikan.
Hal. 69-73 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS.
Husdarta dan Dr.Yudha M. Saputra, M.Ed.
Hal. 228-230 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. Suyono. M.Pd.
Drs. Hariyanto. M.S.
6. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Dalam keterampilan ini pemberian hadiah dan hukuman disekolah maupun dikelas merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah ini merupakan salah satu respon positif yang diberikan kepada siswa tersebut ketika ia menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, sedangkan pemberian hukuman ini salah satu respon negatif ketika siswa itu melanggar peraturan disekolah maupun dikelas.
Hal. 81-87 “Belajar dan Pembelajaran” karya prof. Dr. H. JS.
Husdarta dan Dr.Yudha M. Saputra, M.Ed.
7. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN BELAJAR SISWA
Mengaktifkan proses belajar dikelas adalah salah satu cara yang harus dilakukan oleh guru agar siswa dikelas bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran, agar siswa lebih kritis.
Contoh : guru membagi beberapa kelompok diskusi dan membagikan beberapa materi yang berbeda kemudian guru menunjuk satu kelompok yang akan maju menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain memyimak dari penyampain hasil diskusi kelompok yang maju kedepan.
Hal. 173-185 “Strategi Belajar dan Mengajar” karya Supriyadi, M.Pd.
8. KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN
Sebelum guru menutup prmbelajaran sebaiknya guru tersebut mengulangi hal-hal penting secara verbal dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tersebut.
Contoh : Guru memberikan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan dari pembelajaran awal dan meminta agar setiap peserta didik untuk menbuat rangkuman materi yang disampaikan tadi.
Hal. 64-65 “Belajar dan Pembelajaran” karya prof. Dr. H. JS.
Husdarta dan Dr.Yudha M. Saputra, M.Ed.
KESIF YOSEP (1640605075) (lokal B)
BalasHapus1. Keterampilan membuka pelajaran (set induction)
Merupakan usaha yang dilakukan seorang untuk mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan di pelajari. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.2007 : 42)
• Contoh : guru mengucapkan salam dan bertanya “ anak-anak sebelum kita memulai pelajaran, kita harus ? siswa menjawab “ berdoa bu “ , guru menjawab “pintar” dan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
2. Keterampilan dasar bertanya
Merupakan keterampilan yang sangat penting untuk di kuasai oleh guru agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bermakna. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2007 : 33)
• Contoh : guru bertanya “ siapa yang masih ingat minggu lalu belajar tentang apa ? “ murid menjawab “ tentang penjumlahan bu.
3. Keterampilan dasar memberikan reinforcement (penguatan)
Merupakan segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responnya yang di berikan sebagai suatu dorongan atau koreksi. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.2007: 37)
• Contoh : ketika guru mengajukan pertanyaan lalu murid menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru
4. Keterampilan mengelola kelas
Merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila hal-hal yang dapat menganggu suasana pembelajaran. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya M.PD.2007 : 44)
• Contoh : seorang guru membentuk kelompok dengan nama buah-buahan agar lebih menarik dan membuat sebuah permainan kecil di dalam ruang kelas
5. Keterampilan menutup pelajaran.
Merupakan kegiatan yang di lakukan seorang guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud memberikan kesimpulan tentang apa yang telah di pelajari siswa sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa dan keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. . (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.2007 : 43)
• Contoh : seorang guru memberikan kesimpulan dengan gaya bahasa yang sederhana agar mudah di pahami dan di mengerti oleh siswa tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya
6. Keterampilan menjelaskan
Merupakan cara guru menyampaikan materi secara baik,benar, dan lebih sederhana agar dapat lebih di pahami oleh siswa. ( Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013 : 66)
• Contoh : seorang guru menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan menggunakan media agar lebih mudah di pahami oleh siswa
7. Keterampilan penilaian
Merupakan cara guru menilai proses belajar mengajar yang sudah berlangsung ( Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013 : 64-65)
• Contoh : kecepatan siswa ketika mengumpulkan tugas yang telah di berikan oleh guru
8. Keterampilan media pembelajaran
Merupakan penunjang penting dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih cepat mengerti dalam belajar.(Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. 2016: 4&29)
• Contoh : guru menjelaskan tentang tokoh pahwalan dengan menggunakan media gambar pahwalan
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.pd.2007.STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN. Jakarta: KENCANA
Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.pd & Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed.2013.BELAJAR DAN PEMBELAJARAN pendidikan jasmni dan kesehatan.Bandung :ALFABETA
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A.2016.MEDIA PEMBELAJARAN.Jakarta:PT rajawali pers
Litria rahmadani
BalasHapus(1640605041)
LOKAL B (2016)
1. Keterampilan membuka
Membuka pelajaran merupakan perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan di pelajari.
Husdarta dan Yudha M. Saputra Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :2013. Hal 62.
Contoh : ketika membuka pelajaran sebaiknya guru memulainya dengan memberi salam setelah salam berdoa dan setelah itu bisa mengapsen siswanya atau pun menyakan kabar kepada siswanya.
2. Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam menyajikan materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskan secara lisan di dalam proses belajar mengajar.
Keberhasilan guru menjelaskan materi pelajaran ditentukan oleh tingkat pemahaman yang ditunjukan siswa.
Husdarta dan Yudha M. Saputra Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :2013. Hal 66.
Contoh : ketika guru telah selesai menjelaskan sabaiknya bertanya kepada siswa apakah mereka suda memahami apa yang telah dijelaskan . misalanya “anak-anak apakah kalian sudah mengerti apa yang ibu jelaskan “
“kalau belum mengerti silahkan bertanya”.
3. Keterampilan memvariasikan metode
Keterampilan memvariasikan metode dalma proses belajar mengajar meliputi 3 aspek yaitu : variasi dalam gaya , variasi dalam menggunakan media dan bahan pelajaran , variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Husdarta dan Yudha M. Saputra Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :2013. Hal 69
Contohnya : guru dapat menyediakan media untuk digunakan dalam proses pembelajaran misalnya menggunakan alat peraga seperti gambar.
Guru juga dapat berinterkasi dengan siswa nya misalnya menyakan benda benda “ anak –anak coba sebutkan benda apa saja yang berbentuk bulat yang berda diruang kelas “
4. Keterampilan bertanya
Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran yang memiliki relevansi materi pelajaran. Dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
Husdarta dan Yudha M. Saputra Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :2013. Hal 74
5. Keterampilan memberi penguatan
pemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon guru kepada siswa karena perbuatannya. Pemberian hadiah respon positif dan pemberian hadiah respon negatif.
Husdarta dan Yudha M. Saputra Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :2013. Hal 81
Contoh: ketika guru memberikan nilai tambah kepada siswanya yang bisa menjawab pertanyaannya itu adalah respon positif.
Respon negatif ketika guru memberikan hukuman kepada siswanya yang berkelahi di kelas.
lanjutan (litria rahmadani)
BalasHapus6.Penguasaan materi
Guru harus menyiapkan perencanaan mengenai isi penjelasan yang akan disampaikan . kemudian bagaimana materi itu di sampaikan.
Supriyadi M.Pd STRATEGI Belajar & Mengajar: 2013. Hal 146
Contoh: pada saat guru menjelaskan pelajaran guru lebih dahulu harus menguasai materi misalnya ketika guru akan menjelaskan tentang alat pernafasan pada ikan disini guru harus sudah memaami tentang apa alat pernafasan pada ikan.
7. Penguasaan kelas
Guru harus mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas karena guru menjadi pusat perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
STRATEGI Belajar & Mengajar karya Supriyadi,M.Pd:2013. Hal 130
Contoh: ketika guru mengajar diharapkan guru dapat menguasai kelasnya seperti berdiri ketika menjelaskan, ketika iya bertanya kepada muridnya dan murid merespon .
8. Penutup
suatu kegiatan yang guru lakukan untuk menutup kegiatan belajar mengajar. Lalu mengkaji kembali pelajaran yang telah dijelaskan sebelumnya .
Husdarta dan Yudha M. Saputra Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :2013. Hal 64-65
Contoh : sebelum menutup pelajaran guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan misalnya seperti memberikan pertanyaan seputaran materi , setelah itu guru menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk berdoa dengan dan dipimpin oleh satu orang siswa.
Daftar pustaka
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar & Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu.
Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Indonesia ALFABETA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRIZKI DESSY SOFYAH (1640605071) LOKAL B
BalasHapusKeterampilan membuka
Keterampilan membuka yaitu usaha dari seorang guru untuk menciptakan sikap mental dan membuat siswa agar perhatiannya terpusat terhadap apa yang akan dipelajarinya. (Prof. Dr. H. JS Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013 : 62)
Contoh : keterampilan membuka dapat dilakukan dengan menumbuhkan motivasi belajar siswa seperti membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat misalnya, memberikan salam, menyapa dan menanyakan kabar.
Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Keterampilan pengelolaan kelas juga harus dikuasai guru untuk mengembalikan jika terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran agar kembali stabil.
Contoh : untuk menghindari perilaku-perilaku siswa yang tidak memperhatikan atau yang dapat mengganggu maka guru harus menciptakan kondisi belajar yang baik dan dengan memusatkan perhatikan siswa dengan memberikan ilustrasi-ilustrasi secara visual. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M. Pd. 2006 : 44-47)
Keterampilan bertanya
Bertanya dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan oleh seorang guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bertanya juga dapat berguna untuk mengetahui informasi apa yang siswa telah ketahui dan mengarahkan perhatian siswa pada aspek yang belum diketahuinya. (Drs. Asep Jihad M.Pd dan Dr. Abdul Haris, M.Sc. 2013 : 50-51)
Contoh: guru dapat bertanya mengenai materi yang telah disampaikannya misalnya “apakah ada yang belum dimengerti” atau pertanyaan untuk mengarahkan siswa untuk berpikir misalnya “apa yang akan kalian lakukan jika ada teman kalian yang dijahili ?”.
Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi yang akan disajikannya dengan baik dan benar sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran dengan cepat dan tepat. Dalam hal ini guru dituntut untuk menguasai materinya.
Contoh: ketika guru menjelaskan ada baiknya guru memberikan contoh secara nyata yang dapat dilihat dan dipraktekkan oleh siswa misalnya, ketika siswa diajarkan untuk mengenal berbagai jenis anggota tubuh maka guru dapat menyediakan poster bergambar anggota tubuh dan menunjukkan secara langsung seperti mata, maka guru sambil memegang mata. (Prof. Dr. H. JS Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013 : 65-66)
Keterampilan menggunakan media pembelajaran
Keterampilan menggunakan media merupakan usaha guru untuk menarik perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa dengan menggunakan sebuah media pembelajaran.
Contoh : objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan menggunakan gambar, foto dan slide. Sedangkan objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indra dapat disajikan dengan menggunakan bantuan mikroskop, slide atau gambar. (Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. 1997 : 29)
BalasHapusKeterampilan memberi penguatan
Terdapat dua jenis penguatan yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Pemberian positif yaitu pemberian hadiah sedangkan penguatan negatif yaitu pemberian hukuman. Pemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. (Prof. Dr. H. JS Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2013 : 82).
Contoh: (1) penguatan positif misalnya : guru memberi pujian jika siswanya melakukan suatu hal yang baik seperti “ kamu baik sekali karena menolong temanmu”, (2) penguatan negatif misalnya : guru memberi hukuman jika siswanya melakukan suatu hal yang salah seperti ketika siswanya nakal maka guru menghukumnya.
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa yakni usaha guru untuk menghidupkan dan melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. (Supriyadi, M.Pd. 2013 :174)
Contoh: guru menugaskan kepada siswanya untuk mendiskusikan suatu materi kemudian mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Keterampilan menutup
Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri materi pelajaran. Tujuannya untuk memberikan gambaran mengenai apa yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa, mengetahui tingkat keberhasilan siswa serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Contoh: dalam menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara merangkum (membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas) atau dengan mengadakan evaluasi. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M. Pd. 2006 : 43)
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta, Js dan Yudha M. Saputra. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: ALFABETA.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: KENCANA.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. EVALUASI PEMBELAJARAN. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar dan Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu.
Nama : Fahmi Hasanah NPM : 1640605081 Lokal : B
BalasHapus8 Keterampilan guru dalam mengajar :
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pembelajaran untuk menciptakan suasana “siap mental” dan menimbulkan perhatian” siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Membuka pelajaran tidaka hanya pada setiap awal pelajaran, tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran atau setiap kali beralih ke hal atau topik baru. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.
Contoh Membuka pelajaran : Sebelum masuk dalam pelajaran, Guru supaya bisa membuka pelajaran dengan baik. Diawali dengan salam, berdoa sebelum belajar, dan menanyakan kabar siswa. Guru juga dapat menimbulkan motivasi dan memberi acuan atau struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar serta indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu belajar kepada siswa. Dan juga Guru membuka pelajaran dengan mengaitkan antara inti pokok materi yang sudah dikuasai siswa (bacaan shalat) dengan inti pokok materi berikutnya (praktek shalat). Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa, guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga/surat kabar/gambar-gambar, dan kemudian guru dapat menceritakan kejadian actual, atau guru dapat memberi contoh atau perbandingan yag menarik.
Contoh Menutup pelajaran : Guru dapat meninjau kembali atau bertanya kepada siswa apakah pelajaran yang telah diajarkan itu sudah dikuasai oleh siswa atau belum. Untuk mengetahui siswa memperoleh wawasan yang utuh tentang suatu yang sudah diajarkan guru dapat melakukan evaluasi terhadap siswa seperti memberikan pertanyaan pertanyaan tentang apa yang dipelajari kepada siswa. Dan yang terakhir guru dapat meberikan motivasi dan meyakinkan akan potensi dan kemampuan siswa terhadap keberhasilan pencapaian kompetensi belajar. 136
(SUPRIYADI, M.Pd. 2015:122,129,136)
2. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan/menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Hampir seluru proses evaluasi, pengukuran, peniaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan. Dalam proses belajar mengajar, bertanya itu peranan yang penting sebab dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu muncul terhadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan dan lain-lain. Oleh sebab itu, keterampilan serta kelancaran bertanya dari calon guru maupun guru ini sendiri perlu dilatih dan ditingkatkan.
Contohnya : Guru memberi pertanyaan kepada siswanya “Mengapa beriman kepada malaikat akan berdampak psitif bagi kehidupan kita sehari-hari?” Karena dengan mengingat adanya malaikat kita akan menyadari bahwa kehidupan di dunia ini ternyata ada yang mengawasi setiap perbuatan kita.
(SUPRIYADI, M.Pd. 2015:158-159)
3. Keterampilan Menjelaskan
BalasHapusKeterampilan menjelaskan merupakan aktivitas mengajar yang tidak dapat dihindari oleh guru. Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran. Melalui penjelasan, siswa dapat memahami hubungan sebab akibat, memahami prosedur, memahami prinsip, atau membuat analogi. Sedangkan hasil belajar yang berupa ingatan atau hafalan diperoleh melalui cerita. Dengan demikian, apabila guru menceritakan suatu peristiwa, maka hasilnya adalah peserta didik dapat menceritakannya kembali. Sementara dengan penjelasan, hasil belajar peserta didikadalah bisa menjelaskan kembali dengan bahasanya sendiri.
Contohnya : Guru dapat menjelaskan dengan baik dan jelas sehingga siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru nya. Pada saat guru menjelaskan guru jangan duduk terus, guru dapat berpindah posisi agar meciptakan perhatian siswa. Dan juga guru ketika menjelaskan harus bisa memberikan penjelasan yang kreatif dengan memberi penjelasan dan mengaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari.
(SUPRIYADI, M.Pd. 2015:141-142)
4. Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respn psitif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negative. Namun, kedua respon memiliki tujuan yang sama yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa.
Contohnya : Pada saat mengajar Guru memberikan pertanyaan kepada siswanya lalu siswa nya menjawab dengan benar maka Guru memberi respon positif dengan memuji dan mengajak yang lain untuk memberi tepuk tangan. Tujuan nya agar siswa tersebut bisa semakin percaya diri dan semangat didalam belajar. Dan juga ketika siswa menjawab pertanyaan dengan tidak benar maka guru tidak boleh berkata “Jawabanmu salah! atau bodoh sekali kamu” Seharusnya guru berkata “Ya, jawabanmu sudah baik tetapi masih kurang tepat. Lalu memberi kesempatan pendapat yang lain.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.2013:81)
5. Keterampilan Memvariasikan Metode
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu: (a) variasi dalam gaya mengajar; (b) variasi dalam menggunakan media; (c) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Contohnya Ketika mengajar guru dapat menggunakan media untuk membantu pengajaran agar siswa dapat memahami dengan jelas. Pada saat menjelaskan bangun datar bangun ruang dengan membawa media bentuk-bentuk bangun datar dan bangun ruang.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.2013:69-70)
BalasHapus6. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
Contohnya Setiap murid itu memiliki perilaku atau latar belakang yang berbeda-beda sehingga bagaimana guru dapat membina dan membimbing murid tersebut. Guru dapat membantu siswa belajar sesuai dengan tingkat emosional dan intelektualnya di dalam kelas dengan penyediaan fasilitas sebaik mungkin. Dan juga guru harus bisa menciptakan suasana yang disiplin dan tertib agar tercapai pengajaran secara efektif.
(Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:44)
7. Keterampilan Membimbing Diskusi dan Kelompok Kecil
Diskusi dan kelompok kecil adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang formal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah.
Contohnya Guru membagi 2 kelompok yaitu kelompok bangun ruang dan kelompok bangun datar. Lalu siswa membuat bentuk bentuk bangun ruang maupun bangun datar.
(Dr. Rusman, M.Pd 2013:7)
8. Keterampilan Mengaktifkan Kegiatan Belajar Siswa (Active Learning)
Mengaktifkan belajar siswa adalah dengan memberikan berbagai pengalamanbelajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan rangsangan tugas, tantangan, memcahkan masalah, atau pengembangan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu dilakukan sepenuh hayat.
Contohnya Guru dapat membentuk kelompok dan memberikan masalah/soal lalu bagaimana mereka memecahkan masalah tersebut dengan kerja sama terhadap kelompoknya masing masing. Setelah menyelesaikan masalah tersebut, perwakilan dari kelompok masing-masing bisa menjelaskan bagaimana ia menyelesaikan masalah tersebut.
(Supriyadi, M.Pd 2015:174)
Daftar Pustaka
Supriyadi. 2015. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. Yogyakarta:Cakrawala Ilmu
Husdarta, M. Saputra, Yudha. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: ALFABETA
Sanjaya, Wina. 2006. STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN. Jakarta:Kencana
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Professional Guru. Bandung:Rajawali Pers
8 KETERAMPILAN GURU DALAM MENGAJAR
BalasHapusIvan Linggi Allo (1640605056) Lokal B 2016
1. Keterampilan Bertanya
Guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa-apa yang baru dipelajari siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar atau sudah memperoleh hikmah pembelajaran.
Contoh: guru tersebut memberikan penjelasan tentang pegertian puisi, ciri-ciri puisi dan lain-lain dan memberikan pertanyaan untuk siswa mengenai apa yang beliau jelaskan
Hal. 213 belajar dan pembelajaran Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs.Hariyanto,M.S.
2. Keterampilan Menjelaskan
Mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum, prinsip, konsep, kaidah dan aturan yang berlaku.
Contoh: guru harus menguasai materi yang diajarkan agar siswa bisa menghayati proses belajar mengajar
Hal. 215 belajar dan pembelajaran Prof. Dr. Suyono, M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M.S.
3. Keterampilan Modeling
Guru mengajar dengan bantuan model-model. Model-model dapat merupakan alat peraga dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, peta, denah, skema, coretan peta pikiran, dan sebagainya atau merupakan alat peraga tiga dimensi seperti globe (bola dunia), boneka, model geometri dalam pembelajaran matematika, prototipe, dan lain sebagainya.
Contoh : guru mengajar dengan mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan sehingga siswa tidak bosan mengikuti pelajaran tersebut.
Hal. 220 belajar dan pembelajaran Prof. Dr. Suyono, M.Pd. dan Drs. Hariyanto,M.S.
4. KETERAMPILAN DEMONSTRASI
Demonstrasi guru menunjukan perilaku dan sifat-sifat sesuatu, mencoba sesuatu di hadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siwa untuk mencobanya sendiri.
Contoh: guru seni mencontohkan berbagai ekspresi kepada siswanya bagaimana ekspresi marah, sedih, gembira.
Hal 220, Belajar dan Pembelajaran, Prof. Dr. Suyono, M.pd dan Drs. Hariyanto, M.S
5. Keterampilan Kolaborasi (Collabrating)
BalasHapusDiskusi dalam kelompok kecil terbukti sebagai cara pembelajaran yang paling efektif. Kolaborasi akan efektif jika ruang kelas ditata sedemikian rupa sehingga tidak menggambarkan situasi klasikal.
Contoh : guru membagi beberapa kelompok dan membimbing siswa bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar seperti intonasi, mimik wajah dan lain-lain lalu menugaskan ketua kelompok untuk membacakan puisi tersebut mewakili kelompok masing-masing.
Hal. 221 belajar dan pembelajaran Prof. Dr. Suyono, M.Pd. dan Drs. Hariyanto,M.S.
6. Keterampilan Memberikan Penguatan
Guru harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Hal ini misalnya dapat dilakukan guru pada saat awal pembelajaran apersepsi atau pada saat menjelang akhir pembelajaran terkait dengan refleksi.
Contoh : guru memberikan pujian kepada siswa yang berani membacakan puisi di depan kelas.
Hal. 226 belajar dan pembelajaran Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs.Hariyanto,M.S.
7. Keterampilan Memberikan Variasi
Sebagai aktivitas guru dalam konteks proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa selalu menunjukkan ketekunan, perhatian, keantusiasan, motivasi yang tinggi dan kesediaan berperan serta secara aktif.
Contoh : guru mencontohkan membaca puisi dengan mimik intonasi yang baik untuk meningkatkan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung
Hal. 228 belajar dan pembelajaran Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs.Hariyanto,M.S.
8. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Membuka pembelajaran terkait dengan pemberian motivasi dan menarik atensi siswa tentang manfaat yang akan diperoleh dari pembelajaran pokok bahasan yang akan digeluti bersama. Menutup pembelajaran merupakan upaya untuk melakukan refleksi terhadap apa-apa saja yang baru dipelajari, manfaat apa yang dapat dipetik darinya.
Membuka pembelajaran dapat diartikan dengan aktivitas guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan atensi siswa agar terpusat pada apa yang akan dipelajari.
Contoh :
Membuka Pembelajaran : guru memulai pembelajaran dengan mengabsensi siswa dan bertanya kepada siswa tentang pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.
Menutup Pembelajaran : guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Hal. 233 belajar dan pembelajaran Prof. Dr. Suyono, M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M
Nama : Tazkiyatun Nisa Lokal : A
BalasHapusNPM : 1640605006 Angkatan : 2016
8 Kompetensi yang Harus dimiliki Guru
Keterampilan Membuka dan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Membuka pembelajaran dapat diartikan dengan aktivitas guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan atensi siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari (Suyono dan Harianto, 2015:233). Sedangkan menutup pembelajaran yaitu kegiatan guru dalam mengakhiri pembelajaran pada hari itu.
Contoh hal-hal yang dapat dilakukan oleh seseorang guru dalam membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian bertanya kabar dari para siswa, dan dilanjutkan dengan sedikit penjelasan mengenai materi yang akan dibahas. Untuk menutup pembelajaran seorang guru dapat melakukan beberapa hal yaitu bertanya kembali apa-apa saja yang telah dipelajari sebelumnya, serta menjelaskan manfaat pembelajaran hari ini bagi kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang harus diingat untuk pembelajaran selanjutnya.
Keterampilan dalam Mengadakan Variasi
Pada keterampilan ini sangat berguna untuk mengatasi masalah kebosanan para siswa saat berlangsung proses pembelajaran. Contoh variasi dalam gaya mengajar guru dapat dilakukan dengan melakukan kesenyapan, terutama jika anak mulai bising dan hingar bingar, tidak terkendali, guru dapat berdiri diam tanpa suara untuk beberapa saat sampai anak-anak hening kembali (Suyono dan Harianto, 2015:229). Selain itu juga guru dapat melakukan bahasa tubuh dan mimik seperti ekspresi wajah agar para siswa mudah dalam menyerap pelajaran.
Keterampilan dalam Memberikan Penguatan (Motivasi)
Pemberian penguatan didefinisikan sebagai perilaku guru dalam merespon secara positif suatu perilaku tertentu dari siswa sehingga memungkinkan perilaku semacam itu dapat timbul kembali (Suyono dan Harianto, 2015:226).
Contohnya guru dapat memberikan acungan jempol dan tepuk tangan kepada siswa yang telah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, mengerjakan tugas dan sebagainya. Selain itu juga dapat memberikan penguatan seperti kata atau kalimat seperti ‘’pintar, 100 untuk kamu’’, dan kata atau kalimat lainnya.
Keterampilan dalam Menguasai Materi/Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum, prinsip, konsep, kaidah dan aturan yang berlaku (Suyono dan Harianto, 2015:215).
Contohnya seorang guru ingin menjelaskan mengenai bangun ruang maka seorang guru harus memahami apa-apa saja yang harus dijelaskan seperti sisi-sisi, sudut, dan lain sebagainya. Agar para siswa lebih memahami materi yang dijelaskan sebaiknya guru menggunakan alat peraga atau benda nyata. Alat peraga untuk bangun ruang bisa terbuat dari kardus atau bahkan benda-benda yang ada disekitar.
BalasHapusKeterampilan dalam Bertanya, Mengajukan Pertanyaan
Dalam hal ini guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa-apa yang baru dipelajari siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar atau sudah memperoleh hikmah pembelajaran (Suyono dan Harianto, 2015:213).
Contoh pertanyaan yang dapat diajukan ‘’sudah paham anak-anak?’’, ‘’apa saja ciri-ciri dari kubus yang telah ibu jelaskan tadi?’’
Keterampilan Mengelola Kelas
Pembelajaran disebut menyenangkan jika suasana pembelajaran dapat menciptakan gairah belajar, menggembirakan hati siswa, membuat nyaman di kelas atau di tempat belajar yang lain, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh kepada belajar, artinya waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi (Suyono dan Harianto, 2015:238-239). Sehingga seorang guru harus bisa menarik perhatian para siswa di kelas dengan menggunakan berbagai cara.
Contohnya, seorang guru harus mampu mengendalikan pandangan matanya. Pandangan guru hendaknya menyeluruh untuk semua siswa, tidak hanya untuk sebagian saja (Sardiman, 2016:204-205). Jika hal itu telah dilakukan guru dapat mengajak siswa untuk belajar sambil bermain, misalnya bermain tebak-tebakan ciri-ciri bangun ruang yang telah dipelajari sebelumnya.
Keterampilan dalam Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi dalam kelompok kecil terbukti sebagai cara pembelajaran yang paling efektif (Suyono dan Harianto, 2015:221). Di dalam sebuah kelompok siswa dapat bertukar informasi dan bersama-sama memecahkan masalah yang diberikan.
Contohnya guru dapat membentuk kelompok kecil yang terdiri 2 sampai 6 orang dalam setiap kelompok, kemudian guru dapat memberikan soal matematika dalam bentuk cerita. Jika mereka telah mengerjakan, mintalah mereka untuk menjelaskan bagaimana cara menyelesaikannya. Dan peran guru yaitu membimbing mereka, jika salah maka dibenarkan, dan jika benar maka berilah penjelasan lebih mendalam.
Keterampilan dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan ini yaitu ketampilan guru dalam mengembangkan terjadinya hubungan keakraban antara guru siswa, atau antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan. Dalam hal ini (Laura Candler dalam Suyono dan Harianto, 2015:225) menyarankan agar tempat duduk ditata empat-empat dan memungkinkan anak-anak saling bertatapan muka dua pasang-dua pasang, atau membentuk huruf T sehingga keempat anak dapat saling berinteraksi dengan leluasa.
Contohnya guru membuat kelompok kecil yang terdiri 4 orang dalam satu kelompok, dan dalam kelompok tersebut guru memberikan soal dan guru juga mengajari setiap kelompok-kelompok tersebut. Hal ini dilakukan agar para siswa dan guru lebih akrab sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Daftar Pustaka
Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers
Suyono dan Hariyanto. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Jumriani
BalasHapusNPM: 16.40605036
Lokal: A
Delapan Keterampilan Yang Harus Dimiliki Guru Dalam Proses Pembelajaran Meliputi:
1.Keterampilan Membuka Pembelajaran
Salah satu keterampilan yang harus dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah
Menarik Perhatian
Menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan mengubah gaya mengajar oleh guru.
-Contoh: Pada umumnya proses pembelajaran yang diterapkan hanyalah metode ceramah, dalam artian hanya gurulah yang berperan menyampaikan informasi didalam kelas. sekarang mungkin dapat kita ubah dengan metode diskusi yang dimana didalam metode ini siswa-siswilah yang dituntut berperan aktif didalam kelas.
Hal. 62-63 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M Saputra, M.Ed.
2.Keterampilan Bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru termasuk guru pendidikan sekolah dasar. Pada umumnya guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya.
-Contoh: Guru bisa saja menanyakan mengenai materi yang sudah dipelajari minggu lalu seperti “ kemarin kita sudah membahas mengenai pancasila. Apa yang kamu ketahui tentang pancasila itu?”
Hal. 74 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M Saputra, M.Ed.
3.Keterampilan Dalam Membangun Kolaborasi (Collaborating)
Diskusi dalam kelompok kecil terbukti sebagai cara pembelajaran yang paling efektif. Kolaborasi akan efektif jika ruang kelas ditata sedemikian rupa sehingga tidak mengambarkan situasi klasikal.
-Contoh: Kita bisa menata ruang kelas yang pada awalnya pandangan siswa hanya tertuju pada satu pusat yait, keguru itu bisa kita rubah menjadi mereka duduk saling berhadapan. Demi terciptanya pembelajaran kooperatif
Hal. 221-222 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono. M.Pd. dan Drs. Hariyanto. M.S.
4.Keterampilan Demonstrasi
Demonstrasi artinya guru menunjukkan perilaku dan mencoba sesuatu dihadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siswa untuk mencobanya sendiri.
-Contoh: Guru bisa mendemonstrasikan cara pushup dan sit-up yang baik dan benar kepada siswa-siswinya
Hal. 220 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono. M.Pd. dan Drs. Hariyanto. M.S.
5.Keterampilan Modeling
Dalam modeling guru mengajar dengan bantuan model-model. Dapat merupakan alat peraga dan juga berupa media pembelajaran.
-Contoh: Dalam pembelajaran matematika untuk membantu siswa agar lebih cepat memahami pembelajaran bangun datar guru menyediakan media pembelajaran yang dimana didalam media tersebut dilengkapi dengan berbagai macam bangun datar.
Hal. 220 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono. M.Pd. dan Drs. Hariyanto. M.S.
6.Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dikuasai guru, karena pembelajaran apapun baik yang bersifat konvensional maupun penerapan selalu memerlukan penjelasan guru
-Contoh: Sebelum guru memberikan tugas biasanya, guru akan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tugas yang akan dikerjakan oleh siswanya. Seperti pengenalan materi.
Hal. 215 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono. M.Pd. dan Drs. Hariyanto. M.S.
7.Keterampilan Memberikan Penguatan
BalasHapusGuru harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Hal ini misalnya dapat dilakukan guru pada saat awal pembelajaran terkait dengan apersepsi atau pada saat menjelang akhir pembelajaran terkait dengan refleksi.
-Contoh: Sebelum 20menit pembelajaran berakhir, guru bisa menanyakan kepada siswa mengenai materi yang baru saja dibahas. Dan melihat respon mereka mungkin ada yang belum paham dan itu bisa dijelaskan kembali, disela waktu menjelaskan ada baiknya guru juga bisa memberikan motivasi kepada siswanya seperti memberikan dorongan agar muncul keinginan mereka dalam lebih giat belajar untuk kedepannya.
Hal. 226 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. Suyono. M.Pd. dan Drs. Hariyanto. M.S.
8.Keterampilan Menutup Pembelajaran
Komponen keterampilan yang harus guru kuasai dalam menutup pelajaran yaitu;
-Mengkaji ulang
Menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal hal yang dianggap penting
Contoh: Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang baru saja dibahas.
-Menilai
Dalam menutup pelajaran guru harus juga menilai proses belajar mengajar yang sudah berlangsung.
Contoh: Guru meminta siswa menjabarkan kembali tentang pembahasan yag baru saja dibahas. Tujuannya agar guru mengetahui apakah penyampaian materi tersebut telah dapat diterima dan juga dipahami oleh siswa tersebut.
Hal. 64-65 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M Saputra, M.Ed.
Nama : KRISTOPEL
BalasHapusNpm : 1640605048
Lokal : B(PGSD)
Angkatan: 2016
8 KETERAMPILAN YANG HARUS DI MILIKI SEORANG GURU
1.KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus di kuasai dan latihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif,efisien, dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru untuk memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan di pelajari siswa agar siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal kegiatan
Contoh: Saat sebelum memulai pembelajaran seorang guru terlebih dahulu mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa nya, menanyakan materi yang sudah di pelajari sebelumnya(kemaren) dan lain sebagainya. Begitu juga setelah usai pelajaran guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti apa- apa saja yang kalian dapat atau tangkap dari pelajaran hari ini dan di akhir guru juga mengucapkan salam.
(Supriyadi,M.Pd, belajar dan pembelajaran,halaman 121,2013)
2. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Kegiatan menjelaskan merupakan aktivitas mengajar yang tidak dapat di hindari oleh guru. Penjelasan di perlukan karena tidak terdapat dalam buku,sehingga guru harus menuturkan secara lisan. Ini berarti guru di tuntut mampu menjelaskan. Untuk menyampaikan bahan pelajaran yang berkaitan dengan hubungan antarkonsep, guru perlu menjelaskan secara runtut dan runut.
Contoh : dalam pembelajara guru harus mempunyai keterampilan menjelaskan seperti menjelaskan apa yang di maksud dengan ”belajar” dan menjelaskan yang lain nya yang berkaitan dengan materi agar mudah di pahami oleh siswa.
(Supriyadi,M.Pd, belajar dan pembelajaran,halaman 141,2013)
3. BERTANYA, MENGAJUKAN PERTANYAAN
Dalam hal ini guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa-apa yang baru dipelajari siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar atau sudah memperoleh hikmah pembelajaran. Guru dapat mengajukan pertanyaan yang jelas dan singkat, dengan memperhitungkan dan perbendaharaan kata yang di kuasai peserta didik.
Contoh : di akhir pembelajaran guru dapat bertanya kepada siswa begitu juga sebalik nya guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran seperti dalam pelajaran matematika (berapa hasil dari 20 x 20 ).
(Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M.S. belajar dan pembelajaran, halaman 213,2016)
4. KETERAMPILAN MODELING
Dalam modeling guru mengajar dengan bantuan model-model. Model-model dapat merupakan alat peraga dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, peta, denah, skema, coretan peta pikiran, atau alat peraga tiga dimensi seperti globe (bola dunia), boneka, model geometri dalam pelajaran matematika, prototipe dan lain sebagainya. Model ini akan efektif bila guru mampu menjelaskan atau mengiringinya dengan metode ceramah.
Contoh : dalam pembelajaran guru mengajar dengan bantuan media-media seperti dalam pelajaran ips guru menggunakan gambar-gambar pahlawan dan lain sebagainya.
(Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M.S. belajar dan pembelajaran, halaman 220,2016)
5.DEMONSTRASI
BalasHapusDemonstrasi artinya guru menunjukan perilaku dan sifat-sifat sesuatu, mencoba sesuatu di hadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siswa untuk mencobanya sendiri. Demonstrasi dapat di lakukan guru di dalam kelas, di dalam laboratorium atau bahkan di luar kelas, di bawah udara terbuka, di taman, kebun dan lain sebagainya.Demonstrasi dapat di lakukan dengan atau tanpa alat peraga.
Contoh : guru mendemonstrasikan cara bernafas yang baik, guru menunjukan berbagai latihan fisik untuk merangsang kesegaran otak, cara baris-berbaris dan lain sebagainya.
(Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M.S. belajar dan pembelajaran, halaman 220,2016)
6. MEMBANGUN KOLABORASI
Diskusi dalam kelompok kecil terbukti sebagai cara pembelajaran yang paling efektif. Kolaborasi akan efektif jika ruang kelas ditata sedemikian rupa sehingga tidak menggambarkan situasi klasikal, tetapi dapat berbentuk setengah lingkaran, huruf U, kelompok tatap muka empat-empat, dobel lingkaran dan lain sebagainya.
Contoh : dalam proses pembelajaran guru membagi kelompok-kelompok diskusi dan mendiskusikan yang berkitan dengan yang siswa akan pelajari,misalkan si a,b,c dan d satu kelompok mendiskusikan tentang “apa itu demokrasi” dalam pelajaran PPKN.
(Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M.S. belajar dan pembelajaran, halaman 221-222,2016)
7. MEMBERIKAN PENGUATAN
Guru harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Hal ini dapat di lakukan guru pada saat awal pembelajaran terkait dengan apresiasi, atau pada saat menjelang akhir pembelajaran terkait dengan reflkesi. Pada apresiasi guru menjelaskan berbagai manfaat yang dapat diraih siswa dari mempelajari pokok bahasan tertentu, aspek karier dan pengembangan profesi terkait.
Contoh : guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan memotivasi siswa lainnya agar lebih giat lagi untuk belajar.
(Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M.S. belajar dan pembelajaran, halaman 226,2016)
8. MEMBERIKAN VARIASI
Menggunakan variasi dapat diartikan sebagai aktivitas guru dalam konteks proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa selalu menunjukkan ketekunan, perhatian, keantusiasan, motivasi yang tinggi dan kesediaan berperan serta secara aktif.
Contoh : guru menggunakan variasi suara : keras-lembut, besar-kecil volume suaranya.kontak pandang : pandang lah mata siswa dengan lembut dan menggunakan variasi lainnya.
(Prof.Dr.Suyono,M.Pd. dan Drs. Hariyanto, M.S. belajar dan pembelajaran, halaman 228,2016)
Suci Dwiyani. 1640605070. PGSD Lokal A
BalasHapus1. Keterampilan Bertanya
Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk memiliki keterampilan bertanya supaya dalam proses pembelajaran tidak terjadi komunikasi atau interaksi searah antara siswa dan guru yang dapat menyebabkan kondisi kelas yang tidak kondusif, serta keadaan kelas yang monoton.
Contoh:
Guru dapat bertanya kepada siswa setelah salah satu mata pelajaran berakhir. Pertanyaannya mengenai adakah materi yang mereka belum pahami. Lalu siswa diberikan waktu berpikir dan merundingkan materi tersebut. Setelah siswa mengutarakan kepada guru dan guru dapat menjelaskan kembali poin –poin penting yang dapat dipahami oleh siswa.
(Belajar dan Pembelajaran Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal: 74-79)
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
2. Keterampilan Memberi Penguatan
Guru dapat memberikan penguatan terhadap perilaku siswa yang meningkatkan kemunginan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan dapat dilakukan secara verbal yaitu dengan kata-kata atau kalimat pujian serta non verbal yaitu dapat dilakukan dengan memberikan gerakan secara langsung dan acungan jempol.
Contoh:
Guru memberikan penguatan kepada siswa berupa dorongan agar siswa merasa termotivasi dan dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh dirinya.
(Belajar dan Pembelajaran Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal: 81-87)
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
Keterampilan mengadakan variasi yang harus dimiliki oleh guru bertujuan supaya peserta didik tidak mengalami kebosanan dan kejenuhan yang berkepanjangan dalam proses belajar.
Contoh:
Guru melakukan variasi untuk mencegah interaksi yang cenderung monoton yaitu dengan pengelompokkan peserta didik meliputi pengelompokkan pola tempat duduk. Dengan mengubah pola tempat duduk dapat membuat peserta didik bebas berinteraksi.
(Belajar dan Pembelajaran Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal: 70-73)
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
4. Keterampilan Menjelaskan atau Menguasai Materi
Keterampilan menjelaskan secara lisan mengenai materi pelajaran, fakta, ataupun keadaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan pemahaman siswa.
Contoh:
Guru menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman dan tingkat kelas agar peserta didik tidak merasa terbebani dalam proses penyerapan materi. Contohnya yaitu siswa kelas 4 sekolah dasar sudah belajar mengenai pesawat terbang sedangkan di kelas 3 siswa belum menerima materi tentang bidang miring.
(Belajar dan Pembelajaran Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal: 65-69)
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
BalasHapusKeterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah kegiatan rutin yang harus dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik
Contoh:
Sebelum memulai pelajaran siswa diwajibkan berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayan masing-masing. Hal ini bertujuan supaya siswa terbiasa berdoa dan percaya kepada Tuhan dan percaya diri akan kemampuan yang dimiliki dirinya. Dalam menutup pelajaran guru dan siswa dapat berdoa sebelum pulang.
Sumber:
(Belajar dan Pembelajaran Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed) Hal: 62-64)
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Diskusi merupakan kegiatan teratur yang melibatkan sekelompok orang yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi ataupun mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Contoh:
Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi kelompok salah satu mata pelajaran ipa. Siswa membentuk kelompok, berdiskusi serta memecahkan masalah. Diskusi membuat siswa lebih mandiri dan siswa lebih banyak berinteraksi dengan yang lainnya.
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Guru harus memiliki keterampilan mengelola kelas yang bertujuan agar kelas menjadi lebih kondusif serta kelas dapat terorganisir dengan baik.
Contoh:
Guru dapat mengelola kelas dengan cara meningkatkan kerjasama antarsiswa, menangani konflik yang terjadi, dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan pembelajaran yang memungkinkan guru memusatkan perhatiannya kepada peserta didik secara menyeluruh dan dapat meningkatkan keakraban antara guru dan peserta didik ataupun peserta didik dengan peserta didik lainnya.
Contoh:
Guru dapat mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas.
(Saragih, Hasan A. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol. (5): 29-30)
Nama : Kintan Deasy Aninda
BalasHapusNPM : 1640605044
Angkatan : Lokal B 2016
8 Kompetensi yang harus di miliki guru :
A. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Setiap guru pada awalnya haruslah mampu membuka pelajaran yang akan diajarkan ke muridnya supaya murid menjadi tertarik dan siap dalam menerima pelajaran. Murid-murid akan lebih tertarik jika pada dasarnya mereka mengetahui apa hal yang akan diajarkan hari ini maka dari itu guru dituntut harus bisa membuka pelajaran dengan sangat baik agar murid dapat menerima pelajaran nantinya dan siap menjalani rutinitas mereka. Contohnya seperti menyapa murid dengan sapaan waktu, mengawali dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar murid-muridnya, mengajak muridnya membacakan doa, dan jika pelajaran itu sudah berlangsung lebih dari sekali, guru juga boleh menanyakan apa yang mereka bahas di pertemuan sebelumnya. Selanjutnya ada yang disebut dengan keterampilan menutup pelajaran yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam mengakhiri sebuah pelajaran tujuannya adalah membuat pelajaran yang baru saja di ajarkan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga murid-mjurid juga menerima penutupan dengan lebih santai dan rilex. Contohnya seperti mengucapkan salam penutup, membaca doa, merangkum inti materi yang baru saja diajarkan, serta mengajak anak-anak bersikap siap jika itu pelajaran terakhir disekolah. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, 2010:61-65)
B. Keterampilan Mengelola Kelas.
Tujuan guru dalam hal ini hanya untuk membuat kelas menjadi kondusif agar siswa dikelas dapat menunjukan sikap yang baik serta mampu meningkatkan konsentrasi siswa dalam menerima/menyerap pelajaran yang akan dimulai, tidak ada siswa yang mampu berkonsentrasi ataupun menerima pelajaran jika guru tidak mampu mengelola kelompok diskusi kecil yang diluar konteks pembelajaran yang ada. Serta hal ini juga dapat memberikan kesan yang tegas dan tanggap kepada siswa. Dalam hal mengelola kelas guru juga harus bersikap adil agar siswa tidak ada yang merasa bahwa dirinya dibedakan di dalam kelas. Contohnya : jika ada diskusi kecil guru dapat memberikan teguran kepada mereka dan jika masih diulangi maka guru bisa memindahkan posisi duduk diskusi kecil tersebut. (Dr. Mudjiati dan Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, 2013; 49-50)
C. Keterampilan Mengajar atau Menjelaskan.
Guru di anggap mampu menjelaskan sebuah materi lisan dan haruslah membuat siswa di kelas paham terhadap apa yang diajarkan oleh gurunya. Keberhasilan guru dalam menjelaskan dapat kita lihat dari tingkat kepahaman siswa dikelas. Dapat juga kita ketahui dari seberapa senag maupun seberapa aktif mereka dalam kegiatan pembelajaran dikelas tersebut. Jika siswa sukar dalam menerima materi di kelas maka guru harus spontan dalam mengganti cara yang mereka berikan dalam mengajar anak muridnya. Adapun hal-hal yang harus menjadi perhatian guru dalam mengajar yaitu menganalisis atau memilah materi yang akan di ajarkan dan membuat rancangan pembelajaran yang guru susun dalan RPP mereka. Guru juga harus menyaksikan sebaik mungkin perkembanagn siswa di kelasnya, menekankan pembelajaran tersebut, lalu membuat inti pembelajaran atau merangkum isi materi, sampai menerangkan kembali jika siswanya masih dianggap belum paham. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra M.Pd , Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, 2010:65-69)
D. Keterampilan Memvariasikan Metode.
BalasHapusGuru haruslah terampil dalam membuat pelajaran bervarisi agar pelajaran lebih menarik dan tidak membosankan serta membuat pelajaran tersebut lebih mudah dipahami. Variasi dalam mengajar guru disini misalnya seperti membuat gaya dalam mengajar semenarik mungkin agar siswa lebih senang dalam menjalani aktivitas belajar dan mengajar, membuat media pembelajaran baik yang modern maupun yang sederhana agar siswa mengerti apa yang gurunya berikan dan mereka mempunyai gambaran-gambaran terhadap suatu masalah, dan mampu melakukan interaksi kepada murid-muridnya agar muridnya merasa gurunya memperhatikan mereka. Contohnya seperti jika guru ingin menunjukkan masalah waktu maka guru dapat membawa media berupa jam yang bisa mereka buat sendiri maupun jam yang sudah jadi dan lainnya. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, 2010:69-73)
E. Keterampilan Bertanya.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan siswa dalam meningkatkan pengetahuan psikomotorik, afektif, dan kongnitif mereka serta membantu guru dalam berinteraksi dan menjadi lebih dekat dengan siswa. Kemampuan siswa sangat diuji dalam hal ini dan membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan tidak membosankan pertanyaan yang diberikan guru ke siswanya haruslan dalam lingkup pembelajaran. Hal yang harus di perhatikan dalam hal ini adalah siswa yang ditanya haruslah merata, guru harus hangat agar siswa menjadi antusias, dan jangan memberikan pertanyaan secara berulang-ulang sehingga siswa cepat merasa bosan, dan berikan mereka waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Contohnya guru mengajarkan tentang alat pernafasan manusia maka yang ditanyakan haruslah dalam konteks alat pernafasan manusia dan diiringi dengan canddan serta nada yang ramah bagi siswanya. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, 2010:74-81)
F. Keterampilan Memberi Penguatan.
Di dalam ketampilan ini guru akan memberkan reward bagi siswa yang berperilaku positive dan memberikan punishment bagi siswa yang berperilaku cenderung negative dalam pembelajaran. Ini akan mengembangkan kemampuan afektif murid. Komponen yang harus diberikan dalam memberi penguatan adalah penguatan verbal yang merupakan pujian kepada siswa, gesture atau sentuhan,penguatan kegiatan atau pemberian waktu kepada siswa, penguatan pendekatan, sampai memberikan tanda. Contohnya seperti jika ada siswa yang menjelaskan pendapat merka maka guru haruslah mendekati siswa tersebut sebagai reward atas keberanian mereka memberikan pendapat. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, 2010:47-48)
G. Keterampilan Memberikan Tantangan dan Pengulangan.
BalasHapusSiswa bagaikan pisau yang semakin diasah maka dia akan semakin tajam, dalam hal ini guru haruslah mampu memberikan tugas, ujian, maupun remedial untuk siswa. Tugas dapat berupa tugas dari buku maupun memberikan tugas dari buku maupun tugas menurut pengalaman pribadi mereka. Guru haruslah mempetimbangan dengan baik soal yang akan diberikan dan harus sama dengan kemampuan siswa di kelas. Jika banyak yang belum paham maka guru harus memberikan pengulangan berupa remedial, sehingga siswa menjadi lebih semangat dan berusaha lebih keras lagi. (Dr. Mudjiati dan Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, 2013; 49-50)
H. Keterampilan Mengajar Individu dan Kelompok.
Siswa pada dasarnya tidak ada yang sama antara satu dengan yang lainnya baik dari psikis, kepribadian, dan lainnya. Maka dari itu guru dituntut untuk memahami mereka baik individu maupun menjadi kelompok. Dalam membagi kelompok hal yang harus yang harus di perhatikan adalah kemampuan siswa, siswa yang memiliki kelebihan harus di campur dengan siswa yang memiliki kekurangan. (Dr. Mudjiati dan Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, 2013; 47-49)
Nama: Siti Mulyani Lokal : A 2016
BalasHapusNPM : 1640605021
A. 8 Kompetensi/Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Guru Dalam Proses Pembelajaran :
1. Keahlian Bertanya
Keahlian bertanya ini harus dimiliki oleh setiap guru dalam proses pembelajaran. Dengan adanya keahlian bertanya ini maka dapat meningkatkan partisipasi peserta didik dalam KBM, dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik, dan dapat mengembangkan cara belajar aktif peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar sebaiknya guru mengajukan pertanyaan yang mudah di mengerti atau yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Misalnya, pada saat itu seorang guru sedang mengajarkan materi mengenai makhluk hidup. Maka guru dapat menanyakan kepada peserta didik “ siapa yang masih ingat apa saja tadi ciri-ciri dari makhluk hidup yang sudah Ibu jelaskan ?”
( Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi,M.Pd Hal 74-81)
2. Keterampilan Memberikan Penguatan
Keterampilan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi siswa atau umpan balik atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Keterampilan memberikan penguatan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pujian, penghargaan, dapat pula dinyatakan melalui gesture, ekspresi wajah, dengan cara mendekati, dengan sentuhan, dan lain-lain. Contohnya, seorang guru yang memberikan pujian dan tepuk tangan kepada siswanya yang dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar.
(Hal. 81-87 “Belajar dan “Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.)
3. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah kegiatan menyajikan informasi secara lisan dengan sistematika yang runtut untuk menunjukkan adanya hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Keterampilan ini bertujuan untuk membantu dan memudahkan siswa untuk memahami seebuah konsep, membimbing siswa memahami pertanyaan, dan meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan adanya keterampilan menjelaskan ini, maka dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang nantinya akan dapat memperluas peengetahuan siswa, bahkan penjelasan guru yang sistematis akan dapat membantu mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar.
(Hal. 65-69 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.)
4. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk menciptakan suatu kondisi dimana perhatian para siswa terpusat pada apa yang akan di pelajari. Guru harus melakukan usaha-usaha apapun yang dapat menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi materi yang akan di pelajari. Tercapainya tujuan pengajaran tergantung pada metode yang dilakukan oleh guru di awal pelajaran. Misalnya, seorang guru akan mengajar pelajaran fisika mengenai hukum Archimedes. Maka guru dapat membuka pelajaran dengan melibatkan kejadian yang ada di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan hukum Archimedes tersebut. Contohnya, pada saat berenang tubuh kita dapat terapung sehingga terasa lebih ringan.
b. Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran adalah sebuah kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar. Sebelum kelas dibubarkan sebaiknya guru menyampaikan ringkasan materi yang di pelajari, dan guru harus menyampaikan ringkasan materi yang di pelajari, dan guru juga harus menyampaikan materi apa yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya. Contoh : seorang guru dapat bertanya kepada siswanya. “Baiklah materi hari ini cukup sampai disini. Oke siapa yang bisa menyimpulkan dari materi yang kita bahas hari ini ?. Baik untuk pertemuan berikutnya silahkan pelajari materi tentang kapilaritas.”
(Hal. 62-64 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.)
5. Keterampilan Mengelola Kelas
BalasHapusUntuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, maka guru harus dan mengembalikan kondidi belajar yang optimal, meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama proses KBM sehingga siswa dapat fokus pada materi yang sedang diajarkan. Contohnya, yaitu dengan memberikan ganjaran atau teguran dengan segera, mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, serta mengembangkan aturan permainan dalam kegiatan kelompok.
( Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi,M.Pd Hal 130-131)
6. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa baik secara kelompok maupun individu. Contoh : di dalam sebuah kelas ada 22 siswa, kemudian guru membaginya menjadi 5 kelompok masing-masing 4 orang. Sedangkan 2 siswa sisanya diminta untuk bekerja sendiri karena mereka sangat cepat membaca. Jika mereka sudah selesai menyelesaikan tugasnya, maka mereka diminta untuk membantu mengajarkan kelompok-kelompok kecil lainnya.
(Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi,M.Pd. Hal 70)
7. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi di dalam kegiatan pembelajaran. Dalam diskusi kelompok kecil ini maka para siswa dapat bertukar informasi dan pengalaman, dan dapat meningkatkan kreativitas siswa. Contohnya yaitu seorang guru membagi kelompok sebanyak 3-5 orang setiap kelompok, lalu guru memberikan sebuah permasalahan, kemudian masalah-masalah tersebut di bagi kedalam sub masalah yang nantinya harus di pecahkan oleh kelompok kecil. (Supriyadi,M.pd. Strategi belajar dan mengajar halaman : 81)
8. Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan sarana pembelajaran yang digunakan sebagai pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakan media pembelajaran. Contoh : dalam pelajaran matematika dengan materi bangunan. Maka guru harus mempersiapkan media yang menarik dan sesuai dengan materi terserbut, agar para siswa lebih antusias untuk mempelajari materi tersebut.
(Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 69-73)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Shelly Ardiana
BalasHapusNPM : 1640605001
Lokal B 2016
Adapun 8 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu :
1. Keterampilan Membuka Pelajaran
Merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbukan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari. Seperti menarik perhatian dan menimbulkan motivasi & memberi acuan dan membuat kaitan. Contohnya : guru menyapa atau menanyakan kepada siswanya seperti memberikan salam “selamat pagi anak-anak” atau “bagaimana kabarnya hari ini anak-anak?” dan lain sebagainya. Dalam hal itu, siswa memberi respon terhadap gurunya dengan menjawabnya. Hal 62-64 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra.
2. Keterampilan Menutup Pelajaran
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengkhiri kegiatan inti pelajaran. Dalam hal ini guru mengkaji ulang dan menilai proses belajar mengajar yang sudah berlangsung. Contohnya : Guru memberikan seperti quiz atau pertanyaan kepada siswanya sehingga siswanya dapat memahami pelajaran yang sudah disampaikan. Hal 62-65 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra.
3. Keterampilan Bertanya
Dalam keterampilan ini guru memberikan pertanyaan kepada siswanya sesuainya mata pelajarannya. Untuk itu guru harus memiliki keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan. Contohnya : guru memberikan pertanyaan kepada siswanya seputuran mata pelajarannya. Hal 74-81 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. 4. Saputra.
4. Keterampilan Menvariasi Metode
Menvariasikan metode dalam proses belajar mengajar. Yang meliputi 3 aspek, yaitu : variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Contohnya : guru dapat menarik perhatian siswanya dengan menggunakan alat peraga dalam proses mengajar sehingga dalam proses pembelajaran siswa dapat memahami dengan mudah pelajarannya dan kelas menjadi hidup. Hal 69-73 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra.
5. Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian hadiah atau hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Hal itu bertujuan untuk merubah perilaku siswanya. Contohnya : jika ada siswanya yang rajin dalam mengerjakan tugas diberikan reward atau hadiah. Hal 81-85 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra.
6. Keterampilan Menjelaskan
Guru untuk dapat menyampaikan materi secara baik dan benar, guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi. Keberhasilan guru menjelaskan materi ditentukan oleh tingkat pemahaman siswanya. Contohnya : guru menjelaskan materi pembelajaran dan siswanya dapat mengerti apa yang disampaikan gurunya. Hal 65-69 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Dalam kerampilan ini guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif. Contohnya : dalam proses pembelajaran guru memberikan game kepada siswanya. Hal 130-131 Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi, M.Pd.
8. Kerampilan Mengaktifkan Belajar Siswa
Guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengoptimalisasi memorinya dengan memberi kesempatan siswanya untuk mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan dengan kreativitasnya. Contohnya : guru memberikan tugas kelompok kepada siswanya dan hasil dari tugas tersebut ditampilkan di depan kelasnya. Hal 174 Strategi Belajar dan Mengajar karya Supriyadi, M.Pd.
Daftar Pustaka
Husdarta, JS dan Yudha M. Saputra. 2013. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Bandung: Indonesia ALFABETA, cv.
Supriyadi. 2013. STRATEGI BELAJAR & MENGAJAR. Yogyakarta: Indonesia DUA SATRIA OFFSET
Nama: Melda Khristina
BalasHapusNpm: 14.601050.025
Lokal A
Kompetensi yang harus dimiliki guru adalah :
1. Kompetensi pedagogik
Pemahaman peserta didik, perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta pengembangan peserta didik.
Contoh kompetensi pedagogik (Ketrampilan Intelektual) yang diterapkan dalam pembelajaraan matematika adalah: Menguasai pemahaman dan potensi peserta didik dalam pembelajaran matematika.
2. Kompetensi Kepribadian
Mantap dan stabil, dewasa, arief, berwibawa, dan akhlak mulia.
Contoh: Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
3. Kompetensi Profesional
Menguasai keilmuan bidang studi dan langkah kajian kritis pendalaman isi bidang studi.
Contoh: Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
4. Kompetensi Sosial
Komunikasi dan bergaul dengan peserta didik, kolega, dan masyarakat.
Contoh: menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
DAFTAR PUSTAKA: Hanafiah, dkk. Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama, 2009.
5. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai oleh guru/instruktur. Hal ini karena hampir pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan.
Contoh: Dapatkah kamu memberi satu atau beberapa contoh dari jawabanmu?
6. Keterampilan menjelaskan
Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, atau pelatihan, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata aturan yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa.
Contoh: “Semua benda-benda yang terbuat dari besi dapat ditarik oleh magnet. Paku, peniti dan anak kunci terbuat dari besi. Jadi, benda tersebut dapat ditarik oleh magnet. “Kertas lipat, sedotan plastik, dan pensil warna tidak dapat ditarik oleh magnet. Benda-benda tersebut bukan terbuat dari besi. Jadi, benda-benda
yang tidak terbuat dari besi tidak dapat ditarik oleh magnet.
7. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan guru/instruktur untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri siswa/peserta pelatihan. Sedangkan menutup pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan guru/instruktur untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Contoh: Guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasanya dia kerjakan dalam membuka pelajaran. Kali ini ia berdiri di tengah-tengah kelas sambil bertanya pada siswa tentang kegiatan siswa di rumah yang mungkin ada hubungannya dengan materi yang akan diajarkan. Pada kesempatan lain mungkin guru berdiri di belakang atau di muka kelas lalu bercerita dengan ekspresi wajah yang meyakinkan dan nada suara yang menunjukkan rasa bangga.
8. Keterampilan menggunakan media pembelajaran
Media pembelajaran ialah sarana pembelajaran digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Contoh: Penggunaan peta atau globe dalam pelajaran Ilmu Bumi, pada dasarnya merupakan penyederhanaan dan penkonkretan dari konsep grafis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam wujud yang jelas dan nyata.
DAFTAR PUSTAKA:Aqib, Zainal. Model-model, Media, dan Startegi Pembelajaran Kontekstual (inovatif) Bandung: Yrama Widya, 2013.
Nama : Holly Bill
BalasHapusNpm : 1640605059
Lokal : A PGSD 2016
Belajar dan Pembelajaran
‘Jelaskan & berikan contoh 8 keterampilan yang dimiliki guru’
1. Keterampilan menjelaskan
Guru dapat menjelaskan materi secara baik dan benar, maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikannya, dalam menyajikannya materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskan secara lisan didalam proses belajar mengajar.
(Prof, Dr, H, Js, Husdarta, M.Pd, dan Dr, Yudha M, Saputra, M.Ed. Hal:65-66)
Contoh: Materi yang dijelaskan oleh guru berupa fakta, dan cara menjelaskan guru harus dipahami oleh siswanya
2. Keterampilan memvariasi metode
Keterampilan memvariasikan metode merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran agar siswanya tidak mudah bosan. Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 69-73)
Contoh: Guru dapat menyediakan dan memanfaatkan media pembelajaran yang ada disekitar agar proses belajar mengajar menjadi lebih menarik
3. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a. Keterampilan membuka pelajaran.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam memulai pelajarannya sehingga membuat siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran tersebut.
(Prof, Dr, H, Js, Husdarta, M.Pd, dan Dr, Yudha M, Saputra, M.Ed. Hal:62-65)
Contoh: Guru dapat menyapa siswanya seperti mengucapkan selamat pagi/siang, dan menanyakan kabar. Setelah itu guru bertanya apakah pelajaran sebelumnya sudah dipahami atau tidak, kalau sudah guru dapat melanjutkan pelajaran berikutnya.
b. Keterampilan menutup pelajaran.
Keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan menutup pelajaran dilakukan untuk memeriksa apakah siswa sudah menerima pelajaran dengan baik.
(Prof, Dr, H, Js, Husdarta, M.Pd, dan Dr, Yudha M, Saputra, M.Ed. Hal:62-65)
Contoh: Guru harus meninjau kembali pembelajaran yang baru dilalui, dan mengevaluasi. Guru juga dapat memberikan tugas kepada siswa
4. Keterampilan menguasai kelas
Pengelolaan kelas adalah terciptanya kondisi kelas yang nyaman untuk belajar. Berdasarkan sasaran tersebut maka komponen pengelolaan kelas secara umum ada dua yaitu:
a. Komponen yang berhubungan dengan penciptaan kondisi kelas dan
b. Pengembalian kondisi belajar. Penciptaan kondisi kelas adalah upaya untuk mengkondisikan situasi kelas agar suasana proses pembelajaran menjadi nyaman. Sedangkan pengembalian kondisi belajar adalah upaya mengembalikan situasi dan kondisi pembelajaran yang terganggu agar kondisi tersebut tidak menjadi lebih parah.
(Nurtanio AgusP. Mengelola Kelas untuk Keberhasilan Proses Belajar Mengajar Hal 92-97)
Contoh: Jika siswa ada yang ribut guru dapat menegurnya agar kelas menjadi kondusif
5. Keterampilan memberi penguatan
BalasHapusPemberian penguatan dapat memberikan pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perlakuan siswa.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 81-87)
Contoh : jika ada siswa yang berprestasi guru dapat memberikan pujian atau pun motivasi agar terus meningkatkan berprestasinya, dan apabila ada siswa yang nakal guru dapat memberikan hukuman yang mengarah ke pembelajaran berupa merangkum buku, dan memberikan evaluasi agar tidak melakukan hal negatif.
6. Keterampilan membimbing kelompok kecil
Keterampilan membimbing kelompok kecil harus dimiliki oleh guru supaya mampu membimbing siswa dalam diskusi kelompok kecil.
(Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi, M.Pd Hal 70)
Contohnya : Jika diskusi kelompok terus dilakukan maka akan terjalin komunikasi antar siswa yang mengarah kepembelajaran. Apabila ada siswa kurang aktif guru dapat memindahkannya ke kelompok lain.
7. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
(Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi, M.Pd Hal 173-185)
Contohnya: Guru bisa memberikan kuis ataupun pertanyaan apabila ada yang bisa menjawab guru dapat memberikan nilai, disitu akan terjalin keaktifan antara siswa dan guru
8. Keterampilan bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar. Pertanyaan guru juga harus jelas dan ringkas. Pertanyaan itu dapat ditunjukan untuk lingkup individu, kelompok atau kelas.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 74)
Contoh: Guru memberikan pertanyaan yang menyangkut tentang materi kepada siswa agar siswa dapat memahami materi tersebut.
Nur rahmad
BalasHapus164060506
Pgsd 2016 lokal A
Belajar dan pembelajaran
Prof, dr, H, js, husdarta, m.pd dan dr, yudha m, saputra, m.pd
8 keterampilan yang dimiliki guru
1. Keterampilan menjelaskan
guru untuk dapat menjelaskan materi secara baik dan benar, maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikannya, dalam menyajikannya materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskan secara lisan didalam proses belajar mengajar.
Hal:65-66
Contoh: dalam proses belajar mengajar guru biasa mengambil contoh dari lingkungan sekitarnya agar siswa hendak cepat mengerti.
2. Keterampilan gaya mengajar
Keterampilan gaya mengajar merupakan kemampuan guru merubah perilakunya disesuikan dengan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Perilaku guru akan menjadi dinamis dan meningkatkan komunikasi guru dan siswa. Keterampilan ini pada dasarnya meliputi suara, pemberian waktu, kontak pandang, gerakan, perpindahan posisi guru dilapangan.
Hal:70
Contoh: supaya tidak tegang dalam proses belajar mengajar guru melakukan bermain dan belajar
3. Keterampilan memberi penguatan
Pemberian hadiah dan hukuman di sekolah meruapakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. memberi hadiah merupakan respon fositip, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negative. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa.
Hal:81
Contoh: siswa yang berprestasi hendaknya guru memberi hadiah agar siswa lebih semangat atau rajin dan persaingan di dalam kelas lebih meningkat.
4. Keterampilan bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru. Pada umumnya guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya. Pertanyaan itu dapat ditunjukan untuk lingkup individu, kelompok atau kelas.
Hal:74
Contoh: guru memberi pertanyaan dengan melalui teka teki agar siswa dapat menganalisis setiap pertanyaan yang diajukan.
5. Keterampilan menggunakan media pembelajaran
Pemakaian media ajar, dan juga pola interaksi dengan siswa. Dalam penggunaanya guru harus bersikap fleksibel dan spontan. Mempariasikan metode ini lebih bersifat proses dengan tujuan untuk meningakatkan perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar
Hal:70
Contoh: guru tidak hanya harus menguasi teori melainkan praktek dari media yang di sediakan agar memudahkan proses belajar mengajar
6. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk mencipatakan siap mental dan menibulkan perhatiansiswa agar terpusat terhadap apa yang dipelajari. Sedangkan keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk engakhiri kegiatan inti pembelajaran.
Hal:62
Contoh: untuk membuka guru memberikan pertanyaan tentang pelajaran minggu sebelumnya atau memberi kuis bagi siapa yg bisa menjawab guru akan memberi nilai sedangkan untuk menutup bisa memberikan siswa tersebut tugas.
7. Keterampilan mengelola kelas
Merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi kondusif dan mengembalikan nya bila terjadi ganguan dalam peroses pembelajaran tersebut
Contoh: guru menjaga kondisi kelas agar selalu kondusif. Siswa yang bermain saat proses belajar mengajar guru harus langsung menegur agar siswa itu tidak lagi bermain bahkan bisa memberi anak itu hukuman
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok
Guru membuat diskusi kelopok kecil untuk interaksi tatap muka yang formal dengan berbagai pengelaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan peecahan masalah
Contoh: guru membagi kelompok dan memberi materi untuk dibahas siswa.
NAMA: WINDA SARI
BalasHapusLOKAL: A
NPM : 1640605020
ANGKATAN: 2016
8 Kompetensi keahlian yang harus dimiliki guru :
1. KETERAMPILAN MEMBUKA PEMBELAJARN
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang apa yang akan dipelajari. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 62 )
Contoh: Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam terlebih dahulu dan berdoa menurut agama masing-masing. Setelah itu guru memberikan materi pembelajran yang akan dibahas hari ini.
2. KETERAMPILAN BERTANYA
Agar siswa dapat merespon pertanyaan dari guru, maka pertanyaan itu harus disusun dengan kata-kata yang sesuai dengan perkembangan siswa. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 75 )
Contoh: Guru memberikan pertanyaan kepada anak murid, pertanyaan yang diberikan hendaknya mulai dari yang sederhana hingga yang paling susah. Apabila jawaban anak murid kurang tepat maka guru harus meluruskan jawabannya.
3. KETERAMPILAN MENGELOLAH KELAS
Guru harus mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas karena guru menjadi pusat perhatian siswa dalam proses pembelajaran. ( Supriyadi, 2013: 73 )
Contoh: Guru harus bisa mengelolah kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak membosankan. Ketika suatu saat siswa merasa ngantuk dikelas guru harus berusaha mengembalikan suasana kelas dengan membuat cerita lucu yang bersangkutan dengan pelajaran agar suasana kelas kembali hidup.
4. KETERAMPILAN MENVARIASIKAN METODE
Meningkatkan perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar dan memberikan pilihan dalam menggunakan alat ajar yang diiginkan. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 70 )
Contoh: Guru dapat mengajar dengan menggunakan metode media pembelajaran agar lebih menarik dan tidak terkesan membosankan, apalagi anak sekarang tidak suka dengan pembelajaran yang monoton.
NAMA: WINDA SARI
BalasHapusLOKAL: A
NPM : 1640605020
ANGKATAN: 2016
3. KETERAMPILAN MENGELOLAH KELAS
Guru harus mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas karena guru menjadi pusat perhatian siswa dalam proses pembelajaran. ( Supriyadi, 2013: 73 )
Contoh: Guru harus bisa mengelolah kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak membosankan. Ketika suatu saat siswa merasa ngantuk dikelas guru harus berusaha mengembalikan suasana kelas dengan membuat cerita lucu yang bersangkutan dengan pelajaran agar suasana kelas kembali hidup.
4. KETERAMPILAN MENVARIASIKAN METODE
Meningkatkan perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar dan memberikan pilihan dalam menggunakan alat ajar yang diiginkan. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 70 )
Contoh: Guru dapat mengajar dengan menggunakan metode media pembelajaran agar lebih menarik dan tidak terkesan membosankan, apalagi anak sekarang tidak suka dengan pembelajaran yang monoton.
5. KETERAMPILAN MENGAKTIFKAN BELAJAR SISWA
Guru harus mempunyai keterampilan mengaktifkan belajar siswa dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya. ( Supriyadi, 2013: 130 )
Contoh: Guru harus menumbuhkan minat belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Karena semua siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda ada yang cepat meresap pelajaran dan ada juga yang lambat, nah disini Guru mampu mengubah karakter siswa yang tadinya kurang dalam hal belajar menjadi lebih rajin dengan cara mengajar yang kreatif seperti mengadakan kuis, terjun kelapangan,dan menjelaskan dengan unsur komedi.
6. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Ada enam komponen yang diperlukan dalam pemberian penguatan yaitu :
A. Penguatan verbal bentuknya seperti ujian dan dorongan oleh guru.
B. Penguatan gestural dapat dilakukan dengan mimik yang cerah, senyum, memberi salam dan lain-lain.
C. Penguatan kegiatan terjadi bila guru menggunakan suatu kegiatan, sehingga siswa dapat memilihnya sebagai suatu hadiah. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 84 )
D. Penguatan mendekati perhatian yang ditujukan guru kepada siswa mencerminkan bahwa guru tertarik.
E. Penguatan sentuahan merupakan penguatan yang terjadi bila guru secara fisik menyentuh siswa.
F. Pengutan tanda pengetahuan ini biasanya ditampilkan guru sebagai penghargaan atas penampilan siswa yang mengagumkan. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 85 )
Contoh: Seorang guru harus memberikan penguatan kepada muridnya seperti motivasi, dorongan, dan pujian kepada siswa agar siswa termotivasi untuk lebih giat belajar dan tidak minder dengan temannya.
7. KETERAMPILAN MENJELASKAN
Kejelasan dimana pertanyaan yang disajikan harus jelas dan singkat dan kelancaran berbicara artinya paparan harus lancar dan jelas. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 67 )
Contoh: Guru harus menjeaskan pelajaran kepada siswa dengan bahasa yang mudah dipahami dan harus dengan mengunakan eksperi yang nyata agar menarik dan tidak membuat siswa bosan hingga mengantuk, karena siswa sekarang hanya mendengarkan guru menjelaskan tetapi tidak mengerti sedikitpun apa yang dijelaskan oleh si guru.
8. KETERAMPILAN MENUTUP PEMBELAJARAN
Menutup pelajaran guru sebaiknya mengulang kembali hal-hal yang dianggap penting baik secara verbal atau peragaan. ( Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2013: 64 )
Contoh: Untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh pelajaran tentang suatu konsep yang sudah diajarkan selama satu atau dua jam pelajaran, guru sebaiknya memberikan tugas atau PR untuk dikerjakan dirumah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Husdarta. 2013. Belajar Dan Pembelajran pendidikan jasmani dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
2. Supriyadi.2013.Strategi Dan Mengajar. Yogyakarya: Jaya Ilmu
Nama : Dian Munira
BalasHapusNPM : 1640605053
Lokal : A
Angkatan : 2016
8 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru
1. Keterampilan Membuka Pelajaran
Yaitu kegiatan guru untuk menciptakan suasana yang menjadikan siswa siap mental sekaligus menimbulkan perhatian siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Jadi dalam hal ini seorang guru itu harus mampu membuka kelas karena jika diawal kelas keterampilan ini sangat baik diterapkan oleh guru maka sampai akhir pelajaran anak-anak akan memperhatikan dengan baik apa yang nantinya akan disampaikan oleh guru tersebut.
Contohnya: membuka kelas dengan cara memberi salam, menyapa, memperkenalkan diri.
Sumber: “Panduan Proses Pembelajaran-Kreatif & Inovatif” DRS. DARYANTO, Hal. 266.
2. Keterampilan Menjelaskan
Yaitu usaha penyajian materi pembelajaran yang diorganisasikan secara sistematis. Dalam menyajikan materi atau menjelaskan materi didalam kelas harus sesuai dengan materi yang sedang dibahas (tidak keluar dari materi), seorang guru itu harus menunjukkan bahwa dia tahu materi/menguasai materi jadi jika kita sedang menjelaskan materi itu harus secara bertahap sesuai dengan urutannya/tidak meloncat-loncat materi agar siswa dapat dengan mudah memahami materi tersebut. Apabila ada materi yang belum dimengerti oleh siswa hendaknya menjelaskan kembali dengan lebih perlahan. Kita dapat menggunakan alat peraga/media agar siswa mendapat gambaran mengenai materi yang sedang dijelaskan dan tentunya lebih mudah dipahami oleh siswa.
Contohnya: dalam pelajaran IPA jaring-jaring makanan kita dapat membawa sebuah media seperti jaring-jaring makanan yang terdapat dilaut.
Sumber: “Panduan Proses Pembelajaran-Kreatif & Inovatif” DRS. DARYANTO, Hal. 266.
3. Keterampilan Mengelolah Kelas
Yaitu kegiatan guru untuk menciptakan siklus belajar yang kondusif. Dalam hal ini guru harus mampu mengambil alih kelas agar kelas dapat terkontrol dan proses belajar mengajar pun dapat berjalan dengan baik. Maka seorang guru harus tegas dalam mengajar tetapi tidak keras terhadap siswanya. Apabila kita sedang mengajar hendaknya kita memperhatikan siwa kita dikelas, pastikan mereka memperhatikan apa yang sedang kita sampaikan.
Contohnya: jika kita sedang mengajar sebaiknya kita tidak hanya duduk atau berdiri ditempat saja tetapi kita sebaiknya berkeliling sambil mengawasi siswa kita.
Sumber: “Panduan Proses Pembelajaran-Kreatif & Inovatif” DRS. DARYANTO, Hal. 266.
Nama: Muhammad rizkydinata putra
BalasHapusNPM: 1640605027
Angkatan: 2016
Lokal A
1.Kemampuan Membuka Pelajaran.
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari.
Contoh : Untuk membuka pelajaran guru dapat menyapa terlebih dahulu para murid lalu kemudian bertanya sedikit mengenai materi pelajaran sebelumnya lalu kemudian guru dapat menghubungkan mata pelajaran sebelumnya dan materi pelajaran yang baru.
Belajar dan Pembelajaran “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.e (hal: 62-64)
2.Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum, prinsip, konsep, kaidah, dan aturan yang berlaku.
Contoh: Dalam menjelaskan materi pelajaran guru harus dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik agar seluruh siswa dapat paham dengan materi yang dijelaskan.
Belajar dan Pembelajaran, Prof. Dr Suyono, M.Pd. dan Drs Hariyanto, M.S (hal: 65-69)
3.Keterampilan Memvariasikan Metode
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu: (a) variasi dalam gaya mengajar: (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran: dan (c) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Contoh: Guru dapat membuka pelajaran dengan gaya mengajar komando, kemudian praktik, lalu diakhiri dengan problem solving.
Belajar dan Pembelajaran “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.e (hal: 69-73)
4.Keterampilan Bertanya
Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru. Untuk itu guru harus memiliki keterampilan bertanya lanjutan.
Contoh: Guru bertanya kepada siswanya tentang materi pelajaran fotosintesis yg baru saja dipelajari untuk mengetahui apakah siswa sudah paham dengan materi pelajaran yg diberikan.
Belajar dan Pembelajaran “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.e (hal: 74-80)
5.Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian hadiah merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang positif misal menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gurunya. Sedangkan pemberian hukuman merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang negatif seperti melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
Belajar dan Pembelajaran “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.e (hal: 81-87)
6.Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa
Mengaktifkan belajar siswa adalah salah satu cara guru melihat kreativitas dari siswanya serta membuat siswa berfikir lebih kritis.
Contoh: guru dapat membuat game dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok lalu guru memberikan contoh kasus yang harus diselesaikan oleh masing-masing kelompok. Setelah selesai setiap kelompok maju untuk menjelaskan hasil dari diskusi mereka, kelompok yang paling baik penjelasannya akan mendapat hadiah dari guru.
Strategi Belajar dan Mengajar, Supriyadi,M.Pd. (hal: 173-185)
7.Keterampilan Menguasai Kelas
Dalam keterampilan menguasai kelas, guru akan menjadi pusat perhatian dari siswanya dalam proses pembelajaran.
Contoh : pada saat menjelaskan guru dapat berdiri dan melihat keseluruhan kelas agar seluruh siswa fokus dengan apa yang dijelaskan dan dapat menangkap pelajaran yang dijelaskan oleh guru
Strategi Belajar dan Mengajar, Supriyadi,M.Pd. (hal: 130-131)
8.Keterampilan Menutup Kelas
Keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Contoh: Guru dapat bertanya kepada siswa tentang materi pelalaran yang baru saja dijelaskan untuk mengetahui apakah murid sudah paham tentang materi pelajaran tersebut.
Belajar dan Pembelajaran “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.e (hal: 62-65)
4. Keterampilan Bertanya
BalasHapusYaitu usaha guru untuk mengoptimalkan kemampuan menjelaskan melalui pemberian pertanyaan kepada siswa. Dalam hal ini setelah menjelaskan materi sebaiknya guru bertanya kepada siswa agar kita tahu tingkat pemahaman siswa itu sampai dimana, dan agar kita tahu apa saja materi yang masih belum dimengerti oleh siswa karna sebagian anak ada yang sungkan untuk bertanya kepada gurunya mengenai materi yang masih belum dia mengerti dikarenakan rasa takut salah atau hal lainnya. Jadi, keterampilan ini juga penting dalam proses belajar mengajar.
Contohnya: jika guru sudah selesai menjelaskan sebaiknya tanyakan kepada siswa, “Ada yang belum dimengerti? Atau kita bisa memberikan mereka pertanyaan “Jadi apa saja ciri-ciri makhluk hidup?”
Sumber: “Panduan Proses Pembelajaran-Kreatif & Inovatif” DRS. DARYANTO, Hal. 266.
5. Keterampilan Memberikan Penguatan
Yaitu suatu respon positif yang diberikan guru kepada siswa yang melakukan perbuatan baik atau kurang baik. Dalam hal ini kita harus mampu menghargai setiap apapun yang dilakukan oleh siswa apalagi jika dia melakukan sesuatu yang membanggakan, tidak hanya dengan hadiah tapi kita dapat memberikan sebuah pujian terhadapnya apabila dia melakukan perbuatan baik dan apabila dia melakukan perbuatan yang kurang kita tidak harus memarahinya atau membentaknya tetapi kita harus mendidiknya, mengajarkannya dan menjelaskan kepadanya kalau yang dilakukannya itu tidak baik.
Contoh: jika ada siswa yang mendapat peringkat berikan dia hadiah sebagai penghargaan atas apa yang sudah diraihnya, jika ada siswa yang membuang sampah pada tempatnya sebaiknya kita berikan sebuah pujian agar anak tersebut merasa senang dan bangga melakukan perbuatan tersebut, dan apabila ada anak yang mendapat nilai jelek dikelas kita tidak boleh memarahinya tetapi kita bimbing dia agar lebih giat belajar lagi untuk kedepannya.
Sumber: “Panduan Proses Pembelajaran-Kreatif & Inovatif” DRS. DARYANTO, Hal. 266.
Lanjutan Dian Munira
BalasHapus6. Keterampilan Memberikan Variasi
Yaitu usaha guru untuk menghilangkan kebosanan siswa dalam menerima pelajaran melalui gaya mengajar, penggunaan media, pola interaksi kegiatan siswa dan komunikasi nonverbal (suara, mimik, kontak mata, dan semangat). Dalam hal ini sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak jenuh didalam kelas, agar konsentrasi mereka tidak terpecah pada saat merasa bosan atau garing ketika pembelajaran sedang berlangsung.
Contoh: ketika kita melihat siswa ada yang konsentrasinya sudah mulai terganggu maka kita bisa menghibur siswa dengan cara mengajaknya bernyanyi bersama atau bermain agar pikiran mereka yang sudah mulai terganggu atau yang sudah mengantuk dapat kita segarkan kembali. Dan dalam proses mengajar kita dapat menggunakan media yang dapat menarik perhatian agar siswa dapat fokus memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh kita.
Sumber: “Panduan Proses Pembelajaran-Kreatif & Inovatif” DRS. DARYANTO, Hal. 266.
7. Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa
Guru harus mempunyai keterampilan mengaktifkan belajar siswa dengan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberi tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini guru harus mampu memotivasi siswa agar semangat belajarnya lebih tinggi dan agar siswa yang kurang aktif didalam kelas dapat lebih aktif.
Contohnya: guru memberikan pertanyaan kemudian semua siswa diminta untuk memberikan pendapatnya. Atau dapat juga diberikan sebuah masalah kemudian kita suruh mereka untuk berdiskusi bersama untuk menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan.
Sumber: “Strategi Belajar dan Mengajar” Supriyadi, M. Pd., Hal. 173-185.
8. Keterampilan Menutup Pelajaran
Yaitu kegiatan guru untuk mengakhiri proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru tidak hanya dalam menyampaikan materi saja dia mampu mengambil alih kelas tapi pada saat menutup pelajaran keterampilan itu juga dibutuhkann agar anak-anak mengingat guru tersebut atau keinginan untuk selalu ingin bertemu dengan guru tersebut dipertemuan selanjutnya.
Contohnya: ketika menutup pelajaran hendaknya memberi salam atau sebelum kita menutup pelajaran kita bernyanyi bersama agar ada kesan tersendiri dari kita.
Sumber: “Panduan Proses Pembelajaran-Kreatif & Inovatif” DRS. DARYANTO, Hal. 266.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : HASNA DEWI
BalasHapusNPM : 1640605011
ANGKATAN : 2016
KELAS : B
Delapan keterampilan guru dalam mengajar yaitu:
1.Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari (Husdarta JS dan Yudha M. Saputra 2013: 62).
Contoh: Guru membuka pelajaran dengan memberi salam terlebih dahulu. Seperti “ Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, kemudian siswa-siswi menjawab Walaikumussalam Warahmatullahi Wabarokatuh. Selamat Pagi anak-anak, kemudian siswa-siswi menjawab Selamat Pagi pak/bu”. Selanjutnya guru mengajak anak-anak untuk berdoa sebelum dilaksanakan proses belajar mengajar. Setelah itu, guru menanyakan kabar siswa-siswi. Kemudian untuk pertemuan pertama guru memberikan pengantar mengenai pelajaran yang akan dibahas. Apabila pertemuan kedua dan seterusnya , guru menanyakan terlebih dahulu materi yang telah dibahas di pertemuan pertama/sebelumnya setelah itu membahas materi yang akan diajarkan kepada siswa-siswi.
2.Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat menganggu suasana pembelajaran ( Wina Sanjaya, 2012: 44).
Contoh: Guru memantau semua siswa-siswi, Setelah itu mengajak siswa-siswi untuk bernyanyi sehingga siswa-siswi memusatkan perhatiannya kepada guru. Kemudian mengadakan permainan agar siswa-siswi tidak bosan dan membuat kekacauan dikelas sehingga dengan diadakan permainan dapat menjadikan suasana kelas terkondisikan.
3.Keterampilan Bertanya
Pada umumnya guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya. Pertanyaan itu dapat ditujukan untuk lingkup individu, kelompok, atau kelas. Dengan bertanya guru akan membantu siswa belajar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Oleh karena itu gurupun dituntut untuk memiliki keterampilan bertanya yang mampu membangkitkan siswa untuk terus belajar. Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru. Untuk itu guru harus memiliki keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan ( Husdarta JS dan Yudha M. Saputra, 2013: 74).
Contoh: Guru memberikan pertanyaan kepada siswa-siswi mengenai materi yang telah dibahas agar dapat dijadikan tolak ukur seberapa besar pemahaman siswa-siswi mengenai materi yang telah diajarkan.
4.Keterampilan Menjelaskan
Guru untuk dapat menyampaikan materi secara baik dan benar, maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikan. Dalam menyajikan materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskan secara lisan di dalam proses belajar mengajar (Husdarta JS dan Yudha M. Saputra, 2013: 65).
Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang di sampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran (Supriyadi, 2013: 141).
Contoh: Guru harus menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa-siswi sehingga guru dapat menjelaskan materi yang akan dibahas.
5.Keterampilan Memvariasikan Metode
Keterampilan Memvariasikan Metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu: (a) variasi dalam gaya belajar; (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pelajaran; dan (c) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Apabila ketika komponen ini dikombinasikan dalam pemakaiannya, maka perhatian siswa diharapkan dapat lebih bertambah (Husdarta JS dan Yudha M. Saputra, 2013: 69)
Contoh: Guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, kemudian mengadakan proses belajar mengajar diluar kelas dengan mengaitkan pelajaran dengan lingkungan luar seperti mengamati tumbuhan-tumbuhan disekitar sekolah, selanjutnya belajar sambil bermain.
6.Keterampilan Memberi Penguatan
BalasHapusPemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru terhadap perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perilaku siswa. Respon positif bertujuan agar tingkah laku yang sudah baik frekuensinya berulang atau bertambah. Sedangkan respon negatif bertujuan agar tingkah laku yang kurang baik frekuensinya berkurang atau hilang. Pemberian respon seperti itu dalam proses belajar mengajar disebut “pemberian penguatan" (Husdarta JS dan Yudha M. Saputra, 2013: 81-82)
Contoh: Guru Memberikan motivasi mengenai pentingnya belajar kepada siswa-siswi dan memberikan hadiah kepada siswa-siswi yang berprestasi sehingga siswa-siswi termotivasi untuk terus belajar serta memberikan hukuman bagi siswa-siswi yang tidak mengerjakan tugas agar mereka tidak mengulang kesalahannya dan belajar bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
7.Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil
Dalam keterampilan ini guru harus mampu membimbing siswa dalam diskusi kelompok kecil. Dalam pembagian kelompok diskusi kecil ini seorang guru harus memahami beberapa karakteristik kelompok agar kegiatan proses belajar mengajar jadi lebih bermanfaat baik sebagai anggota individu maupun sebagai anggota kelompok ( Husdarta JS dan Yudha M. Saputra, 2013: 70).
Contoh: Guru mengadakan diskusi kelompok kecil didalam kelas dengan memberikan suatu soal atau permasalahan yang akan siswa-siswi diskusikan sehingga siswa-siswi belajar untuk mengeluarkan pendapat mereka dan guru mengawasi kegiatan diskusi tersebut.
8.Keterampilan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting baik secara verbal atau peragaan. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan, siswa diminta untuk menjawab dan memperagakan kembali materi yang sudah diterimanya. Guru dan siswa dapat mengkaji hal-hal yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pengajaran itu (Husdarta JS dan Yudha M. Saputra, 2013: 64-65) dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
Contoh: Sebelum menutup pelajaran, guru menyampaikan kembali point-point penting mengenai materi yang telah dibahas, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa-siswi mengenai materi yang telah dibahas. Setelah itu guru menutup pelajaran dengan mengucapkan “Ibu/Bapak akhiri pertemuan hari ini, mohon maaf apabila Ibu/Bapak ada salah kata. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, siswa-siswi menjawab Walaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh. Selamat siang, siswa-siswi pun menjawab Selamat siang Bu/Pak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Husdarta, JS., dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan jasmani dan Kesehatan. Bandung:Alfabeta.
2. Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana.
3. Supriyadi. 2013. Strategi belajar & Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNur Adelina
BalasHapus1640605054
Lokal B 2016
1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran merupakan kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana 'siap mental' dan 'menimbulkan perhatian' siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari.
Contohnya, guru memberi acuan atau struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indicator hasil belajar, serta pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu. (Supriyadi, M.Pd. 2013:122-123)
Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran meyeluruh tentang apa yang telah di pelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.
Contohnya seperti merangkum atau meringkas inti pelajaran yang dapat dilakukan oleh guru, guru bersama siswa, atau guru menyuruh siswa (disempurnakan oleh guru). (Supriyadi, M.Pd. 2013:136-139)
2. Keterampilan dasar menjelaskan
Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pembelajaran yang disampaikan secara sistematis da terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran.
Contohnya seperti menyampaikan informasi yaitu menyampaikan fakta dan memberikan intruksi, menerangkan yang isinya bersifat pengertian atau istilah, menjelaskan yang isinya menunjukan “hubungan” antar dua hal atau lebih. (Supriyadi, M.Pd. 2013:141-143)
3. Keterampilan dasar memberi variasi
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
Contohnya, guru dapat menyediakan berbagai alat peraga yang dapat diamati siswa seperti, gambar, video dan lainnya. (Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013:69-72)
4. Keterampilan dasar memberikan penguatan
Keterampilan penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau respons yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Contohnya, ketika diajukan sebuah pertanyaan kemudian siswa menjawab dengan tepat, maka guru memuji siswa tersebut dengan mengatakan: “Bagus” dan lainnya. Demikian juga ketika jawaban siswa kurang tepat, guru berkata: “Hampir tepat…” dan lain sebagainya. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:37)
Nur Adelina
BalasHapus1640605053
Lokal B 2016
5. Keterampilan dasar bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalalu melibatkan atau menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan dari orang lain.
Contohnya: Dalam proses belajar mengajar, kadang-kadang guru harus mengajukan sesuatu pertanyaan yang mengakibatkan siswa memperhatiakn dengan saksama bagian tertentu (biasanya pokok inti pelajaan) dari sesuatu bahan pelajaran yang rumit. Dari segi lain, apabila murid tidak dapat menjawab pertanyaan atau salah menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang menuntun proses berpikir dari murid dan akhirnya dapat menemukan jawaban dari pertanyaan pertama tadi. (Supriyadi, M.Pd. 2013:158-161)
6. Keterampilan dasar mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya mana kala terjadi hal-hal ydang dapa mengganggu suasana pembelajaran.
Contohnya, guru mampu mencipatakn iklim belajar mengajar yang kondusif (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:44)
7. Keterampilan dasar membimbing belajar diskusi kelompok
Kesatuan yang terdiri atas para siswa dalam sebuah kelas disebut kelompok. Karakter kesatuan siswa dapat memengaruhi jalannya PMB dan hasil beajar siswa itu, ialah 1) jumlah anggota kelompok; 2)struktur kelompok; 3) sikap kelompok; 4)kekompakan anggota kelompok dan 5) kepemimpinan kelompok. Pembentukan kelompok seperti kelompok diskusi dan kelompok belajar yang kompak dan harmonis juga berpengaruh terhadap hasil PMB khususnya dalam hal penyelesaian tugas-tugas bersama. (Supriyadi, M.Pd. 2013:70-71)
Contohnya, guru membentuk kelompok diskusi dan diberi suatu masalah. Kemudian siswa diminta untuk berdiskusi dan berpendapat. Dan guru mengawasi dan membimbingkegiatan diskusi tersebut.
8. Keterampilan dasar membimbing belajar aktif (active learning)
Guru harus merancang kegiatan pembelajaran yg memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar yg aktif baik fisik atau mental. Mengaktifkan kegiatan belajar siswa berarti menuntut kreativitas dan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. (Supriyadi, M.Pd. 2013:174)
Contohnya guru dapat membentuk kelompok diskusi dan memberikan suatu masalah. Kemudia mereka diminta untuk memecahkan masalah tersebut dengan kerja sama, lalu salah satu perwakilan dari kelompok membacakan hasil diskusi.
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta, Js dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar dan Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu
1640605054
HapusNama : Nurjanah Isyari
BalasHapusNPM : 1640605026
LOKAL A
8 Keterampilan yang harus dimiliki guru :
1. Keterampilan Bertanya
Pada kegiatan belajar, guru harus menguasai keterampilan bertanya agar dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan. Keterampilan bertanya dapat mengembangkan kebebasan mengeluarkan pendapat berupa pertanyaan atau jawaban, juga dapat mengemukakan suatu ide atau teori maupun praktik yang sesuai dengan fakta dan penalaran. (Novan Ardy Wiyani, M.Pd.I. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. 2013. Halaman 33-35)
Contoh: guru dapat bertanya dalam bentuk menggali atau membimbing peserta didik dalam menjawab. Misalnya, guru dapat bertanya “Apa yang terjadi jika kita membuang sampah di selokan?” dari pertanyaan tersebut peserta didik dapat mengungkapkan pendapatnya. Setelah itu guru dapat bertanya lagi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya.
2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan merupakan bentuk respon guru dengan menggunakan ucapan maupun isyarat terhadap perilaku yang ditunjukkan oleh peserta didik. Ada dua jenis penguatan, yaitu penguatan verbal dan nonverbal. Penguatan verbal berbentuk ucapan baik dalam bentuk kata-kata maupun kalimat. Sedangkan penguatan nonverbal berbentuk gerakan-gerakan fisik guru (gestural). (Novan Ardy Wiyani, M.Pd.I. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. 2013. Halaman 33-35)
Contoh: guru dapat meminta peserta didiknya untuk menggambar pemandangan. Saat melihat gambaran dari peserta didiknya guru dapat berdiri sambil menyentuh bahunya kemudian tersenyum (penguatan nonverbal) lalu mengatakan “wah, gambaran kamu bagus sekali” (penguatan verbal).
3. Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi. (Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. 2011. Halaman 78-80)
Contoh: guru dapat menggunakan variasi belajar mengadakan kontak pandang dan gerak. Agar dapat berinteraksi dengan baik saat dikelas, pandangan guru dapat menjelajah ke seluruh kelas dan melihat ke mata peserta didik. Jadi, ketika ada peserta didik yang kurang memperhatikan saat guru menjelaskan kita dapat langsung menunjuknya lalu bertanya tentang apa yang dibahas oleh guru. Dengan begitu guru dapat memperoleh perhatian lagi dari peserta didik.
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran, yaitu penyampaian informasi secara lisan tentang benda, keadaan dan fakta yang menunjukkan adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya, misalnya ada hubungan sebab-akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. (Novan Ardy Wiyani, M.Pd.I. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. 2013. Halaman 40. Dan Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. 2011. Halaman 80-83.)
Contoh: guru dapat menjelaskan garis besar dari materi yang akan dibahas. Bahasa yang digunakan harus bisa dimengerti oleh peserta didik. Misalnya, materi tentang bangun datar. Guru dapat menjelaskan terlebih dahulu apa itu bangun datar. Guru dapat membuat beberapa media bangun datar untuk mengenalkan seperti apa bangun datar tersebut. Setelah mengenalkan bentuk-bentuk dari bangun datar, guru dapat meminta peserta didik untuk menyebutkan benda-benda yang ada di dalam kelas yang memiliki bentuk yang sama dengan bangun datar tersebut. Guru juga bisa membuat permainan yang berkaitan dengan materi belajar untuk menciptakan kelas yang menyenangkan dan dapat membangkitkan motivasi belajar mereka.
5. Kemampuan Membuka dan Menutup Pelajaran
BalasHapusMembuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pelajaran. (Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. 2011. Halaman 83-89)
Contoh: guru dapat membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. Setelah berdoa, guru dapat bertanya “Siapa yang tadi pagi gosok gigi?”, atau bisa juga bertanya “Anak-anak, berapa kali kalian gosok gigi dalam sehari?” untuk materi tentang kesehatan gigi. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru dapat menarik kesimpulan dari materi yang telah dibahas. Mengucapkan salam dan berdoa berdoa bersama.
6. Kemampuan Mengelola Kelas.
Mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses belajar-mengajar. (Novan Ardy Wiyani, M.Pd.I. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. 2013. Halaman 43. Dan Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. 2011. Halaman 91-92.)
Contoh: Guru dapat menunjukkan sikap tanggap dengan cara memandang secara seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan memberi reaksi terhadap gangguan kelas. Lalu menemukan gangguan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.
7. Kemampuan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teatur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. (Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. 2011. Halaman 89-91)
Contoh: Guru dapat membimbing siswa untuk membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang setiap kelompoknya. Lalu memberikan sebuah permasalahan mengenai bencana alam yang terjadi akibat ulah manusia (misalnya, banjir, kebakaran, tanah longsor). Kemudian meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya pada setiap kelompok mengenai penyebab bencana alam tersebut. Agar setiap siswa dapat berpartisipasi dalam mengemukakan pendapatnya.
8. Kemampuan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. (Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. 2011. Halaman 92)
Contoh: guru dapat membimbing dan memudahkan belajar, yang mencakup penguatan, proses awal, supervisi, dan interaksi pembelajaran, atau pemberian tugas yang jelas, menantang, dan menarik. Misalnya, dalam pelajaran IPS kelas 6 guru meminta siswa untuk menggambar peta Kota Tarakan.
Daftar Pustaka :
Wiyani, Novan A. 2013. Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Halaman 33-43. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Halaman 69-92. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
NAMA : ULFAH SILVIANA SARI
BalasHapusNPM : 1640605080
LOKAL A
8 keterampilan yang harus dimiliki guru
1. Keterampilan Membuka pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian siswa . hal ini penting dilakukan oleh guru pada setiap memulai suatu pelajaran dan keterampilan membuka pelajaran merupakan suatu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru.
Contoh: pada saat membuka pelajaran guru memberikan perhatian khusus pada siswa yang terlihat belum siap untuk belajar. Misalnya guru bisa memulai dengan mengajak siswa dengan membaca doa sebelum memulai pelajaran, mengajak siswa bernyanyi atau mendekati siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang diri siswa, misalnya pada saat berangkat sekolah apakah siswa sudah berpamitan dengan orang tua atau bentuk-bentuk perhatian lainnya. Hal ini bertujuan membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran dan agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien.
( “Belajar dan Pembelajaran “ karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal:62-63)
2. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, karena dengan melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bermakna. Bermakna dalam arti penting.
Contoh : guru memberikan pertanya kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari dan siswa diminta tenang sebentar agar siswa dapat berpikir mencari jawaban, dan memahami pentanyaan tersebut.
(“Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd. dan Dr. Yudha M Saputra, M.Ed.Hal: 74)
3. Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan yang sangat penting bagi guru karena sebagian besar penjelasan pembelajaran yang diberi guru mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa. Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa.
Contoh : pemberian tekanan, pemberian tekanan adalah suatu yang dilakukan pada bagian-bagian yang penting dengan cara penekanan suara atau mengemukakan tujuan.
Misalkan, memberikan tekanan pada suara guru ketika memberikan kalimat-kalimat yang dianggap penting.
( “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal: 65-69)
4. Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan memberi penguatan merupakan suatu tanggapan yang positif dalam arti bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan perbuatan baik yang siswa lakukan dalam kegiatan belajarnya sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah dicapainya.
Misalnya, guru memberi pujian atau penghargaan kepada siswa yang berprestasi agar siswa tersebut merasa bangga mendapat prestasi karena dianggap mempunyai kemampuan.
(“Belajar dan Pembelajaran” Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal:81-87)
5. Keterampilan mengadakan variasi
BalasHapusKeterampilan mengadakan variasi merupakan keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa dan kejenuhan siswa dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru.
Contoh : guru dapat menggunakan variasi suara , dalam arti guru dapat melakukan perubahan suara dari tinggi menjadi rendah dan cepat menjadi lambat atau memberikan tekanan pada kata-kat tertentu.
(“Belajar dan Pembelajaran” Karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal: 70-73)
6. Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru menciptakan kondisi kelas untuk mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan siswa dapat belajar.
Contoh: guru pada saat di dalam ruangan mengajar, guru yang akan mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepda siswa.
(“ Strategi Belajar & Mengajar “ karya Supriyadi,M.Pd. Hal: 130-131)
7. Keterampilan demonstrasi
Keterampilan demonstrasi merupakan suatu yang memperlihatkan proses terjadinya peristiwa sesuai materi ajar, dan suatu kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran dikelas.
Misalnya, siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
(“Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. Suyono. M.Pd. dan Drs. Hariyanto. M.S. Hal:220)
8. Keterampilan menutup pelajaran
Keterampilan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri suatu pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Yang dilakukan Guru dalam menutup pelajaran bisa dengan menanyakan kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan telah dimengerti siswa.
(“Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal:62-64)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Mutma Innah
BalasHapusNpm : 16.40605.029
Lokal : A 2016
8 Kompetensi yang Harus di Miliki Oleh Seorang Guru :
1.Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran yaitu, keterampilan yang digunakan oleh seorang guru pada saat pertama kali melakukan kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyiapkan mental siswa. Pada saat membuka pelajaran seorang guru itu harus sebisa mungkin menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat terpusat dengan apa yang akan mereka pelajari. Sedangkan Keterampilan Menutup Pelajaran, yaitu keterampilan mengakhiri kegiatan belajar mengajar. Dalam penutupan pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran yang sudah berlangsung dan sejauh mana pencapian peserta didik.
Contoh : Dalam Pembukaan Pelajaran, hal yang dapat guru lakukan yaitu, mengucapkan salam, berdoa sebelum belajar, kemudian menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Sebelum masuk kepada inti pembelajaran guru sebaiknya melakukan pendahuluan sehingga siswa dapat tertarik untuk mengetahui pembelajaran selanjutnya. Sedangkan pada Penutupan Pelajaran, guru dapat menanyakan kembali kepada siswa apakah siswa paham mengenai materi yang telah diajarakan dan guru dapat meminta siswa untuk bertanya jika ada penjelasan yang belum dipahami sehingga guru dapat mengetahui sampai dimana pemahaman siswa terhadapt materi yang diajarkan. Guru juga sebaiknya menyimpulkan materi pelajaran yang sudah belangsung.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ( Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd, dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013 : 62-65 )
2.Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan Menjelaskan, yaitu keterampilan menyajikan bahan ajaran secara lisan, baik dan benar. Materi penjelasan harus dikuasi oleh guru, penjelasan pun harus sesuai tujuan pembelajaran dan tidak membahas yang diluar materi pembelajaran. Seorang guru sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa sehingga siswa dapat mudah menerima dan contoh-contoh yang diberikan guru sebaiknya contoh yang kongkrit dan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh : Seorang guru menjelaskan mengenai materi Interaksi maka guru tersebut harus memahami apa itu interaksi, contoh-contoh interaksi, dan apakah kegunaan dari interaksi. Agar siswa lebih mudah memahaminya, seorang guru memberikan contoh yang nyata seperti didalam kelas ini kita telah melakukan interaksi, baik terhadap siswa dan siswa dan siswa terhadap guru.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ( Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd, dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013 : 65-69 )
3.Keterampilan Memvariasi Metode
Keterampilan Memvariasi Metode, yaitu kemampuan yang dimana yang harus dimiliki seorang guru dalam mengajar sehingga siswanya tidak merasa bosan dalam belajar. Ada 3 aspek dalam memvariasikan metode (a) Variasi dalam gaya mengajar; (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran; dan (c) variasi dalam interaksi antar guru dan siswa.
Contohnya : (a) Variasi dalam gaya mengajar, Dalam kegiatan belajar mengajar biasanya seorang guru menggunakan gaya mengajar ceramah, gaya mengajar ini dapat membuat siswa menjadi mengantuk dan bosan sehingga guru bisa menambahkan gaya mengajar diskusi. (b) Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, Misalnya dalam Mata Pelajaran Matematika, guru dapat menggunakan media dan bahan-bahan pengajaran baik dalam bentuk gambar atau alat peraga bahkan contoh-contoh nyata yang terdapat didalam ruangan kelas. (c) Variasi dalam interaksi antar guru dan siswa, kesalahan yang sering terjadi yaitu pola interaksi yang terjadi hanya satu arah yaitu guru ke siswa sedangkan dalam pola pembelajaran siswa itu seharusnya berinteraksi antar lingkungannya. Jadi sebaiknya dalam KBM pola interaksi yang sebaiknya digunakan yaitu siswa-guru-siswa.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ( Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd, dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013 : 69-73 )
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Mutma Innah
BalasHapusNpm : 16.40605.029
Lokal : A 2016
4.Keterampilan Bertanya
Keterampilan Bertanya, yaitu keterampilan yang perlu dimiliki oleh setiap guru karena dengan bertanya guru akan membantu siswa belajar untuk meningkatkan kemampuan siswa. Setelah menyampaikan materi, guru dapat bertanya mengenai materi yang sudah dijelaskan. Pertanyaan guru bisa saja diberikan kepada semua siswa yang ada dikelas atau bertanya langsung kepada salah satu siswa.
Contoh : Seorang guru menjelaskan materi mengenai Interaksi, kemudian guru bertanya kepada siswa-siswa yang ada dikelas, sudah paham anak-anak? Jika siswa menjawab sudah paham, sebaiknya guru menunjuk salah satu siswa dan menanyakan, apa yang kamu ketahui mengenai interaksi?
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ( Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd, dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013 : 74-81 )
5.Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan Penguatan, yaitu keterampilan yang bertujuan untuk memberi umpan balik atas perbuatannya baik perbuatan positif atau negatif. Jika itu perbuatan positif penguatannya dapat dilakukan dengan memberi pujian, penghargaan, sentuhan, ekspersi wajah maupun gesture tubuh. Jika perbuatan yang dilakukan itu perbuatan negatif penguatnnya dapat dilakukan dengan memberi hukuman yang tidak melakukan kekerasan, ekspresi wajah maupun gesture tubuh.
Penguatan diberikan mempunyai niat yang sama, yaitu untuk merubah sikap siswa. Jika sikap siswa itu positif maka dapat bertambah positif lagi dan jika siswa itu bersikap negatif diharpakan sifatnya dapat berubah dan tidak negatif lagi.
Contohnya : Pada saat diruangan kelas, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa itu dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, guru dapat memberikan penguatan dalam bentuk penghargaan seperti memberikan point, memberikan hadiah seperti meberikan pensil, atau memberikan tepukan tangan secara serentak dengan siswa yang lainnya. Jika didalam ruangan ada siswa yang ribut atau ngobrol dengan temannya pada saat guru sedang menyampaikan materi guru dapat memberikan penguatan seperti ekspresi wajah yang marah dalam artian menyuruh siswa itu untuk tidak ribut atau dengan menegurnya.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ( Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd, dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013 : 81-87 )
6.Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan Mengelola Kelas yaitu, kemampuan seorang guru untuk mewujudkan dan mempertahankan suasana kegiatan belajar mengajar yang optimal.
Contohnya : Seorang guru pada saat mengajar sebaiknya dapat menatap siswanya secara keseluruhan maupun satu persatu, kebiasaan guru yang suka mengajar dan melihat kebawah atau keatas harus dihilangkan karena guru tersebut belum bisa mengelola kelas dengan baik.
Strategi Belajar dan Mengajar ( Supriyadi, M.Pd. 2013 : 130-131 )
Nama : Mutma Innah
BalasHapusNpm : 16.40605.029
Lokal : A 2016
7.Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan yaitu, keterampilan yang dapat dilakukan untuk dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar yang dibutuhkan oleh siswa baik secara kelompok maupun perseorangan.
Contoh : Seorang guru membetuk kelompok yang dimana terdapat 26 siswa kelas IV-A, kemudian guru membaginya menjadi 6 kelompok masing-masing 4 orang. Sedangkan 2 orang siswa sisanya diminta untuk bekerja sendiri karena mereka mempunyai kelebihan yang dibandikan teman-teman lainnya. Jika 2 orang tersebut sudah selesai mereka dapat membantu teman-temannya yang lain atau kelompok-kelompok kecil tersebut. Dengan adanya kelompok kecil ini memungkinkan guru untuk memberikan perhatian terhadap siswa sehingga menimbulkan hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Strategi Belajar dan Mengajar ( Supriyadi, M.Pd 2013 : 70 )
8.Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil yaitu, salah satu gaya mengajar yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam diskusi kelompok ini mengajar siswa untuk memecahkan suatu masalah yang ada dan dapat mebantu siswa untuk bertukar pikiran.
Contohnya : Seorang guru memberikan arahan kepada siswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil kemudian guru memberikan suatu masalah untuk diselesaikan secara bersama dalam suatu kelompok.
Startegi Belajar dan Mengajar ( Supriyadi, M.Pd 2013 : 81 )
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
BalasHapus1. Keterampilan bertanya. mensyaratkan guru yang harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan bertanya lanjut
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contohnya : guru bertanya kepada siswa bagaimana cara melakukan pembagian yang menghasilkan bilangan dua
2. Keterampilan memberi penguatan. seorang guru perlu menguasai keterampilan memberi penguatan karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatian
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contohnya : gurunya memberikan pertanyaan kepada siswa jika siswa tersebut bisa menjawab maka siswa diberikan hadiah
3. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, yang mensyaratkan guru agar mengadakan pendekatan secara pribadi, mengorganisasikan, membimbing dan memudahkan belajar, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contonya : guru membentuk sebuah kelompok dan memberikan permainan kepada siswa kemudian kelompok yang berhasil mendapatkan point tertinggi atau terbanyak akan mendapatkan hadiah
4. Keterampilan menjelaskan yang mensyaratkan guru untuk merefleksi segala informasi sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contonya : ketika guru menjelaskan tentang pertumbuhan kecambah guru bisa membawa alat peraga biji kecambah asli untuk dijelaskan kepada siswanya
5. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. hal terpenting dalam proses ini adalah guru harus teliti dalam keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contonya : siswa dalam setiap kelompok kecil dapat bertukar informasi atau melakukan keputusan bersama dengan demikian diskusi kelompok meningkatkan kreativitas siswa serta membina kemampuan berkomunikasi
6. Keterampilan menutup pelajaran. Sebelum menutup pelajaran seorang guru menanyakan kembali tentang pelajaran yang telah di jelaskan
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contonya : menujuk seorang siswa untuk di beri pertanyaan tentang pelajaran yang sudah dijelaskan.
7. Keterampilan membuka pelajaran. ketika masuk kelas seorang guru memberikan salam kepada siswa lalu siswa tersebut menjawab salamnya
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contohnya : memberi salam dan menanyakan kabar siswa.
8. Keterampilan mengelola kelas. : guru harus bisa menguasai kelas dia tidak harus duduk berdiam didalam kelas tetapi dia harus bisa memantau atau mengontrol jadi siswanya tidak fokus dengan dunianya sendiri didalam kelas.
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contonya. Guru berjalan mengelilingi ruangan kelas.
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Nama : Sehah
BalasHapusNpm : 1640605017
Lokal : A 2016
1. Keterampilan memberi penguatan seorang guru perlu menguasai keterampilan memberi penguatan karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatian
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contohnya: ketika menjelaskan materi matematika pembagian guru bertanya apakah ada yang bisa mengerjakan soal dipapan tulis.
2. Keterampilan Mengelola Kelas yaitu, kemampuan seorang guru untuk mewujudkan dan mempertahankan suasana kegiatan belajar mengajar yang optimal. ( Supriyadi, M.Pd. 2013 : 130-131 )
Contohnya :guru menjadi pusat siswa guru tidak hanya duduk diam dikelas tetapi memerhatikan muridnya sambil berjalan melihat dan memerhatikan siswanya apakah ada yang tidur, mengobrol dengan temannya, tidak memerhatikan gurunya menjelaskan, maka dari itu guru harus lebih memerhatikan siswanya ketika berdiri.
3. Keterampilan membuka pelajaran. ketika masuk kelas seorang guru memberikan salam kepada siswa lalu siswa tersebut menjawab salamnya
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contohnya : keika guru masuk kelas guru memberi salam pada siswa kemudian mengawalinya dengan berdoa dan menanyakan materi yang sudah dipelajari kemarin dan menanyakan apakah sdh mengerjakan PR.
4. Keterampilan memvariasikan metode melalui proses belajar mengajar yaitu variasi gaya mengajar, menggunakan media dan bahan ajar dan interaksi antara guru dan siswa. Hal. 69-73 “Belajar dan Pembelajaran” karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
Contoh : Dalam pelajaran matematika ada pembagian,perkalian, pertambahan dan pengurangan , untuk memvaariasikannya guru bisa membawa permen, uang logam, atau membuat pizza menjadi beberapa potong, bisa juga menggunakan dengan benda konkrit seperti biji kacang hijau untuk melakukan operasi pembagian Guru memberikan pertanyaan dan guru tersebut menyuruh muridnya menghitung.
5. Keterampilan bertanya. mensyaratkan guru yang harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan bertanya lanjut
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 )
Contohnya : ketika guru memberikan pertanyaan lalu anak muridnya menjawab walaupun belum tepat jawabannya jangan dikatakan salah dan jangan dimarahi itu membuat mental anak turun, kita sebagai guru harus memotivasi murid itu semangat belajar.
6. Mengaktifkan belajar siswa adalah salah satu cara guru melihat kreativitas dari siswanya serta membuat siswa berfikir lebih kritis.
Contoh : Dalam pelajaran bahasa Indonesia guru membagi beberapa kelompok agar anak dapat mendiskusikan perlajaran tersebut kepada teman-temannya agar siswa itu lebih aktif.
Hal. 173-185 “Strategi Belajar dan Mengajar” karya Supriyadi,M.Pd.
7. Keterampilan menjelaskan yang mensyaratkan guru untuk merefleksi segala informasi sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contohnya: ketika guru menjelaskan materi matematika mengenai tentang kehidupan sehari-hari dari kapan waktunya belajar , beristirahat, bermain dan kapan waktunya tidur
Siswa turun sekolah pukul 07 pagi, , pulang sekolahh pukul 12 siang waktu makan siang jam 1, waktunya istirahat jam 2, waktu bermain jam 4, malam isitrahat jam 9. Maka dari situlah murid akan faham mengenai waktunya
8. Keterampilan menutup pelajaran. Sebelum menutup pelajaran seorang guru menanyakan kembali tentang pelajaran yang telah di jelaskan
( ABDUL MAJID, M. Pd. 2013 : 233-234 ).
Contohnya: jadi sebelum menutup pelajaran guru harus memberi ringkasan dari materi yang diajarkan, atau guru mengakhiri pelajaran dengan cara bermain guru memberikan pertanyaan dari materi yang diajarkan yang bisa menjawab maka siswa bisa pulang atau sebelum pulang mengajak siswanya bernyanyi.
Nama : Herpandi
BalasHapusNPM : 1640605079
Jurusan : PGSD (Lokal B)
1. Keterampilan membuka kelas
Keterampilan membuka pelajaran merupakan kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana 'siap mental' dan 'menimbulkan perhatian' siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari.
Contohnya: seorang guru memberikan pengenalan tentang struktur pelajaran seperti kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu. (Supriyadi, M.Pd. 2013:122-123)
2. Keterampilan dasar menjelaskan
Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pembelajaran yang disampaikan secara sistematis da terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran.
Contohnya: guru memberi atau menyampaikan informasi yang berdasarkan fakta, menerangkan, serta menjelaskan tengtang sebuah materi pembelajaran sehingga siswanya memperoleh pengertian, (Supriyadi, M.Pd. 2013:141-143)
3. Keterampilan mengelolah kelas
Guru harus mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas karena guru menjadi pusat perhatian siswa dalam proses pembelajaran
Contoh: kegiatan yang terencana yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang baik, serta menciptakan suasana hubungan yang baik antar guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa. (Supriyadi, M.Pd 2013:73)
4. Keterampilan dasar bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalalu melibatkan atau menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan dari orang lain.
Contohnya: Seorang guru harus mampu memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa-siswanya untuk menciptakan kehidupan interaksi antara pelajar dan belajar, sehingga membantu tumbuh perhatian siswa dalam pelajaran serta mengembangkan kemampuannya untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan dan pengetahuan siswa (Supriyadi, M.Pd. 2013:158-161)
5. Keterampilan dasar memberikan penguatan
BalasHapusKeterampilan penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau respons yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Contohnya: guru dapat memberikan pujian kepada siswanya ketika ia mampu menjawab pertanyaan dengan tepat yang diberikan guru.(Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:37)
6. Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi.
Contoh: guru menggunakan variasi belajar mengadakan gerakan atau gaya dalam belajar. Sehingga dapat berinteraksi dengan baik dengan siswanya, juga dapat menggunakan media pembelajaran agar dalam pelajaran siswa tidal merasa bosan(Dr. E. Mulyasa, M.Pd 2011:78-80)
7. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Contohnya: Guru bisa membentuk kelompok untuk diskusi saling tanya jawab antar kelompok yang dibentuk tersebut. (Supriyadi, M.Pd 2013:173-185)
8. Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran meyeluruh tentang apa yang telah di pelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.
Contohnya: seperti guru melakukan evaluasi kembali yang telah dipelajari serta memberikan kesimpulan kepada siswa untuk penyelesaian masalah(Supriyadi, M.Pd. 2013:136-139)
5. Keterampilan dasar memberikan penguatan
Keterampilan penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau respons yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Contohnya: guru dapat memberikan pujian kepada siswanya ketika ia mampu menjawab pertanyaan dengan tepat yang diberikan guru.(Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:37)
6. Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi.
Contoh: guru menggunakan variasi belajar mengadakan gerakan atau gaya dalam belajar. Sehingga dapat berinteraksi dengan baik dengan siswanya, juga dapat menggunakan media pembelajaran agar dalam pelajaran siswa tidal merasa bosan(Dr. E. Mulyasa, M.Pd 2011:78-80)
7. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Contohnya: Guru bisa membentuk kelompok untuk diskusi saling tanya jawab antar kelompok yang dibentuk tersebut. (Supriyadi, M.Pd 2013:173-185)
8. Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran meyeluruh tentang apa yang telah di pelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.
Contohnya: seperti guru melakukan evaluasi kembali yang telah dipelajari serta memberikan kesimpulan kepada siswa untuk penyelesaian masalah(Supriyadi, M.Pd. 2013:136-139)
Filza azzahra
BalasHapus1640605013
PGSD lokal A
1. Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru pada awal pelajaran dalam memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikuti hal-hal yang akan di pelajari.
Contoh : Guru mengucapkan salam kemudian siswa menjawab salam dari guru. Guru menarik perhatian siswa dengan mengajak siswa berkomunikasi seperti menanyakan kabar siswa, mengabsen dan apabila ada yang tidak hadir di tanyakan mengapa? Untuk siswa kelas rendah guru bisa membuka pelajaran dengan mengajak siswa menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi yang ingin di bahas, untuk siswa kelas tinggi guru memberikan pengantar tentang pelajaran yang akan di bahas dan manfaat mempelajari materi tersebut.
(Hal. 232-233 Strategi belajar-mengajar di kelas karya Nur hamiyah, S.Pd & Mo. Jauhar,S.Pd)
2. Keterampilan Menguasai Kelas
Dalam keterampilan menguasai kelas, guru akan menjadi pusat perhatian dari siswanya dalam proses pembelajaran.
Contoh : Pada saat guru berada di dalam kelas, guru tidak hanya duduk diam menjelaskan tetapi guru juga berdiri atau berjalan menguasai kelas dan melakukan kontak pandang yang menyeluruh yang bisa menimbulkan perasaan anak bahwa dirinya merasa diawasi guru sehingga mengurangi peluang anak yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan materi.
(Hal. 130-131 Strategi belajar dan mengajar karya Supriyadi,M.Pd)
3. Keterampilan Bertanya
Dalam hal ini guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa-apa yang baru dipelajari siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar atau memperoleh hikmah pembelajaran.
Contoh : Guru bertanya kepada siswa (apakah ada yang ingin ditanyakan tentang materi yang tadi kita pelajari?), jika tidak ada siswa yang bertanya maka guru memberikan pertanyaan kepada siswa (bagaimana pendapat siska tentang pemanasan global?)
(Hal. 213 Belajar dan Pembelajaran prof.dr suyono, M.Pd dan drs. Hariyanto, M.S)
4. Keterampilan menjelaskan
Dalam keterampilan menjelaskan guru harus menyampaikan materi yang akan disajikannya secara baik dan benar. Dalam menyajikan materi teori maupun praktik guru harus menjelaskan secara lisan didalam proses belajar mengajar.
Contoh : untuk siswa sekola dasar guru bisa menjelaskan dengan bahasa yg sederhana agar siswa kelas sekolah dasar mudah mengerti materi yang diajarkan. Guru juga bisa menampilkan materi dalam bentuk power point ataupun vidio agar menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
(Hal. 65-66 Belajar dan Pembelajaran karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M Saputra, M.Pd)
BalasHapus5. Keterampilan Mengaktifkan belajar siswa
Mengaktifkan belajar siswa adalah salah satu kegiatan yang berfungsi untuk mengolah cara berpikir siswa. Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Contoh : Guru menggunakan metode puzzle dan melibatkan siswa secara aktif agar kegiatan belajar mengajar lebih menarik perhatian siswa.
(Hal. 173, Strategi belajar dan mengajar karya Supriyadi, M.Pd)
6. Keterampilan Memvariasikan Metode
Keterampilan mengelolah kelas ini melalui proses belajar mengajar yaitu variasi gaya mengajar, menggunakan media dan bahan ajar serta interaksi antara guru dan siswa.
Contoh : Guru menggunakan media powerpoint atau animasi agar siswa tidak mudah bosan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan)
(Hal 69-73, Belajar dan Pembelajaran karya Prod. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed)
7. Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian hadiah sebagai respon positif dan hukuman sebagai respon negative di sekolah kepada siswa merupakan perlakuan dengan tujuan untuk merubah perilaku siswa.
Contoh: Guru memberikan hadiah dan pujian ketika siswa benar dalam menjawab soal sebagai apresiasi terhadap siswa.
(Hal 81-87, Belajar dan Pembelajaran karya Prod. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed)
8. Keterampilan Menutup Pelajaran
Keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti pelajran pada akhir setiap penggal kegiatan.
Contoh : Guru menginstruksikan siswa untuk menyimpulkan materi yang disampaikan, kemudian guru mengkoreksi dan menyimpulkan kembali semua materi.
(Hal. 232, Strategi belajar –mengajar di kelas karya Nur Hamiyah, S.Pd dan Muhammad Jauhar, S.Pd)
Nama : Rosniani
BalasHapusNpm : 1640605005
Lokal : A
Angkatan : 16
Kompetensi atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu :
1. Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran merupakan perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari.
( Husdarta dan M.Saputra Yudha. 2013:62. Belajar dan Pembelajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. )
Contoh : Guru mengatakan pada awal pelajaran bahwa hari ini akan mengajarkan permainan sepak bola. Guru memberi bola kepada siswa berikut acuan yang harus dilakukan siswa
1. Keterampilan menutup pelajaran
Keterampilan menutup pelajaran artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
( Husdarta dan M.Saputra Yudha. 2013:62. Belajar dan Pembelajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. )
Contoh : Guru memberikan penilaian dalam proses belajar mengajar yang sudah berlangsung
2. Keterampilan menjelaskan
Guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikannya. Dalam menyajikan materi teori maupun materi praktek, guru harus menjelaskan secara lisan di dalam belajar mengajar.
( Husdarta dan M.Saputra Yudha. 2013:65-66. Belajar dan Pembelajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. )
Contoh : Untuk pokok bahasan bola volly pass bawah. Siswa diajarkan dari gerakan pertama berupa sikap kaki, kedua sikap tangan, dan ketiga sikap mendorong bola ke tas.
3. Keterampilan memvariasikan metode
Dalam proses belajar meliputi tiga aspek yaitu, (1) variasi dalam gaya mengajar, (2) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, (3) variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
( Husdarta dan M.Saputra Yudha. 2013:69. Belajar dan Pembelajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. )
Contoh : Guru membuka kegiatan dengan gaya mengajar komando, kemudian praktik, dan diakhiri dengan problem solving.
4. Keterampilan bertanya
Dalam keterampilan bertanya, pertanyaan yang diajukan harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru. Untuk itu guru harus memiliki keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
( Husdarta dan M.Saputra Yudha. 2013:74. Belajar dan Pembelajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. )
Contoh : Berapa ukuran panjang lapangan bola volly ?
5. Keterampilan memberi penguatan
Keterampilam pemberian penguatan oleh guru kepada siswa sangat perlu terutama untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat. Dalam mengoperasionalkan penguatan ini guru harus menentukan tujuannnya, cara penerapannya, pola yang digunakan, komponen, model penggunaannya, dan prinsip-prinsip penggunaannya.
( Husdarta dan M.Saputra Yudha. 2013:87. Belajar dan Pembelajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. )
Contoh : seperti memberikan hadiah, ataupun pujian
6. Keterampilan membimbing diskusi
Komponen membimbing diskusi kelompok adalah memusatkan perhatian murid, menjelaskan pendapat murid, menganalisis pandangan murid, meningkatkan kontribusi murid,mendistribusikan pandangan murid, dan menutup diskusi.
( Lebar, hal 223. Menjadi Guru Yang Terampil )
Contoh : pada saat pembentukan kelompok diskusi dikelas guru membenarkan setiap pendapat siswa atau setiap kelompok diskusi
7. Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku murid yang diinginkan atau menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan dengan tingkah laku yang positif.
( Ibid, hal 46. Menjadi Guru Yang Terampil )
Contoh : pada saat belajar mengajar guru dapat menggunakan gaya belajar yang positif agar pandangan siswa dapat tertuju kepada gurunya.
Nama : MECER
BalasHapusNpm : 1640605069
Jursan : PGSD ( Lokal B )
1. Keterampilan menjelaskan
Guru dapat menjelaskan materi secara baik dan benar, maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikannya, dalam menyajikannya materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskan secara lisan didalam proses belajar mengajar.
(Prof, Dr, H, Js, Husdarta, M.Pd, dan Dr, Yudha M, Saputra, M.Ed. Hal:65-66)
Contoh: Materi yang dijelaskan oleh guru berupa fakta, dan cara menjelaskan guru harus dipahami oleh siswanya,menjelaskan materi pelajaran juga harus seorag guru harus memahai materiya dan dengan mudah kita bisah memberikan contoh yang sederhana dan gampang dipahami dan dimengerti oleh seorag pelajar/sisiwa.
2. Keterampilan memvariasi metode
Keterampilan memvariasikan metode merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran agar siswanya tidak mudah bosan. Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 69-73)
Contoh : Seorang guru harus kereatif dan selalu mencari cara agar pembelajaran tidak membosankan,bisah juga menggunakan media pembelajaran dan mengguna benda-benda yang disekitar kita yag menyangkut dengan pelajaran yang kita pelajari,bisah juga mendekorasi ruangan kelas agar tidak membosankan,dengan itu peruses belajar dan mengajar akan terasa lebih nyaman.
3. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a. Keterampilan membuka pelajaran.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam memulai pelajarannya sehingga membuat siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran tersebut.
(Prof, Dr, H, Js, Husdarta, M.Pd, dan Dr, Yudha M, Saputra, M.Ed. Hal:62-65)
Contoh: Pertama seorang guru harus menyapa dan mengucapkan selamat pagi/siang kepada siswa dan menayakan kabar kepada siswa tersebut,memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pelajaran yang sebelumnya sudah dipelajari dengan itu siswa bisah mengigat materi pelajaran yang seorag guru sudah ajarkan.
b. Keterampilan menutup pelajaran.
Keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan menutup pelajaran dilakukan untuk memeriksa apakah siswa sudah menerima pelajaran dengan baik.
(Prof, Dr, H, Js, Husdarta, M.Pd, dan Dr, Yudha M, Saputra, M.Ed. Hal:62-65)
Contoh: Guru harus meninjau kembali pembelajaran yang sudah dilalui dan memberikan pertanyaan kepada seorang siswa tersebut dengan itu seorang guru bisah mengetahui sampai mana siswa memahami pelajaran tersebut.memberikan tugas dirumah/PR.
4. Keterampilan menguasai kelas
Pengelolaan kelas adalah terciptanya kondisi kelas yang nyaman untuk belajar. Berdasarkan sasaran tersebut maka komponen pengelolaan kelas secara umum ada dua yaitu:
a. Komponen yang berhubungan dengan penciptaan kondisi kelas dan
b. Pengembalian kondisi belajar. Penciptaan kondisi kelas adalah upaya untuk mengkondisikan situasi kelas agar suasana proses pembelajaran menjadi nyaman. Sedangkan pengembalian kondisi belajar adalah upaya mengembalikan situasi dan kondisi pembelajaran yang terganggu agar kondisi tersebut tidak menjadi lebih parah.
(Nurtanio AgusP. Mengelola Kelas untuk Keberhasilan Proses Belajar Mengajar Hal 92-97)
Contoh: mencari materi yang tepat dan tidak gampang membosankan dan bercerita kepada siswa agar siswa bisah duduk dengan tenang dan tidak gelisah dan begitu kondisi sudah aman kita bisah kita lanjutkan pelajaran/peroses pembelajaran.
5. Keterampilan memberi penguatan
BalasHapusPemberian penguatan dapat memberikan pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pemberian hadiah dan hukuman di sekolah merupakan respon siswa kepada guru karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu dalam upaya merubah perlakuan siswa.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 81-87)
Contoh : seorang guru selalu mengiginkan seorang muridnya berhasil dan berprestasi,jika seorang siswa yang berprestasi atau rengking,kita seorang guru harus memberikan motivasi dan mengarakan pikirannya agar selalu optimis dan selalu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa tersebut.kemudian seorang siswa yang selalu membuat kesalahan,kita bisah membuat hukuman dengan cara hukuman yang menyangkut pelajaran tersebut dengan itu siswa bisah memahami dan mengerti tentang disipilin.
6. Keterampilan membimbing kelompok kecil
Keterampilan membimbing kelompok kecil harus dimiliki oleh guru supaya mampu membimbing siswa dalam diskusi kelompok kecil.
(Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi, M.Pd Hal 70)
Contohnya : Jika diskusi kelompok terus dilakukan maka akan membantu siswa menjalin komunikasi dengan yang lain dan membuat semua siswa aktif dalam peroses pembelajaran.
7. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
(Strategi Belajar dan Mengajar Karya Supriyadi, M.Pd Hal 173-185)
Contohnya: setiap guru sudah menilai siswanya yang mana selau aktif dan yang tidak aktif,jika yang tidak aktif kita latih terus tamoil didepan dan mengerjakan tugas dipapan tlis dengan itu melatih mental siswa tersebut.Guru bisa memberikan kuis ataupun pertanyaan apabila ada yang bisa menjawab guru dapat memberikan nilai, disitu akan terjalin keaktifan antara siswa dan guru.
8. Keterampilan bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar. Pertanyaan guru juga harus jelas dan ringkas. Pertanyaan itu dapat ditunjukan untuk lingkup individu, kelompok atau kelas.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 74)
Contoh: Guru memberikan pertanyan yang menyangkut pelajaran dan memberikan poin nilai kepada siswa,dengan itu siswa tersebut akan berlomba bertanya.
Nama : Zaniah Sha Fitri
BalasHapusNpm : 1640605022
Lokal : A
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. (Suprihatiningrum, Jamil. 2013 : 75). Namun guru juga harus memiliki beberapa keterampilan yang harus ada di dalam diri guru.
1.Terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran dan menyusun satuan pelajaran.
Penyiapan bahan pembelajaran dilakukan dari proses menyusun materi pembelajaran, metode pembelajaran dan penggunaan media.(Syah, 2007:109)
Contohnya seorang guru dapat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum mengajar dimana guru dapat menyusun materi – materi apa saja yang di sampaikan setiap pertemuan.
2.Terampil membuka pembelajaran
Pada tahap membuka pembelajaran ini meruapakan hal yang sangat penting karena secara tidak langsung kita dapat memberiakan contoh yang baik dengan bagaimana bersikap dan sopan santun kepada murid.
Contohnya dengan memberikan salam dengan nada kegembiraan kepada murid seperti dengan mengucapakn assalamualaikum wr.wb dan selamat pagi setelah itu kita dapat mengajak siswa untuk membaca doa sebelum melakukan pembelajaran dan memulai mengabsen kehadiran siswa.
3.Terampil menyampaikan ilmu kepada murid
Seorang guru dapat melakukan berbagai kreativitas dalam cara penyampaian materi sehingga mudah dipahami siswa.
Contohnya seorang guru harus menyampaikan ilmu dengan bahasa yang dapat di mengerti dan dipahami oleh seorang murid, dengan berbagai kreativitas salah satu seperti dengan adanya permainan maupun diskusi.
4.Terampil dalam penguasaan kelas
Seorang guru dijadikan pemimpin di dalam kelas sehingga ruangan kelas beserta siswa dapat dikendalikan sepenuhnya oleh guru.
Contohnya guru dapat menjelaskan dengan keadaan berdiri maupun sambil berjalan di bagian belakang siswa sehingga guru dapat menarik perhatian siswa dan guru juga dapat timbal balikan pertanyaan beserta jawaban kepada siswanya.
5.Terampil menggairahkan semangat belajar murid
Menggairahkan semangat siswa dapat dilakukan dengan mendorong motivasi belajar siswa. (Suprihatiningrum, Jamil. 2013 : 49).
Contohnya dengan memberikan penjelasan materi yang unik dan kreatif di bantu dengan alat peraga sehingga siswa lebih bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran.
6.Terampil dalam memilih dan menggunakan alat peraga pendidikan
Alat peraga yaitu suatu alat yang sangat membantu dalam proses pembelajaran
Contohnya guru dapat membuat suatu alat peraaga yang menarik dan unik untuk membantu menjelaskan dan menerangkan materi pada siswa salah satu contonya yaitu dengan materi gerhana matahari dapat menggunakan alat peraga bola dan senter.
7.Terampil mengatur disiplin kelas, dan berbagai keterampilan lainnya
Penilaian pembelajaran dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan, mengukur keterampilan dan skala sikap untuk mengukur sikap
Contohnya guru yang melakukan penilaianberdasarkan dari kognitif, psikomotor dan afektif kepada siswa dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran
8.Terampil melakukan penilaian hasil belajar murid
Kedisiplin yaitu suatu perilaku yang tanggung jawab dan menaati aturan – aturan agar perelaku siswa tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma.
Contohnya seorang guru dapat memberikan contoh dengan mengajak siswa untuk menaati aturan seperti buang sampah pada tempatnya, menggunakan seragam yang lengkap, kerjakan tugas tepat waktu, dan lain-lainnya
Menggairahkan semangat siswa dapat dilakukan dengan memberikan motivasi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasinya. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru. Jakarta : PT Bumi Aksara.
NAMA : NOVI TANDI LIMBONG
BalasHapusLOKAL : A
NPM : 1640605067
8 keterampilan yang harus dimiliki guru dalam proses belajar meliputi
1. Keterampilan membuka pembelajaran
Komponen keterampilan yang harus dikuasai guru dalam membuka pelajaran yaitu :
a. Menarik perhatian dan menimbulkan motivasi
- Menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan mengubah gaya oleh guru.
Contoh sebelum pembelajaran dimulai guru dapat mengajak siswa-siswinya untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing dan juga mengajak siswanya untuk bernyanyi sebuah lagu agar dapat menambah semangat siswa untuk memulai pembelajaran.
- Variasi pola interaksi guru dengan siswanya juga dapat menarik perhatian Contoh guru dapat bertanya apa yang dilakukan siswa sebelum berangkat kesekolah dan juga tanyakan apakah siswanya berpamitan sebelum kesekolah agar dapat terjadi interaksi antara guru dan siswa.
b. Memberi acuan dan membuat kaitan
- Dalam memberikan acuan guru menetukan batas-batas tugas siswa yang harus segera dilakukan
Contoh guru dapat memberikan tugas kepada siswa dan batas pengumpulan tugasnya harus ada batasnya, agar siswa dapat belajar displin dalam pengerjaan tugas.
- Pada setiap permulaan pelajaran baru guru berkesempatan untuk membuat kaitan antara bahan pelajaran baru dengan pelajaran sebelumnya khususnya yang sudah dikenali siswa.
Contoh nya pada saat semester terdahulu siswa hanya belajar mengenai bangun datar saja namun di semester baru ini siswa akan belajar kembali mengenai bangun ruang juga, guru harus dapat menjelaskan keterkaitan antara bangun datar dan bangun ruang.
Hal 62-63 “ Belajar dan Pembelajaran “ karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.
2. Keterampilan bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap guru termasuk guru pendidikan sekolah dasar. Mengajukan pertanyaan dan melaksanakan tes atau ujian memiliki kemiripan. Dalam hal ini guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa saja yang dipelajari siswa. Ada dua jenis pertaanyann yang dapat diajukan oleh seorang guru, yaitu pertanyaan dasar dan juga pertanyaan lanjutan.
Contoh guru dapat melakukan kuis sebelum memulai pembelajaran mengenai materi yang akan dibawakan, agar guru dapat tahu mengenai pengetahuan siswa dan informasi yang siswa tahu tentang materi yang akan diajar oleh guru
Hal. 213 “belajar dan pembelajaran” karya Prof. DR. Suyono, M.Pd dan DRS. Hariyanto, M.S.
3. Keterampilan demonstrasi
Demonstrasi artinya guru menunjukan perilaku dan mencoba sesuatu dihadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siswa untuk mencobanya sendiri
Contoh guru memberikan contoh cara berpakaian yang sopan agar siswanya dapat mencontoh dapat guru menunjukan perilaku yang sopan didepan siswa baik dikelas ataupun diluar kelas juga dilingkungan luar sekolah agar siswa dapat mencontohnya Hal. 220 “belajar dan pembelajaran” karya Prof. DR. Suyono, M.Pd dan DRS. Hariyanto, M.S.
4. Keterampilan modeling
Dalam medeling guru mengajar dengan bantuan model-model. Dapat merupakan alat peraga dua dimensi dan sebagainnya
Contoh guru mengajar sebuah materi mengenai bangun ruang dalam menjelaskan guru dapat menggunakan peraga misalnya bangun ruang balok, kubus, tabung, bola dan lain-lain. Contoh lain juga yaitu dalam mata pelajaran IPS biasanya ada materi mengenai pemanasan global guru dapat menunjukan contoh bagaimana keadaan bumi akibat adanya pemanasan global tersebut
Hal. 220 “belajar dan pembelajaran” karya Prof. DR. Suyono, M.Pd dan DRS. Hariyanto, M.S.
5. Keterampilan menjelaskan
BalasHapusMenjelaskan,menerangkan, atau memberikan informasi sama dengan memberi kuliah, dengan menyampaikan wacana tentang subjek khusus yang terbuka bagi umum, biasanya didalam suatu kelas.
Contohnya guru menjelaskan menerangkan materi pembelajaran mengenai senibudaya yaitu tentang bernyanyi, guru akan menjelaskan bagaimana not-not yang benar dan juga menjelaskan cara bernyanyi yang benar. Bisa juga contoh lainnya yaitu ketika seorang guru menjelaskan mengenai materi ipa yaitu ekosistem dalam menjelaskan guru harus memperhatikan siswanya agar semua siswa dapat mengerti.
Hal. 215 “belajar dan pembelajaran” karya Prof. DR. Suyono, M.Pd dan DRS. Hariyanto, M.S.
6. Keterampilan memberikan penguatan
Guru harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Hal ini misalnya dapat dilakukan guru pada saat awal pembelajaran terkait dengan apresepsi atau pada saat menjelang akhir pembelajaran terkait dengan refleksi.
Contoh guru memberikan masukan ataupun motivasi siswanya yang malas belajar, beri dorongan padanya mengenai pentingnya sekolah itu dan juga katakana jika kita giat belajar maka akan menguntukan kita dikemudian hari.
Hal.226 “belajar dan pembelajaran” karya Prof. DR. Suyono, M.Pd dan DRS. Hariyanto, M.S
7. Keterampilan dalam membangun kolaborasi (collaborating)
Kolaborasi akan efektif jika ruang kelas ditata sedemikian rupa sehingga tidak mengambarkan klasikal. Tetapi dapat membentuk setengah lingkaran
Contoh guru dapat mengantur ruangan dengan bentuk dibagi dua kelompok kemuadian berhadap-hadappan sehingga siswa tidak merasa bosan. Jika perlu setiap bulannya ruangan ditata agar siswa semakin giat belajar.
Hal. 221.222 “belajar dan pembelajaran” karya Prof. DR. Suyono, M.Pd dan DRS. Hariyanto, M.S.
8. Keterampilan menutup pembelajaran
Komponen keterampilan yang harus guru kuasai dalam menutup pelajaran yaitu
a. Mengkaji ulang
Menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal hal yang dianggap penting
Contoh guru bertanya ulang mengenai materi yang telah dijelaskan apakah masih ada yang kurang jelas tanyakan juga apakah masih ada yang belum mengerti. Bisa juga guru dapat melakukan evaluasi yaitu dengan memberikan soal dan dikerjakan tanpa melihat buku dan situ guru dapat melihat samapi mana pemahaman yang siswa dapatkan selama proses belajar berlangsung.
b. Menilai
Dalam menutup pelajaran guru harus juga menilai proses belajar mengajar yang sudah berlangsung.
Contoh guru bisa bertanya kepada siswa bagaimana dengan cara mengajar apakah yang diajar dapat dimengerti dan guru dapat menilai dari cara mengajarnya apakah siswa dapat paham atau malah membinggungkan siswanya
Hal. 64,65 “ Belajar dan Pembelajaran “ karya Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed
Nama: Duwi Sulistiowaty
BalasHapusNpm: 1640605051
Local B
1.Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah perbuatan guru untuk menciptakan agar siswa siap secara mental dan peduli dengan apa yang akan dipelajarinya
(Prof. Dr.H.JS. Husdarta, M.pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. Hal. 65)
Contohnya sebelum memulai pelajaran guru mengucapkan salam seperti “selamat pagi, anak-anak”. setelah megucapkan salam dilanjutkan dengan berdoa, menanyakan kabar dan menanyakan lagi materi yang telah dibahas, jika itu pertemuan kedua atau seterusnya.
2.Keterampilan dalam menguasai kelas
Menguasai kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk menjadi pusat perhatian siswa.Adanya variasi gerak dari guru menarik perhatian dari siswa, tidak hanya gerak namun intonasi suara.
(Supriyadi,M.Pd. Strategi Belajar dan Mengajar. Hal.130-131)
Contohnya guru bisa berjalan untuk melihat semua muridnya. Jika perlu dalam proses belajar di selingi dengan candaan.
3.Keterampilan dalam bertanya
Pada umumnya guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya. Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. Belajar dan Pembelajaran. Hal. 74)
Contohnya guru bisa bertanya “ada yang masih ingat materi kita kemarin”, atau jika guru selesai menjelaskan biasanya ia akan menanyakan, “apakah ada yang kurang jelas atau ada yang ingin ditanyakan”
4.Keterampilan dalam menguasai materi
Guru harus mengetahui pokok permasalahan dari pembelajaran dan langkah-langkah untuk menjelaskan materi.
(Supriyadi,M.Pd. Strategi Belajar dan Mengajar. Hal.146)
Contohnya jika ada didalam buku kata-kata yang kurang dimengerti oleh murid guru bisa menjelaskan dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh murid atau kata-kata yang lebih sederhana agar murid tidak kebingungan.
5.Keterampilan dalam menjelaskan
Untuk dapat menyampaikan materi secara baik dan benar guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikannya. Guru dapat menjelaskan secara lisan dalam proses belajar mengajar.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M. Ed. Hal .66)
Contohnya saat menjelaskan guru menggunakan kata-kata yang mudah untuk di pahami, tidak berbelit-belit.
6.Keterampilan mengadakan variasi
Ada beberapa keterampilan variasi dalam proses belajar mengajar, yaitu: (a) variasi dalam gaya mengajar, (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, (c) variasi dalam interaksi guru dan siswa. Apabila ketiga komponen ini di kombinasikan dalam pemakaiannya perhatian murid diharapkan dapat lebih bertambah.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Yudha M.Saputra. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal.69).
Contohnya guru tidak mengajar dengan cara menjelaskan dengan serius tetapi juga diselingi dengan candaan. Guru juga bisa menggunakan media untuk menunjang proses belajar.
7.Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan dengan kreativitasnya sendiri.
(Supriyadi, M.pd. Strategi Belajar dan mengajar. Hal. 174)
Contohnya guru memberika tanah liat untuk dibentuk sesuai keinginan mereka. Maka di situ akan telihat kreaktifitas murid.
8.Keterampilan dalam menutup pembelajaran
Kerampilan menutup pembelajaran adalah tindakan mengakhiri kegiatan inti pelajaran dari guru.
Contohnya menanyakan kembali pelajaran atau materi yang baru saja diberikan. Dari situ guru bisa menilai apakah murid-muridnya mengerti atau tidak dengan materi itu
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Yudha M.Saputra. Belajar dan pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal.62).
Daftar pustaka
Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Indonesia Alfabeta.
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar dan Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu.
Nama: Rahayu
BalasHapusNpm: 1640605076
Local B
1.Keterampilan membuka pembelajaran
Menentukan acuan sebelum memulai materi agar siswa leluasa untuk beraktivitas tanpa keluar dari acuan yang telah guru tentukan.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 62-64).
Contoh: sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru mengucapkan salam, memimpin doa lalu menanyakan kabar dan juga menanyakan sampai dimana materi yang telah diajarkan sebelumnya.
2.Keterampilan bertanya
Pertanyaan yang guru sampaikan harus jelas dan singkat. Pada umumnya guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya. Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru
Contoh: di setiap selesai menjelaskan guru sering menanyakan apakah mater yang dijelaskan sudah dapat dimengerti.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.. Hal. 74)
3.Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
(Strategi Pembelajaran, Berorientasi standar proses pendidikan. Prof. Dr.H. Wina Sanjaya, M.Pd. Hal. 44-45)
Contoh: guru mengajak siswanya bernyanyi atau permainan kecil yang mendidik agar suasana kelas kembali kondusif.
4.Keterampilan memvariasikan metode
Variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran serta variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal 69-73)
Contoh: guru meminta bantuan kepada dua siswa yang berbeda jenis kelaminnya dan guru menunjukkan dari kedua ciri siswa tersebut.
5.Keterampilan menjelaskan
Guru dapat menyampaikan materi secara baik dan benar. Dalam menyajikan materi teori maupun praktik, guru harus dapat menjelaskannya secara lisan didalam proses belajar mengajar.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 66)
Contoh: guru membuat media belajar dan menjelaskan apa saja kegunaan dari media tersebut alat dan bahan dari media tersebut.
6.Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
Mengaktifkan belajar siswa adalah salah satu cara guru melihat kreativitas dari siswanya serta membuat siswa berfikir lebih kritis.
(Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.173-185)
Contoh: ketika guru selesai menjelaskan siswa diminta untuk memberikan kesimpulan dari apa yang didapatnya selama pelajaran berlangsung.
7.Keterampilan memberi penguatan
Pemberian hadiah merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang positif. Sedangkan pemberian hukuman merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang negatif.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 81-87)
Contoh: ketika siswa menjawab pertanyaandengan benar guru mengapresiasikan dan berkata bagus seperti “tepat sekali”. Sebalikknya jika jawaban siswa salah guru berkata “ hampir benar”, atau “ jawabanya mendekati”.
8.Keterampilan menutup
Keterampilan menutup adalah tindakan mengakhiri kegiatan inti pelajaran oleh guru.
Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 64-65)
Contoh: membuat rangkuman atau garis besar dalam persoalan materi yang telah di bahas.
Daftar pustaka
Husdarta dan Yudha M.Saputra.2013.BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung :Indonesia ALFABETA.
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar dan Mengajar.Yogyakarta:Jaya Ilmu.
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya,. M.Pd. 2006. Strategi Pembelajaran Beroperasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Grup: Jakarta.
Muhammad Ariansyah
BalasHapusLokal B 2016
8 keterampilan yang harus di kuasai oleh seorang guru
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran atau set introduction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi belajar bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Contoh Seorang guru yang baru memasuki kelas akan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan kemudian menyuruh siswanya untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan seorang guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran
Contoh Seorang guru menjelaskan garis besar pelajaran yang telah dilaksanakan agar siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang pokok-pokok persoalan
(Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. hal. 42 )
2. Keterampilan mengola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran
Contoh Seorang guru harus bisa mengendalikan suasana kelas yang tidak kondusif, yang dapat mengganggu siswanya. Agar suasana kelas kembali kondusif dan siswanya dapat berkonsentrasi mengikuti proses pembelajaran
(Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. hal. 42 )
3. Keterampilan dasar bertanya
Keterampilan bertanya, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, sebab melalui keterampilan ini guru dapat mencipatakan suasana pembelajaran lebih bermakna
Contoh Setelah guru menjelaskan materi pelajaran selama berjam-jam, seorang guru dapat bertanya kepada siswanya, baik berupa pancingan atau pertanyaan untuk mengajak siswa berfikir agar suasana kelas tidak terasa membosankan
(Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. hal. 33 )
( Percetakan Fajar Interpratama Offset, Penerbit oleh KENCANA PRENADA MEDIA GRUP Tahun 2006 )
4. Keterampilan menjelaskan, menerangkan/memberikan informasi
Menjelaskan, menerangkan atau memberikan informasi dengan menyampaikan wacana yang umum, biasanya didalam suatu kelas. Ceramah dapat digabungkan dengan menampilkan model pembelajaran. Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan kaidah dan aturan yang berlaku. Guru bisa saja menjadi motivator, tetapi tidak lepas dari fungsinya sebagai explainer (pemberi penjelasan)
Contoh Seorang guru menjelaskan materi PKN yang berhubungan dengan dasar negara, maka dari itu seorang guru akan menjelaskan Pancasila
( Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. Suyono M.Pd dan Drs. Haryanto M.S. hal. 215-216)
4. Keterampilan menjelaskan, menerangkan/memberikan informasi
BalasHapusMenjelaskan, menerangkan atau memberikan informasi dengan menyampaikan wacana yang umum, biasanya didalam suatu kelas. Ceramah dapat digabungkan dengan menampilkan model pembelajaran. Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan kaidah dan aturan yang berlaku. Guru bisa saja menjadi motivator, tetapi tidak lepas dari fungsinya sebagai explainer (pemberi penjelasan)
Contoh Seorang guru menjelaskan materi PKN yang berhubungan dengan dasar negara, maka dari itu seorang guru akan menjelaskan Pancasila
( Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. Suyono M.Pd dan Drs. Haryanto M.S. hal. 215-216)
5. Modeling
Dalam modeling guru mengajar dengan bantuan model-model pembelajaran, model tersebut dapat berupa gambar, foto, grafik, denah, skema dan sebagainya
Contoh Seorang guru menjelaskan materi IPS yang berhubungan dengan letak geografis suatu negara, maka dari itu seorang guru membutuhkan media berupa peta atau globe
( Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. Suyono M.Pd dan Drs. Haryanto M.S. hal. 220)
6. Demostrasi
Demonstrasi artinya seorang guru menunjukkan perilaku dan mencoba sesuatu dihadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siswa untuk mencobanya sendiri
Contoh Seorang guru menjelaskan materi tentang PBB, maka dari itu seorang guru harus memperaktikkan gaya baris-berbaris dihadapan para siswanya
( Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. Suyono M.Pd dan Drs. Haryanto M.S. hal. 220)
7. Membangun kolaborasi (collaborating)
Diskusi dalam kelompok kecil dimana para siswa diharapkan dapat aktif dengan cara berkomunikasi satu sama lain selama pelajaran kolaboratif
Contoh Seorang guru memberikan diskusi kelompok kepada siswanya untuk menyelesaikan suatu masalah, hal ini dilakukan agar para siswanya dapat aktif dalam berkomunikasi satu sama lain
( Belajar Dan Pembelajaran, Prof. Dr. Suyono M.Pd dan Drs. Haryanto M.S. hal. 221-222)
8. Memberikan penguatan
Seoang guru harus mampu mendorong dan memotivasi siswanya agar dapat belajar dengan baik. Pada apersepsi guru menjelaskan berbagai manfaat yang dapat diraih siswanya dari aspek aspek karier dan pengembangan profesi
Contoh Setelah proses belajar-mengajar selesai, seorang guru memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari siswanya, seorang guru juga dapat memotivator siswanya agar dapat belajar dengan giat
Nama : siti zunainah maulidia
BalasHapusNPM : 1640605007 (PGSD LOCAL A)
8 kemampuan guru :
1. Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pembelajaran yang disampaikan secara sistematis da terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran. (Supriyadi, M.Pd. 2013:141-143)
Keterampilan menjelaskan
Keterampilan ini berkaitan dengan kekampuan guru dalam menyampaikan materi ajar sesuai dengan indikator yang ingin di capai. Siswa dikatakan memahami indikator yang di sampaikan guru tersebut ketika siswa tersebut dapat menjawab atau mengerjakan evaluasi tentang indikator yang telah di berikan.
2. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. (Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. 2011. Halaman 92)
Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil
Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil adalah keterampilan guru dalam mengelola kelas dan mengarahkan siswa dalam kelompok kecil agar mereka aktif dalam berinteraksi, berfikir serta berlatih bersikap positif dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini dapat dilihat ketika mereka berdiskusi satu dengan yang lainnya terkait dengan materi yang diberikan guru untuk mereka selesaikan
3. Keterampilan penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau respons yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:37)
Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatan adalah keterampilan dimana guru memberikan segala bentuk respon, baik yang bersifat verbal dan non verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi si penerima (siswa), atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi.
4. Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalalu melibatkan atau menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan dari orang lain. (Supriyadi, M.Pd. 2013:158-161)
Keterampilan bertanya
Keterampilan bertannya adalah keterampilan dimana guru dapat memberikan pertannyaan untuk mengetahui seberapa faham siswa dalam memahami indikator yang telah di berikan guru.
5. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya mana kala terjadi hal-hal ydang dapa mengganggu suasana pembelajaran. (Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006:44)
BalasHapus Keterampilan mengelola kelas
Ketterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru dalam membimbing dan menciptakan suasana yang kondusif sehingga siswa dapat dengan nyaman dalam menerima materi yang akan di sampaikan guru. Hal ini dapat dilihat ketika guru menenangkan siswa-siswa yang rebut di kelas.
6. Media pembelajaran merupakan sarana pembelajaran yang digunakan sebagai pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakan media pembelajaran. (Belajar dan pembelajaran, Prof. Dr. H. JS. Husdarta , M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. Hal 69-73)
Keterampilan menggunakan media pembelajaran
Keterampilan menggunakan media pembelajaran merupakan keterampilan dimana guru dapat menggunakan berbagai macam jenis media pembelajaran maupun alat peraga yang ada disekolah. Hal ini dapat dilihat ketika guru dapat menggunakan media pembelajaran sesuai dengan indikator atau materi yang ingin disampaikan.
7. Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi di dalam kegiatan pembelajaran. Dalam diskusi kelompok kecil ini maka para siswa dapat bertukar informasi dan pengalaman, dan dapat meningkatkan kreativitas siswa. (Supriyadi,M.pd. Strategi belajar dan mengajar halaman : 81)
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan keterampilan dasar seorang guru dalam memfasilitator siswa dalam memecahkan masalah dalam kelompok kecilnya. Hal ini dapat dilihat ketika guru membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2-4 orang siswa guru tidak hanya memberikan soal atau masalah untuk dikerjakan, tetapi juga guru membimbing dan mengarahkan jawaban dari hasil diskusi siswa kearah jawaban yang diinginkan atau di harapkan.
8. Keterampilan membuka pelajaran merupakan kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana 'siap mental' dan 'menimbulkan perhatian' siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari.(Supriyadi, M.Pd. 2013:122-123)
Keterampilan membuka
Contoh kongkritnya dapat dilihat ketika guru memberikan apersepsi yaitu untuk mengetahui kemampuan awal yang di miliki siswa terkait dengan mata pelajaran yang di sampaikan hal ini dapat di lihat ketika guru mengajukan pertannyaan terhadap materi sebelumnya yang berkait dengan materi yng akan di sampaikan .
Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran meyeluruh tentang apa yang telah di pelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya. (Supriyadi, M.Pd. 2013:136-139)
dan menutup pelajaran
keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang guru dalam mengakhiri setiap pembelajaran yang telah diajarkan dan memberikan kesimpulan, motivasi, dan meluruskan jawaban yang salah selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat pada saat akhir pembelajaran dimana guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran apa yang telah dipelajari hari ini.
Nama: Prance
BalasHapusNpm: 1640605077
Local B
1.Keterampilan membuka
komponen keterampilan yang harus dikuasai oleh guru dalam membuka pelajaran, yaitu
(a).menarik perhatian dan menimbulkan motifasi
menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan mengubah gaya mengajar oleh guru.
(b). memberi acuan dan membuat kaitan
dalam memberi acuan guru menentukan batas-batas tugas siswa yang harus segera dilakukan.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 63-64).
Contoh: diawali guru memimpin doa sebelum memulai pelajaran setelah itu menanyakan kabar dari semua siswanya.
2.Keterampilan mengolah kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
(Prof. Dr.H. Wina Sanjaya, M.Pd. Strategi Pembelajaran, Berorientasi standar proses pendidikan. Hal. 44-45)
Contoh: guru membuat satu permainan seperti menggunakan pulpen yang dekelilingkan sambil bernyanyi dan ketika pulpen itu stop pada saat lagu berhenti siswa yang memegang pulpen harus menjawab pertanyaan.
3.Keterampilan menjelaskan
Guru untuk dapat menyampaikan materi secara baik dan benar.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 67).
Contoh: guru secara langsung membuat media belajar dan menjelaskan kepada muridnya sampai memahami materinya.
4.Keterampilan memvariasikan metode
Keterampilan mevariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi aspek, yaitu : (a) variasi dalam gaya mengajar, (b) variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, (c) variasi dalam interaksi guru dan siswa.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal 69-73)
Contoh: guru membuat media gambar yang berbeda dan mengungkapkan perbedaan ciri dari kedua gambar tersebut.
5.Keterampilan bertanya
Guru akan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya. Pertanyaan yang diajukan guru harus diarahkan pada mata pelajaran, memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan memebantu siswan dalam mencapai tujuan pelajaran yang terlah ditetapkan oleh guru.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 74).
Contoh: guru menanyakan apakah siswanya sudah paham.
6.Keterampilan mengaktifkan kelas
Mengaktifkan belajar siswa adalah salah satu cara guru melihat kreativitas dari siswanya serta membuat siswa berfikir lebih kritis.
(Supriyadi,M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal.173-185)
Contoh: guru membagi beberapa kelompok dan menyuruh siswanya agar tampil kedepann dan menjelaskan hasil diskusi mereka.
7.Keterampilan memberi penguatan
Pemberian hadiah merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang positif. Sedangkan pemberian hukuman merupakan respon ketika siswa melakukan hal yang negatif.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 81-87)
Contoh: guru memberikan soal dan jika ada siswa yang bisa menjawab pertanyaan yang di berikan gurunya ia akan mendapatkan hadiah. Sedangkan yang belum benar jawabannya akan dibantu.
8.Keterampilan menutup pembelajaran
Komponen keterampilan yang harus guru kuasai dalam menutup pelajaran, yaitu
(a).Mengkaji ulang dan (b).Menilai
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Hal. 64-65)
Contoh: guru memberikan kuis diakhir pelajaran dari kuis tersebut guru dapat mengetahui wawasan muridnya.
Daftar pustaka
Husdarta dan Yudha M.Saputra.2013.BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung :Indonesia ALFABETA.
Supriyadi. 2013. Strategi Belajar dan Mengajar.Yogyakarta:Jaya Ilmu.
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya,. M.Pd. 2006. Strategi Pembelajaran Beroperasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Grup: Jakarta
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Denny Kurniawan
BalasHapusNpm : 1640605050
Angkatan : 2016
Kelas : A
Keahlian atau keterampilan yang harus dimiliki guru atau pendidik sebagai berikut :
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Adapun komponen yang harus dikuasai oleh guru dalam membuka pelajaran yaitu :
a. Menarik perhatian dan menimbulkan motivasi
b. Member acuan dan membuat kaitan
Komponen yang harus dimiliki seorang guru dalam menutup pelajaran yaitu :
a. Mengkaji ulang
b. Menilai
Contohnya : Pada saat guru baru memulai pelaran maka seorang guru harus memberikan komunikasi aktif kepada murudnya agar suasana dapat lebih menarik, misalnya dengan menanyakan aktifitas sebelum berangkat sekolah atau dapat memberikan arahan siswa untuk bernyanyi sebelum belajar. Dan pada saat menutup pelajaran seorang guru seorang guru harus kembali mengkaji ulang dan menilai siswanya, misalnya guru dapat mengkaji ulang dengan mengulangi kembali materi materi yang dianggap penting dengan memberikan pertanyaan kepada siswa sebelum pulang dan menilainya. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan jasmani dan Kesehatan : 61 )
2. Keterampilan Menjelaskan
Guru untuk dapat menyampaikan materi secara baik dan benar, maka guru harus memiliki keterampilan menjelaskan materi yang akan disajikannya. Keberhasilan seorang guru dalam menjelaskan materinya ditentukan oleh tingkat pemahaman siswanya, semakin siswa cepat paham maka guru tersebut dapat menyampaikan meteri dengan baik. Komponen menjelaskan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Analisis dan Perencanaan Menjelaskan
b. Penyajian Keterampilan Menjelaskan
Contohnya : pada saat memasuki pengajaran seorang guru harus dapat menguasi materinya yang akan diajarkan, seorang guru tidak boleh menyajikan materi dengan terbelit belit melainkan harus disajikan dengan jelas, singkat dan kelancaran berbicaranya artinya paparannya harus jelas dan lancar. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan jasmani dan Kesehatan : 65-66 )
3. Keterampilan Memvariasikan Metode
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi 3 aspek yaitu :
a. Variasi dalam gaya mengajar
b. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran
c. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa
Contoh : pada saat pelajaran penjaskes guru dapat membawa murid kelapangan untuk praktek tanpa harus banyak memberikan materi agar para murid tidak terlampau bosan dan jenuh.
4. Keterampilan Bertanya
Keterampilan ini perlu dimiliki oleh guru. Pada umumnya seorang guruakan selalu bertanya dan bertanya kepada siswanya. Pertanyaan itu dapat ditujukan untuk lingkup individu,kelompok, atau kelas. Dengan bertanya guru akan membantu siswa belajar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat memiliki kemampuan bertanya yang mampu membangkitkan siswa untuk terus belajar.
Contohnya : pada saat guru telah menyampaikan materi, guru harus kembali menanyakan kepada siswa hal hal apa saja yang masih belum dimengerti
5. Keterampilan memberi penguatan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan didalam memberikan penguatan kepada siswa yaitu :
1) Tujuan
Penguatan ini bertujuan untuk :
a. Meningkatkan perhatian siswa
b. Member motivasi kepada siswa
c. Mengubah tingkah laku siswa
d. Mengembangkan kepercayaan diri siswa
2) Penerapan
Yang perlu diperhatikan dalam memberikan penguatan kepada siswa adalah guru harus yakin bahwa siswa akan menghargainya dan menyadari respon yang diberikan guru.
3) Pola Penguatan
Pola berkesinambungan dan pola bagian merupakan pola dasar dalam pemberian penguatan. (Belajar dan Pembelajaran Pendidikan jasmani dan Kesehatan : 81-83 )
6. Kemampuan Penguasaan Kelas.
Seorang guru harus dapat mengendalikan kelas dan mengelolanya dengan baik agar kegiatan belajar mengajar menjadi lancar. Contohnya: dalam belajar mengajar guru harus dapat membuat kelompok kelompok kecil terhadap muridnya, dan guru dapat mengenal prilaku si anak agar guru dapat menguasai anak . (strategi belajar mengajarkarya supriyadi,M.pd hal 130-131)
7. Kemampuan Penguasaan Materi
Guru dituntut untuk dapat menguasai materi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Contohnya: pada saat pelajaran ipa mengenai fauna maka seorang guru harus dapat menguasai materi tersebut sematang matangnya agar pada saat pembelajaran guru tidak lagi bingung akan materi tersebut.(keterampilan Dasar Mengajar 1)
8. Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran antara lain seperti gambar,buku, alat peraga dll. Contohnya : seorang guru mengenalkan berbagai jenis hewan dengan memperlihatkan gambarnya saja tanpa harus melihatnya secara langsung. (Media Pembelajaran. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A hal 4)
Nama : Frisca Kondo
BalasHapusNPM : 1640605035
Lokal : B (2016)
8 keterampilan yang harus dimiliki guru dalam proses belajar, yaitu :
1. Keterampilan Membuka Pembelajaran
Membuka pembelajaran dapat diartikan dengan aktivitas guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan atensi siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari.
Contoh : Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan salam kepada siswa-siswinya “Selamat pagi, anak-anak”, mengajak siswa-siswinya untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing, setelah itu menanyakan kabar dan menanyakan sampai dimana materi yang telah diajarkan sebelumnya.
(Prof. Dr. Suyono, M.Pd dan Drs. Hariyanto, M.S. “Belajar dan Pembelajaran”. Hal. 233)
2. Keterampilan Bertanya
Mengajukan pertanyaan dan melaksanakan tes atau ujian memiliki kemiripan. Dalam hal ini guru mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi tentang apa-apa saja yang baru dipelajari siswa.
Contoh : Ketika guru sudah selesai menjelaskan atau menerangkan materi yang baru saja dibahas, guru mengajukan beberapa pertanyaan ke siswa-siswinya untuk mengetahui apakah siswa tersebut telah memperhatikan atau mengerti apa yang telah dijelaskan oleh gurunya.
(Prof. Dr. Suyono, M.Pd dan Drs. Hariyanto, M.S. “Belajar dan Pembelajaran”. Hal. 213)
3. Keterampilan mengelola kelas
Tindakan yang dilakukan oleh pembelajar dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses pembelajaran berlangsung aktif. Tindakan pembelajar tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi fisik maupun kondisi sosio-emosional dengan baik sehingga terasa benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar.
Contoh : Pada saat jam pelajar sedang berlangsung, guru dapat berjalan-jalan mengelilingi ruang kelas mulai dari depan hingga ke belakang untuk memperhatikan siswa-siswinya dalam belajar. Juga dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan guru dapat mengendalikan jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.
(Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd. “Paradigma Baru Pembelajaran”. Hal. 41)
4. Keterampilan memvariasikan metode
Keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek, yaitu :
Variasi dalam gaya mengajar
Merupakan kemampuan guru merubah perilakunya disesuaikan dengan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Perilaku guru akan menjadi dinamis dan meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa.
Contoh : Ketika guru sedang berinteraksi dengan siswa, sebaiknya guru mengarahkan pandanganya keseluruh siswa matanya untuk menyampaikan informasi dan menarik perhatian siswa.
Variasi dalam menggunakan media dan bahan pembelajaran
Untuk menarik perhatian siswa, guru bisa memulai dengan berbicara terlebih dahulu, kemudian memberikan peragaan.
Contoh : Dalam pengajaran matematika di kelas, guru harus menyediakan alat media pembelajaran yang akan digunakan untuk dapat diamati oleh siswa. Misalnya, media tentang bangun datar.
Variasi dalam interaksi antara guru dan siswa
Merupakan pola interaksi antara guru dengan siswa.
Contoh : Guru memberikan perintah kepada siswa, kemudian siswa tersebut dapat mempraktikannya, dan dapat diakhiri dengan problem solving.
(Prof. Dr. H. JS. Husdarta dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed. “ BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”. Hal. 69)
5. Kerampilan menjelaskan
BalasHapusMenjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dikuasi guru, karena pembelajaran apa pun baik yang bersifat konvensional maupun penerapan pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, selalu memerlukan penjelasan guru.
Contoh : Dalam pengajaran matematika, guru mampu menjelaskan apa saja yang termasuk dalam bangun ruang dan menjelaskan bagian-bagian dari bangun ruang, agar siswa dapat mengetahui tentang bangun ruang.
(Prof. Dr. Suyono, M.Pd dan Drs. Hariyanto, M.S. “Belajar dan Pembelajaran”. Hal. 215)
6. Demonstrasi
Guru menunjukan perilaku dan sifat-sifat sesuatu, mencoba sesuatu di hadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siswa untuk mencobanya sendiri.
Contoh : Guru mendemonstrasikan cara membuat bunga dari kertas origami, guru menunjukan berbagai cara melipat kertas untuk membentuk sebuah bunga yang diinginkan, sehingga siswa dapat membuat bunga dari kertas origami dengan sendiri tanpa pedoman dari guru lagi.
(Prof. Dr. Suyono, M.Pd dan Drs. Hariyanto, M.S. “Belajar dan Pembelajaran”. Hal. 220)
7. Keterampilan memberikan penguatan
Guru harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Pemberi penguatan didefinikan sebagai perilaku guru dalam merespon secara positif suatu perilaku tertentu dari siswa sehingga memungkinkan perilaku semacam itu dapat timbul kembali.
Contoh : Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang dalam belajar, memberikan semangat untuk terus belajar belajar, sehingga siswa tersebut dapat lebih giat lagi dalam belajar hingga menjadi anak yang dapat membanggakan bangsa dikemudian hari.
(Prof. Dr. Suyono, M.Pd dan Drs. Hariyanto, M.S. “Belajar dan Pembelajaran”. Hal. 226)
8. Keterampilan menutup pembelajaran
Upaya untuk melakukan refleksi terhadap apa-apa saja yang baru dipelajari, manfaat apa saja yang dapat di petik darinya, apa faedahnya bagi pemecahan masalah keseharian serta hal-hal yang patut diingat untuk menuju pembelajaran berikutnya. Menutup pembelajaran adalah aktivitas guru untuk mengakhiri kegiatan inti pembelajaran.
Contoh : Guru menanyakan kembali mengenai apa saja yang telah dijelaskan, bagian mana yang belum jelas atau belum di mengerti. Sehingga guru mampu menilai siswa mana yang benar-benar mengerti dan tidak mengerti dengan pelajaran tersebut.
(Prof. Dr. Suyono, M.Pd dan Drs. Hariyanto, M.S. “Belajar dan Pembelajaran”. Hal. 233)
Daftar Pustaka
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Yamin, H. Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta:Gaung Persada.
Husdarta, JS, dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung:Alfabeta.
Nama : Firdausiana Garnindya Handayani
BalasHapusNpm : 1640605023
Kelas : LOKAL A PGSD
Angkatan : 2016
8 keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai seorang guru, yaitu:
1. Membuka Pelajaran
Pada awal kegiatan belajar mengajar guru harus membuka pelajaran, namun tidak harus diawal pelajaran tetapi dapat juga dilakukan saat setiap penggal awal atau akhir pelajaran. Gunanya untuk menyiapkan mental untuk mengikuti pelajaran dan menarik perhatian murid, dapat lebih memotivasi,dapat menanggapai situasi kelas, dan lain-lain. (Supriyadi, M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal : 121-129)
Contoh : Selamat pagi anak-anak, hayoo tadi malam siapa yang tidak belajar? Kenapa tidak belajar? Atau tugas dari ibu sudah dikerjakan atau belum?
2. Bertanya
Pada umumnya guru akan selalu memberikan pertanyaan kepada muridnya, guna untuk meningkatkan konsentrasi murid pada saat pelajaran berlangsung, membangkitkan rasa keingintahuannya terhadap masalah yang dibicarakan. (Supriyadi, M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal : 158-172)
Contoh : murid A sedang menjelaskan didepan kelas, kemudian pada saat murid A berhenti menjelaskan, guru akan menunjuk secara acak murid lainnya, dan bertanya apakah dia sudah paham dengan apa yang sudah dijelaskan oleh temannya tersebut atau bisa juga guru bertanya tentang materi yang sedang dibahas oleh temannya tersebut.
3. Menguasai Kelas
Dalam kondisi ini guru menjadi pusat perhatian murid, apapapun yang dilakukan guru akan diperhatikan oleh muridnya. (Supriyadi, M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal : 129 – 136)
Contoh : saat guru sedang menjelaskan, semua murid memperhatikannya dengan baik.
4. Menguasai Materi/Menjelaskan
Untuk dapat menjelaskan sesuatu mengenai pelajaran yang diajarkan kepada murid, guru harus menguasai dengan mantap materi yang akan disampaikan atau diajarkannya. (Supriyadi, M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal : 146-151)
Contoh : saat guru menjelaskan tentang seekor sapi, guru harus menguasai materi tentang sapi. agar nanti kalau ada siswa yang bertanya mengenai sapi, guru dapat menanggapinya.
5. Menutup Pelajaran
Yang dimaksud dengan menutup pelaran bukanlah mengucapkan salam pisah atau hamdalah akan tetapi yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah guru mengakhiri pelajaran dengan bertanya kepada murid apakah sudah benar-benar paham? Dan melihat kembali hasil belajar yang telah dipelajari. (Supriyadi, M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal : 136-140)
Contoh : guru melihat satu persatu buku catatan atau buku tugas murid-murid.
6. Mengaktifkan Belajar Siswa
Dalam kegiatan ini guru harus dapat memberi pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam diri murid dari segi aspek kognitif, psikomotorik, dan juga afektif. (Supriyadi, M.Pd. STRATEGI Belajar & Mengajar. Hal : 173-185)
Contoh : guru membagikan bahan belajar kepada murid dan mintalah mereka untuk belajar berpasangan atau berkelompok.
7. Memvariasikan Metode
Dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan berbagai macam metode mengajar. ( Prof. Dr. H.Js. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Hal 70-73)
Contoh : pada saat belajar tentang tubuh manusia, guru menyediakan patung tubuh manusia.
8. Memberi penguatan
Memberi penguatan adalah melatih mental murid agar murid tersebut dapat berubah. Seperti menghukum ataupun memuji. ( Prof. Dr. H.Js. Husdarta, M.Pd dan Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Hal 81-87)
Contoh : guru memberikan tugas mewarnai, dan memuji hasil karya muridnya.